Ali merenggangkan ototnya yang terasa akan remuk, ternyata perjalanan Jakarta menuju Kuningan cukup jauh, memakan waktu 5 jam, mereka berangkat pukul 10.00 dan sekarang sudah pukul 15.00, dilirik kekasihnya yang sedang terlelap di kursi sebelah pengemudi. Ali tersenyum kecil dan mengusap pelan rambut kekasihnya.
Ketukan di kaca mobil membuat Ali menghentikan aktivitasnya, Ali menekan tombol yang berfungsi untuk menurunkan kaca mobil dan menatap orang yang mengetuk kaca mobilnya "Gimana, udah?" Tanya Ali kepada orang itu.
Orang itu mengangguk pelan "Kalau mobil gue udah, tinggal nunggu mobil Geo aja." Ucapnya dan menunjuk mobil Geo yang sedang diisi bahan bakar.
Ali menganggukan kepalanya mengerti, menuju Kuningan mereka menggunakan tiga mobil dan itu mobil dirinya yang hanya berisi dirinya dan kekasihnya, mobil Gino yang berisi Ray dan ketiga anggota lainnya, mobil Geo yang berisi Leo, Fando dan kedua nggota lainnya.
"Udah?" Tanya Ali menatap Geo yang sudah berdiri disebelah Gino.
Sekarang ini mereka sedang memberhentikan mobilnya di pinggir jalan setelah mengisi bahan bakar mobil.
"Terus kita sekarang kemana?" Tanya Geo.
"Kita ke kepala desa dulu minta izin terus sekalian minta saran buat tempat tinggal sementara kita nanti." Jawab Ali.
Geo dan Gino menganggukan kepalanya "Rumah kepala desanya dimana?"
Ali menggeleng pelan "Mana gue tau, ini aja baru pertama kalinya gue kesini. Tanya salah satu warga sekitar aja."
***
Tiga buah mobil mewah menjadi sorotan setiap warga yang berada di sekitarnya "Anjir jadi sorotan gini sih," pekik Ali pelan dari dalam mobil.
Kekasihnya yang sudah terbangun hanya mengangguk pelan "Iya, eh ini bukan rumah kepala desanya?"
Ali melihat rumah yang berada didepannya "Iya kali, turun yuk. Tanya." Ucap Ali dan turun dari mobilnya.
Ali menatap satu persatu anggotanya yang sudah berada di luar mobil dan berkumpul di hadapannya "Ini bener rumahnya kan Yo?" Tanya Gino.
Ali mengedikan bahunya "Kita nggak bakal tau pasti kalau nggak tanya." Ali masih merasa risih dengan tatapan-tatapan warga sekitarnya.
"ZIGGY ZAGGA ZIGGY TO ZAGGA, ZIG ZIG TO ZAG ZAG WELCOME TO OUR FAMILY,"
Siapa manusia tidak bermoral itu? Tiba-tiba datang dan bernyanyi teriak seperti itu, apa pita suaranya tidak akan putus?
"ATOK OH ATOK,"
"IYE ADE APE?"
"SAYE LAGI MENSTRUASI, BELIIN PEMBALUT BERSAYAP LAH."
Ada hal yang lebih memalukan dari ini? Sumpah Ali dan semua nggotanya menatap bingung pada gadis yang berdiri di depan pintu rumah yang menjadi pusatnya sekarang ditambah lagi ketika pintu terbuka dan menampilkan pria yang mungkin seumuran dengan gadis absrud itu.
"Kamu itu datang-datang teriaknya nggak elite banget. Teriak beliin Mie kek atau kecap, ini malah teriak beli gituan, kalau kayak gitu bisa bicara pelan-pelan kan?"
Ali dan semua anggotanya bergidik ngeri mendengar cerocosan laki-laki itu dan mereka dapat menyimpulkan laki-laki itu adalah kekasih dari gadis absrud yang datang tak diundang itu.
Ali menghela nafas panjang dan menghampiri kedua insan berbeda jenis kelamin itu "Permisi," ujarnya sopan.
"Apa?" Ali bergidik ngeri mendengar ketusan yang keluar dari bibir gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
Teen FictionPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...