Possessive Playboy

Possessive Playboy 34

WARNING!
Jangan baca kalau nggak mau nyesel-_-

***

Sekeras apapun kamu mencoba untuk melepaskan masalalu, percayalah tidak akan bisa! Bagaimanapun juga masalalu adalah hal penting yang pernah ada di dalam hidupmu. Karena masalalu yang akan membawamu kemasa depan.

***

Yang lalu biarlah berlalu, lupain! Udah basi.

Aliafiro R.Z

Yang lalu seharusnya bukan untuk dilupain, tapi dijadikan pembelajaran agar kedepannya kita lebih maju.

Prilly D.L

***
a few months later,

Suasana di lapangan benar-benar menegangkan yang hanya berisi siswa siswi kelas XII. Keringat dingin mengalir di pelipis siswa siswi SMA Tunas Bangsa ketika menunggu kata-kata yang akan keluar dari mulut kepala sekolah yang berdiri di podium.

"Selamat untuk kalian semuanya, karena untuk tahun ini semuanya dinyatakan LULUS dan yang mendapatkan nilai terbaik selama UNBK adalah orang yang sempat menjabat sebagai ketua osis di sekolah ini. Selamat untuk Aliafiro Regio Ziyad. Dan untuk Gio dipersilahkan maju. Sampaikan apa isi hati kamu untuk teman-teman, silahkan semuanya untuk bersenang-senang." ucap kepala sekolah itu dengan sekali helaan nafas dan turun dari podium .

Tawa bahagia dan kata-kata bersyukur terus terucap dari mulut siswa siswi kelas XII setelah mendengar kalimat yang akhirnya terlontar dari mulut kepala sekolah dengan sekali helaan nafas.

Ali sempat menahan nafasnya, terdengar mustahil untuk di dengar, namun ini nyata.

"Cailah bro, cepetan maju!" Ali melirik sahabatnya sekilas dan mengangguk.

Seluruh isi lapangan yang tadinya bising oleh kalimat-kalimat bersyukur kini kembali hening setelah melihat podium kembali terisi oleh siswa yang pernah menjabat sebagai ketua osis.

Ali menggaruk-garuk pelipisnya pelan bingung apa yang harus diucapkannya, matanya melihat ke arah teman-teman seangkatannya yang sedang menatapnya serius, akhirnya dengan sekali helaan nafas Ali mengucapkan "Terimakasih buat semuanya, terima kasih buat tiga tahunnya walaupun nggak full tiga tahun. Semoga kelak kita bisa menempuh pendidikan di universitas yang kita impikan, dan jangan lupakan kenangan kita di sekolah ini. Ah, gue gak tau mau ngomong apa lagi bingung saking bahagianya sih." Ali terkekeh pelan setelah mengucapkan kalimat itu.

Tanpa sengaja matanya menangkap sosok perempuan yang sedang berdiri di lantai dua dan tersenyum kearahnya, Ali membalas senyuman perempuan itu dengan manis sebelum mendekatkan kembali bibirnya dengan mic dengan mata yang terus mengarah ke perempuan itu "dan terimakasih buat Velly, tanpa dia gue nggak akan bisa berdiri di sini, dia yang selalu nyemangatin gue. I love you Velly,"

Ucapan itu berhasil membuat orang yang diucapkan di dialog Ali malu sekaligus bahagia karena sekarang dirinyalah yang menjadi pusat perhatian siswa siswi kelas XII karena mungkin mereka menyadari arah pandang Ali, dengan pipi bak kepiting rebus Velly bergumam "I love you too."

Lapangan riuh dengan sorakan-sorakan CIE setelah mendengar kalimat yang Ali lontarkan sedangkan orang yang membuat keriuhan itu hanya tersenyum tidak jelas "Oke, sekarang gue mau semuanya yang ada di sini nyanyi lagu masa SMA, tau kan?"

Pertanyaan itu sontak membuat siswi histeris karena itulah impian mereka, bisa menyanyi lagu perpisahan bersama semua angkatan.

Melihat keantusiasan teman-teman angkatannya membuat Ali terkekeh "Yang pernah jadi ketua band siapa?" Tanya Ali yang mendapat satu acungan tangan "Doni? Oke Lo yang mimpin sini sama siapin semua timnya!" Seru Ali dan turun dari podium berniat menghampiri para sahabatnya.