Semilir angin di Negara Paman Sam menerpa wajah wanita cantik yang sedang berdiri di Balkon Apartementnya, tangannya memegang secangkir Teh hangat. Matanya tertutup menikmati hembusan angin, membiarkan angin menerpa wajahnya. Matanya terbuka secara bersamaan dengan cangkirnya yang mendekat kearah bibir ranumnya. Hamparan pancakar gedung dan jalan raya yang dilalui banyak kendaraan adalah hal pertama yang ditangkap oleh netra mata Hazelnya, sudah lima tahun wanita itu menikmati pemandangan seperti ini, wanita yang menginjak usia 23 tahun itu tersentak pelan ketika merasakan tangannya sedikit tertarik.
Wanita itu kemudian tersenyum dan berjongkok untuk menyamaratakan tingginya dengan Bocah kecil yang menarik tangannya tersebut “Why Baby?”
Bocah kecil berjenis kelamin laki-laki itu memegang perutnya dan menunjukan deretan gigi putihnya “I'm hungry Mom.”
Wanita itu merasa gemas dengan bocah kecil yang memanggil dirinya Mom dan tanpa aba-aba langsung menggendong anaknya “Where are your Dad?” tanyanya dan berlalu dari tempat itu.
Anak kecil itu menggeleng “I don't see Mom,"
Wanita itu sedikit mendengus kesal mendengar jawaban anaknya, kemana Pria itu? Diliriknya jam Dinding, waktu menunjukan pukul 19.00, wajar saja Pria itu pergi, ini malam Minggu. Dan besok adalah akhir pekan dimana Pria itu tidak akan bangun dini hari untuk bekerja disebuah perusahaan yang jaraknya cukup jauh dari Apartemen ini.
Langkah kaki wanita yang menggendong seorang anak kecil itu terhenti di depan meja makan bundar dan meletakkan putranya di salah satu kursihnya “tunggu sini ya, Mom masakin Omlete sebentar.” anak itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
Wanita itu menjauh dari sang Anak dan mulai melakukan kegiatannya yang sudah dijanjikan kepada Anaknya, kegiatannya terhenti ketika suara berat laki-laki yang sudah menemaninya selama ini tertangkap indra pendengarnya “gausah masak Prill, Aku barusan dari bawah beli makanan.” sontak hal itu membuat wanita yang dipanggil Prill mencari sumber suara dan tersenyum ketika melihat sumber suara itu sedang duduk dikursih sebelah putranya.
Prilly, wanita itu membatalkan kegiatannya dan menghampiri kedua laki-laki berbeda usia itu “Kirain ke rumah Celline.” gumamnya bersamaan dengan pantatnya yang duduk tepat didepan putranya dan disebelah laki-laki yang membawa makanan itu.
Laki-laki itu menggeleng pelan “gajadi ah males, cuma Pesta Ulang Tahun doang.”
Prilly hanya ber'oh'ria dan membuka plastik berlogo restauran depan Apartementnya yang lelaki itu bawa “Kamu juga mau makan?”
Pria itu menggeleng “Aku nanti aja,”
Prilly hanya mengangguk dan menyajikan nasi keatas piring dengan fried chicken yang dibelikan lelaki didepannya “mau disuapin apa makan sendiri Ken?” tanyanya kepada putranya.
Kenzo Samudera. Bocah itu tampak berfikir sebelum akhirnya menunjukkan deretan giginya kepada Pria disebelahnya “suapin Dad.”
Pria yang dipanggil Dad itu terkekeh pelan dan mengambil alih piring yang berada ditangan Prilly “siap Captain!” pekik kecilnya yang membuat Ibu dan Anak itu terkekeh dengan hal yang sederhana tersebut.
“Prill anak-anak ngajak ngumpul,”
Prilly terdiam sejenak mendengar kalimat itu dan menggerutu “gabosen-bosen ngajak ngumpul, padahal bulan kemaren Kamu udah ke Indo, kalian Camp seminggu,”
Pria itu terkekeh kecil tanpa menghentikan aktivitasnya menyuapi anaknya “ngerayain kehamilan Nazwa, udah lima tahun mereka nikah, Nazwa baru hamil lagi Prill pasca keguguran.”
Mata hazel itu tampak memancarkan kebahagiaan menatap Pria disebelahnya “Really?” tanyanya meyakinkan.
Pria itu hanya mengangguk, jika berekspektasi bahwa Pria itu Ali maaf harus menghancurkan ekspektasi tersebut, nyatanya Pria itu Geo, Ligeo. Prilly sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Ali, semuanya sebatas masalalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
Teen FictionPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...