Bukan solusi yang Prilly dapat, ketika sampai di rumah Arlan, Prilly malah disuruh Haykal untuk ikut menemani Arlan check up, tidak masalah baginya untuk mengantar Arlan Check Up, tapi yang membuat dirinya bermasalah adalah Haykal malah menyuruhnya mengemudi mobil Arlan, sedangkan Haykal,Ray dan Arlan dengan santainya duduk di bangku penumpang. 'Sesekali cewek Jadi supir, kalau laki-lakimah udah bukan Mainstream lagi' itulah kalimat yang selalu Prilly dengar ketika tangannya dengan lihai memainkan kemudi.
Dan sekarang Prilly sedang berjalan di lorong rumah sakit dengan tangan yang mendorong sebuah kursih roda.
"Stop!"
Dengan spontan Prilly memberhentikan langkahnya dan menatap orang yang berseru "Kenapa lagi?"
"Biar gue yang dorong aja, kasian badan lo mungil gak bakalan kuat"
Prilly menggeram pelan ketika Rey mengambil alih posisinya dan Arlan terkekeh pelan merasa beruntung mempunyai orang yang peduli padanya.
Dengan dengusan kesal Prilly melanjutkan langkah kakinya dan meninggalkan ketiga makhluk hidup yang menatapnya dengan tatapan geli.
Langkah Prilly terhenti ketika menemukan sosok yang menurutnya Familiar, sosok itu berbaring di sebuah bangkar dengan banyak alat yang menancap pada tubuhnya.
"Kenapa gue jadi penasaran gini ya?" Gumamnya dan berdiri tepat di depan pintu ruangan yang membuatnya penasaran akan sosok di dalamnya.
"Macet Buk?"
Prilly hanya melirik sekilas orang yang bertanya itu "Kalian duluan aja, gue nyusul" Ucapnya
"Kenapa?"
Prilly mendengus kesal "Ada urusan"
"Sama orang yang di dalam Sana?" Tanya Haykal dengan mata yang mengikuti arah penglihatan Prilly.
Prilly memutar tubuhnya "Nanti gue ceritain" Ucapnya dan kembali ke posisi sebelumnya
Haykal, Ray dan Arlan mengangguk "Yaudah kita duluan"
Prilly hanya bergumam pelan dan membiarkan ketiga laki-laki itu meninggalkan dirinya sendiri. Otaknya terus mengingat-ingat siapa orang yang ada di dalam sana, beruntung pintunya terbuat dari kaca Jadi dengan leluasa Prilly bisa melihat siapa orang itu tanpa harus memasuki ruangannya.
Damn,
Prilly mengingatnya, otaknya terus memutar memori-memori terakhir bersama pria itu.
Walaupun harus meninggalkan Anak dan Istri untuk beberapa minggu atau bulan.
Apa ini alasanya?
Pria itu, Pria paruh baya yang berbaik hati kepadanya dengan tidak kembali melukainya. Prilly melihat pada papan yang menempel di depan bangkar, walaupun sedikit buram Prilly berusaha untuk membaca tulisan itu dengan menyipitkan matanya.
Gotcha
Prilly mulai mengerti sekarang ini, otaknya langsung mencerna dengan apa yang terjadi, dilihat Dari tanggal yang ada di papan itu, itu terjadi pada hari dimana pria itu datang keruangannya dengan segala rencananya "Jadi Kak Ali nyuruh dia buat ngelukain gue, terus setelah berhasil Kak Ali bakalan ngehajar orang yang udah ngelukain gue, sekalipun itu suruhannya"
"Cerdik banget sumpah"
Prilly tersenyum misterius, dan berlalu dari tempat itu, memutuskan untuk menyusul ketiga laki-laki yang mempunyai tempat berbeda di hatinya.
***
"Huh, akhirnya pulang juga" Gumam Prilly dan merebahkan tubuhnya diatas king bad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
Novela JuvenilPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...