Prilly menghapus air matanya kasar dan terus bergumam "kak Leo bego, kak Leo goblok!" matanya menatap kosong kearah rerumputan dibawahnya.
Prilly dapat merasakan seseorang duduk disebelahnya tapi Prilly tetap tak acuh, gadis itu masih sibuk dengan gumamannya sampai suara orang disebelahnya membuatnya tersentak "kata dokter Leo nggak apa-apa, cuma benturan dikepalanya yang agak bahaya. Paling besok dia udah siuman."
Prilly menatap lelaki disebelahnya "serius?"
"Tampang aku ada bo'ongnya gitu?"
Prilly menghela nafas lega "gue kira bakalan mati."
Prilly memejamkan matanya rapat-rapat memutar ulang kejadian setengah jam lalu, dimana bukannya merasa bersalah, Leo malah semakin menjadi-jadi mengeluarkan semua unek-uneknya yang berakibat fatal bagi jiwa Ali.
Ali?
Lelaki itu kecewa dengannya, karena tadi Prilly membela Leo, bukan membela hanya saja keadaan Leo yang benar-benar tidak berdaya bahkan sudah tidak sadarkan diri membuatnya iba dan itu juga karenanya. Bahkan setelah tahu Leo tidak sadarkan diri, Ali terus memukulnya habis-habisan dan yang paling parahnya lagi, Ali membanting kepala Leo pada tembok. Setelah melihat pembelaan yang dilakukan Prilly, Ali langsung beranjak pergi dari tempat itu tanpa mengeluarkan sepatah katapun, hanya tatapan kecewa yang Ali berikan kepada Prilly.
Beruntung yang melihat kejadian itu kurang dari 50 siswa, jadi masih bisa dikondisikan.
Dan sekarang Prilly berada dirumah sakit, entah bagaimana situasi disekolah sekarang.
"Laki kamu bener-bener psiko ya." Kata lelaki itu,
Sakit,
Tentu saja sakit ketika menyebut Laki kamu, cemburu? Bolehkan lelaki itu cemburu.
Prilly membuka matanya dan mendengus kesal "udah tau psychopath tetep aja si Leo mancing jiwanya."
"Mau mati dia kayaknya, nggak sanggup nanggung dosa." Gumam lelaki itu.
"Saae lo," Prilly terkekeh pelan.
"Nyamperin yang lain yuk, didepan ICU."
***
Prilly menatap nanar lelaki yang berbaring lemah dari pintu kaca "kasian banget sih nasib kak Leo. Dipikir punya nyawa kayak kucing kali ya makannya berani mancing jiwa gila." Lirihnya.
Fando yang ada disitu mengacak-ngacak rambutnya frustasi "ini sebenernya kenapa sih, Leo sama Ali berantem karena masalah apa? kok bisa sefatal gini sih."
Kebanyakan orang hanya tahu bahwa mereka berantem tanpa tahu alasannya, kecuali Prilly, Leo dan Ali. Tapi Gio, Geo, Rey dan Gino sudah bisa menyimpulkan bahwa semuanya berawal dari Leo dan itu menyangkut tentang Prilly, karena jiwa gila Ali tidak akan keluar tanpa dipancing.
"Ali ternyata Psychopath anjir." Gumam Dhea yang juga ada disitu.
Semua anggota sosialisasi ada disitu, kecuali Ali, tidak ada yang mengetahui keberadaan lelaki itu.
"Ali diem-diem nyeremin ya," sahut Lita.
Nazwa mengusap wajahnya gusar, memikirkan kemana lelaki itu? Apa yang sebenarnya terjadi? Ali Psychopath? Mustahil, jika iya pasti sudah banyak korban yang terluka, selama ini Ali tidak pernah melukai siapapun kecuali sekarang "kamu dimana Li?" Gumamnya dengan suara serak.
Prilly dan yang lainnya tertegun, mereka baru sadar,
ALI,
"Telepon!" Pekik Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
Teen FictionPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...