Ada dua cinta di dalam kehidupanku,
Cinta pertama yang membahagiakan dan Cinta kedua yang menyakitkan tapi sialnya aku tidak bisa memilih salah satunya!
Ini tentang Hati dan Rasa...#PrillyDaerlynaLaveryo
Tubuh Prilly menegang mendengar suara itu dan dengan reflex kedua tangannya langsung menutup kedua telinganya, sedangkan Arlan yang mendengar itu hanya mendengus kesal dan menatap tajam ke arah yang meneriaki nama Prilly "Dia masih hidup?" Ucap Prilly seolah tidak percaya.
Arlan menatap Prilly dan terkekeh pelan "Dia siapa?"
Prilly memutar tubuhnya 90° dan menatap tajam laki-laki yang meneriaki namanya "Gue kira udah mati" Ketus Prilly ketika melihat laki-laki itu menghampirinya
"Siapa?" tanya laki-laki itu dan berdiri disebelah Prilly yang tengah berjongkok.
"Siapa lagi, Lo lah" Ucap Prilly yang membuat kedua laki-laki itu terkekeh pelan.
Laki-laki yang baru saja datang tadi mengacak-acak pelan rambut Prilly "Semangat banget lo buat doain gue cepet mati" Gumam Laki-laki itu
"Kenapa gak terima? Ish lepasin berantakan rambut gue" Dengus kesal Prilly dan menyingkirkan tangan yang mengacak-acak rambutnya.
Laki-laki itu kembali terkekeh melihat ekspresi Prilly yang menurutnya menggemaskan "Jadi sensian gini sih"
Prilly mendelik tanda tidak menyukai ucapan laki-laki itu "Kapan matinya sih lo, gue kira lo udah mati, satu tahun ngilang tanpa kabar"
"Lo dari tadi doain gue mati terus, kenapa sih? Nanti kalau lo kangen gimana?"
"Gak bakalan kangen gue sama yang modelnya kayak ginianmah" Gumam Prilly dan melirik laki-laki itu lewat ekor matanya.
Bukannya marah, laki-laki itu malah mencubit gemas pipi Chuby Prilly dan menyembunyikan muka Prilly di ketiaknya "MATI AJA SANA MATI KAL!"
Arlan yang melihat itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum kecut. Andai saja dirinya tidak duduk di atas kursih roda ini, pasti dirinya akan melakukan hal yang dilakukan Haykal, menenggelamkan wajah Prilly kedalam ketiak adalah hobby mereka.
Haykal mati-matian menahan tawanya melihat wajah Prilly yang kusut karena tingkahnya, rambutnya yang tidak beraturan membuatnya terlihat sehabis bangun tidur, tanpa bisa menahan lagi, tawanya itu keluar sangat nyaring dari mulutnya.
Haykal Rifaldi, salah satu sahabat Prilly yang menghilang bak ditelan bumi selama kurang lebih satu tahun, entah bagaimana takdir menyusun semuanya, malam ini kebahagiaan berpihak pada Prilly.
Prilly merapihkan rambutnya yang diacak-acak oleh Haykal "Kebiasan" Dengus Prilly dan menatap tajam ke arah Haykal.
Haykal tersenyum geli dan mengedikan bahunya acuh, kakinya melangkah ke arah belakang kursih roda yang di duduki oleh Arlan dan kedua tanganya memegang dorongan kursih roda itu "Ini udah malam, kita pulang" Prilly terhenyak mendengar pernyataan yang keluar dari mulut sahabatnya, banyak cerita yang tidak dirinya ketahui.
"Jadi selama ini, Lo pergi ke Singapura buat jaga Arlan" Pernyataan itu terlontar begitu saja dari mulut Prilly. Otak Prilly menangkap begitu cepat salah satu pernyataan-peryataan yang menurutnya rumit dan tidak diketahuinya.
Haykal menghela nafas pelan dan mengangguk, apa yang dikatakan Prilly itu adalah kenyataannya, dirinya pergi ke Singapura untuk menemani dan mensupport Arlan, sahabatnya "Dia lemah, butuh support" Tubuh Prilly kembali meremang setelah mendengar pernyataan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
Teen FictionPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...