Possessive Playboy 20

7.6K 637 80
                                    

Prilly menatap kelima orang yang ada di sekitarnya dengan yakin mengatakan bahwa dirinya tidak apa-apa.

"Prill, tapi gue sama Leo takut" Cicit Geo, mengingat bagaimana Ali ucapan Ali tadi

"Jangan ada yang ganggu gue, maupun itu kalian, kalian harus jaga di tangga jangan sampe kecolongan, kalau itu terjadi liat aja nanti akibatnya!"

Leo mengangguk membenarkan ucapan sahabatnya "Tadi kita udah janji gak bakal ganggu dia"

Prilly menatap Leo dan Geo secara bergantian dengan senyumannya "Ada gue"

Setelah beberapa menit mereka berbincang menyusun rencana, sekarang mereka sudah mulai melancarkan aksinya itu, Geo dan Leopun menyetujuinya karena mereka ingat, disini ada Prilly.

Mereka sudah berada di ujung lorong tepatnya di depan kelas yang menjadi alasan kenapa mereka bisa berada disini.

Prilly berdiri tepat di depan satu-satunya pintu yang tertutup dengan mata terpejam merasakan sesak di dadanya ketika mendengar desahan-desahan kenikmatan dari dalam sana.

"Anjir, gila banget suaranya ngeri gue dengernya" Komentar Lala dengan suara pelan

"Intip dulu yuk" Satu jitakan Gino berikan kepada Geo

"Ogah, mata gue masih suci, emang elo" Ketusnya

Geo tertegun sejenak sebelum senyum manis terukir di bibirnya, ini adalah kali pertamanya Gino berbicara frontal seperti itu setelah kesalah fahaman terjadi.

"Iya lo suci gue penuh dosa" Dramatis Geo yang hanya mendapat delikan geli dari semuanya.

"La lo siap?" Pertanyaan itu muncul dari bibir Gino mengingat rencana tadi

Lala yang menjadi pusat perhatian sekarang, menghela nafas pelan dan mengangguk "Siap gak siap gue"

Semuanya tersenyum kearah Lala dan memberi keyakinan bahwa dirinya pasti bisa.

Prilly, gadis itu berdiri di belakang Lala melihat apa yang akan Lala lakukan nanti, begitupun dengan yang lainnya. Lala menghela nafas pelan sebelum tangannya mengetuk pintu yang tertutup itu.

Suara desahan-desahan kenikmatan itu berhenti ketika Lala mengetuk pintu itu berkali-kali. Entah apa yang mereka lakukan di dalam karena mereka tidak lagi mendengar suara sama sekali.

Sudah 5 menit tapi pintu belum juga terbuka, Lala mendesah pelan kala tak ada yang membukakan pintu "Belum dibuka" Gumamnya

"Tendang aja lah pintunya" Ketus Prilly,

Semuanya menatap Prilly dengan tatapan yang berbeda-beda, Prilly yang merasa di tatap seperti itu memejamkan matanya sejenak "Lama banget gue laper" Jujurnya

Semuanya mengangguk faham, kali ini bukan Lala saja yang mengetuk pintu, melainkan Iva juga mengetuk pintu, bedanya disini Iva mengetuk pintu dengan kakinya bukan dengan tangan seperti Lala, bisa dikatakan sekarang Iva sedang menendang pintu.

"Gak usah di tendang juga kali Va" Lirih Prilly yang masih bisa di dengar oleh semuanya

"Ini tuh ngetuk Prill, tapi dengan cara yang lebih kasar, daripada pake cara yang lebih halus kayak Lala gak kebuka-buka" Belanya

***

Tubuh Ali maupun Tasya menegang ketika mendengar pintu yang di ketuk, Ali yakini kalau itu bukan Leo maupun Geo, karena jika itu mereka maka mereka tidak akan mengetuk pintu seperti itu.

Possessive PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang