Iva memejamkan matanya sejenak dan menyandarkan punggungnya di sandaran sofa yang ada di ruang rawat sahabatnya, kejadian di hari ini benar-benar membuatnya Shock, bukan hanya Iva yang merasakan itu, Lala, Geo, Leo bahkan Rey pun ikut Shock tapi yang lebih merasakan itu hanya Iva dan Rey, mereka sudah tau apa yang terjadi tanpa perlu menunggu Prilly sadar terlebih dahulu.
Rey memejamkan matanya melihat sepupu yang sudah dianggap sebagai adik kandungnya sedang terlentang di atas Bangsal dengan mata yang terpejam. Damai, itu yang Rey simpulkan ketika melihat wajah pucat sepupu ya, tanganya mengepal dengan kuat tidak mempedulikan Rasa sakit yang menembus telapak tangannya, kukunya ia tekan untuk semakin menembus dalam telapak tangannya. Emosinya benar-benar tidak stabil,
Berbeda dengan Rey dan Iva, ketiga Makhluk lainnya malah sedang melamun di Sofa karena terlalu shock dengan apa yang terjadi, pertanyaan yang ada di pikiran mereka hanya satu Dimana Ali?.
Ruangan yang berisi Keenam Makhluk hidup itu sudah seperti kuburan, Hening. Semuanya Fokus dengan pikirannya masing-masing, satu dari Makhluk hidup itu memejamkan matanya dengan tubuh yang terlentang di atas Bangsal, Prilly.
Sebenarnya Prilly sudah berada di Alam sadar beberapa menit yang lalu, tapi dirinya masih enggan untuk membuka mata, dirinya sadar jika ada Lima Makhluk hidup lainnya yang berada diruangannya, karena tadi Prilly sempat membuka matanya tanpa Mereka sadari. Kenyataan yang ia dapat di hari ini benar-benar membuatnya ingin lenyap seketika jika ia tidak mengingat ada Arlan yang membutuhkannya. Dirinya sudah benar-benar di titik puncak perjuangannya, tidak ada lagi yang harus diperjuangkan, kejadian beberapa lalu membuat dirinya sadar bahwa sekarang dirinya bergantung pada waktu, Waktu yang akan mengubahnya, Waktu yang akan membawakan kebahagiaannya, sekarang dirinya hanya menunggu kapan Waktu itu tiba.
"Jangan pura-pura tidur Bie!" Gumam Rey yang hanya dapat di dengar oleh Prilly, karena sekarang Rey duduk di kursih yang tersedia di sebelah bangkar Prilly sedangkan yang lainnya duduk di sofa yang ada di ruangan ini.
Prilly mendengar itu tapi dia masih enggan untuk membuka matanya, Rey menghela nafas pelan walaupun dengan mata yang tertutup tapi Rey bisa merasakan jika adik kecilnya ini berada di alam sadarnya.
Rey bangkit dari tempatnya dan berjalan ke arah teman-temannya yang sedang duduk di sofa "Dimana dia Va?" Tanyanya dengan suara dingin berusaha untuk mengontrol emosinya yang masih tidak stabil. Bahkan Rey terlihat enggan untuk menyebutkan namanya.
Iva yang ditanya seperti itu menjadi bingung sendiri, dia tau siapa yang Rey maksud, tapi apakah dirinya harus memberi tahu dimana keberadaan orang yang Rey maksud. Bukan tanpa alasan Rey menanyakan itu kepada Iva, Iva masuk ke dalam kisah Ali dan Prilly jadi tidak menutup kemungkinan jika Iva tahu dimana keberadaan Ali sekarang.
Sedangkan yang lainnya menatap Rey dan Iva dengan tatapan yang sulit diartikan, siapa Dia yang Rey maksud dan kenapa Rey seperti menuntut untuk mengetahui dimana Dia. Semuanya sudah seperti puzzle yang sulit untuk di satukan, terasa rumit dan membingungkan.
"Sekali lagi gue tanya, dimana Dia?"
Iva memilih untuk bungkam, dia tidak mempunyai hak untuk memberi tahu dimana Ali berada, Rooftop dan Danau, diantara kedua tempat itulah Ali berada, tapi untuk sekarang sepertinya Ali berada di Rooftop. Iva sangat hafal dengan taktik Ali. Itu akan menjadi cerita tersendiri untuknya.
"Iva!"
Iva menghela nafas berat ketika suara itu kembali terdengar "Mau apa?" Tanya Iva santai dan membalas tatapan tajam yang diberikan Rey.
"Gue mau tau dimana Dia!"
"Buat apa? Mau ngehajar? Iya, Mau bales dendam? Iya, Apa semua itu bisa menyelesaikan masalah? Itu akan semakin membuat rumit Kak bukan nyelesain! Prilly juga pasti sepemikiran sama Gue, sebelum lo ngehajar dia, dia duluan yang akan nyuruh lo buat ngehajar dia, gue tau dia!" Cerca Iva yang membuat Rey diam, sedangkan Lala, Geo dan Leo semakin dibuat bingung oleh hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
Teen FictionPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...