"Kalau mau kangen-kangenan jangan di pintu!"
Iva dan Lala sama-sama melepaskan pelukannya dan menoleh ke arah sumber suara, terdapat Prilly yang sedang menatap ke arahnya dengan bola mata yang memutar jengah dan melenggang pergi
Iva hanya mengedikan bahunya acuh "Masuk La"
Lala mengangguk dan memasuki lebih dalam Apartement Ali, sedangkan Iva kembali menutup pintu Apartement dan mengajak Lala untuk bergabung bersamanya dan Prilly yang sedang menonton kartun favorit Ali
"Gak ada cemilan apa?" Tanya Lala setelah duduk di single sofa dan melihat meja di hadapannya hanya ada 2 buah iPhone
Prilly menatap Lala dan mengedikan bahunya acuh "Ada di kulkas kalau mau ya ambil aja sana, noh di sana" Ucap Prilly dan menunjukan dapur yang hanya terhalang dengan Meja makan
Lala mendengus kesal mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Prilly "Gue tamu bego"
"Tamu nggak akan ngeluarin kata kasar!" Ketus Prilly
Iva menghela nafas pelan "biar gue yang ngambilin" putusnya dan melenggang pergi
Lala tersenyum "Untung ada Iva" gumam Lala dan merebahkan tubuhnya di sofa panjang dengan paha Prilly yang dipakai sebagai bantalannya
Prilly tersenyum geli melihat tingkah Lala yang sama sekali tidak ada perubahan "Lo nya aja yang males"
Lala menyengir kuda ke arah Prilly sedangkan Prilly mendengus kesal melihat wajah tengil Lala
"Nih" Iva datang dan meletakan dua buah snack berukuran besar di meja
Sontak Lala langsung bangun dan mengambil salah satu snack yang bertuliskan Chitato, dibukanya snack itu dan dimakannya seorang diri
Iva dan Prilly yang melihat itu langsung mendengus kesal dan menonyor kepala Lala secara bergantian
Lala meringis pelan merasakan hantaman kecil di kepalanya "Sakit bego!"
"Peduli setan" Ucap Prilly dan Iva secara bersamaan
Lala mendengus kesal dan menyandarkan Punggungnya di sandaran sofa "Persiapan MOS gimana?"
Prilly mengedikan bahunya acuh dan mengikuti gaya Lala yang menyenderkan Punggungnya di sandaran sofa dengan Snack bertulis Qtela di tangannya
"Bukannya MOS diganti MPLS ya?" sahut Iva sesekali mengambil isi snack yang ada di tangan Lala, karena tempat Iva sekarang berada tepat di single sofa tempat Lala berada tadi
Lala menatap Iva "Aelah, mau MOS mau MPLS sama aja kali, sama-sama berurusan dengan senior, walaupun namanya MPLS kalau tu senior songong, nyiksa mah nyiksa aja!"
Prilly dan Iva mengangguk-anggukan kepalanya setuju dengan pernyataan yang keluar dari mulut Lala, mau MPLS mau MOS yang menjadi Coordinator kan sama-sama pengurus osis
"Gue setuju apa kata Lala tapi bedanya MPLS sama MOS itu ya di persiapannya, kalau MOS kan ribet, tas pake plastik, topi pake bola cihh ngebayanginnya aja kayak orgil, nah kalau MPLS paling yang wajib itu ya name tag" jelas Prilly
Iva dan Lala mengangguk "Lo ngomong kayak udah hafal banget" Sahut Iva
"Lah pasti di kasih tau lakinya lah!" Seru Lala
Prilly hanya mengangguk dan menyengir "Iya, baru kemaren gue di kasih tau"
Secara reflex Iva dan Lala mendengus kesal, Prilly yang melihat itu hanya terkekeh pelan
"Gue bosen di Apartment mulu" Gumam Prilly yang masih bisa di dengar oleh kedua Sahabatnya
Iva dan Lala menatap sendu ke arah Prilly "Emm, gimana kalau kita ngemall" usul Lala

KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
Teen FictionPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...