Double update nih
Jangan lupa tinggalkan jejak~
...
Maniknya menatap wanita di depannya dengan sorot tak nyaman. "Berhenti menatapku seperti itu, eomma!" sungutnya.
Nyonya Kim menatap putra tunggalnya itu dengan intens. "Taehyung-ah, kenapa kau tidak pernah mau mendengarkan ibumu?"
Sorot mata itu. Taehyung benci sorot mata yang selalu ibunya berikan padanya jika dia tidak melakukan kehendak wanita itu. Dia merasa sangat mengecewakan tiap wanita paruh baya yang ia panggil ibu itu menatapnya demikian.
"Jungkook kapan saja bisa mengambil jabatanmu. Kau harus waspada!"
Taehyung memutar bola matanya malas. "Eomma, Jungkook itu sahabatku! Eomma bahkan mengenalnya sudah sangat lama," balas Taehyung tidak terima.
"Geundae?" (Lalu) Ibu Taehyung menatap putranya itu serius. "Sahabat bisa menjadi musuh kapanpun, Taehyung. Jangan menjadi manusia munafik di dunia yang semakin kejam."
"Aku tidak mengerti arah pembicaraanmu, eomma-ya."
Nyonya Kim tiba-tiba meletakkan undangan berwarna putih gading di hadapan putranya.
"Ige mwoya?" (Apa ini?) tanya Taehyung pelan.
"Presdir dari Bibeom Han Corp—Kim Seokjin—akan segera menikah bulan depan," ujar Nyonya Kim.
"Geundae wae?" (Lalu kenapa?) balas Taehyung masih tidak mengerti.
"Pernikahannya dimajukan sebelum pemilihan presdir perusahaannya." Ibu Taehyung kemudian menatap putranya itu. "Apa kau masih belum mengerti?"
"Aku akan datang."
"Ini bukan masalah kau akan datang atau tidak, Taehyung. Ini masalah nama baik untuknya sebelum pemilihan presdir. Dan apa kau lupa bahwa Balgeun Company juga akan melakukan pemilihan presdir beberapa bulan lagi?" Taehyung memasang tampang bodohnya membuat ibunya berdecak. "Kau perlu nama Taehyung-ah, kau perlu nama agar para pemegang saham mau memilihmu kembali."
"Ya-eomma, aku sudah menunjukkan kemampuanku selama aku menjabat. Jika mereka senang maka mereka akan tetap memilihku tanpa aku mencari muka di depan mereka sekalipun!"
"Apa kau pikir kau melakukan semuanya sendiri selama kau menjabat?" tanya Nyonya Kim padanya. "Jungkook sahabatmu itu banyak membantumu. Dan apa kerja keras yang dia berikan untuk membantumu tidak diperhatikan? Gunakan pikiranmu Taehyung-ah! Itu sebabnya eomma mengatakan padamu untuk tetap berhati-hati pada Jungkook!"
Kini Taehyung terdiam.
Selanjutnya Nyonya Kim mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya lalu menunjukkan sebuah pesan—entah dari siapa—kepada Taehyung.
Unknown.
: Para pemegang saham mulai memikirkan untuk mengajukan Jungkook sebagai kandidat. Sebaiknya anda segera melakukan sesuatu untuk tuan muda, nyonya.
"Kau lihat sendiri? Informasi darinya ini akurat karena mata-mata eomma ini seorang sekretaris salah satu pemegang saham."
Mata Taehyung melotot. "Mata-mata?"
"Eomma lebih tanggap menangkap situasi yang ada. Apa menurutmu semua terjadi begitu saja tanpa campur tangan eomma?" tanya ibunya padanya.
Taehyung kembali bungkam.
"Menikahlah."
Kini atensi Taehyung sepenuhnya menatap ibunya itu dengan sorot mata kaget. "Eomma-"
"Eomma tidak menerima alasan apapun. Kau harus segera menikah demi namamu di depan para pemegang saham."
"Tapi-"
"Tidak ada alasan Taehyung. Apa kau tidak mengerti arti kalimat eomma?" ibunya menatap Taehyung dingin. "Eomma akan menjodohkanmu dengan seorang wanita pilihan eomma."
Kini bukan sorot kaget yang Taehyung pancarkan dari manik matanya, melainkan sorot kecewa. "Eomma, aku sudah melakukan semua yang eomma inginkan sejak dulu. Aku meninggalkan cita-citaku menjadi arsitek demi menjadi pengusaha seperti yang eomma inginkan. Sekarang... Apa aku juga harus menjadi boneka eomma dalam hal mencari pasangan hidup?"
"Taehyung-ah, mengertilah bahwa eomma melakukan semua ini-"
"Untuk dirimu sendiri eomma. Kau melakukan semuanya ini untuk dirimu sendiri," potong Taehyung telak. "Aku tidak membutuhkan nama apapun di depan semua pemegang saham. Tapi eomma membutuhkannya, geutji? (Benarkan?)
"Jaga ucapanmu Taehyung!"
"Aku akan melakukan seperti apa yang eomma inginkan, menikah demi reputasi di mata para pemegang saham," ujar Taehyung membuat Nyonya Kim tersenyum tipis padanya.
"Geurae. Kalau begitu eomma akan menghubungi-" (Baiklah)
"Tapi aku tidak akan menerima perjodohan apapun yang eomma rencanakan. Aku akan menemukan pasanganku sendiri, tanpa campur tangan eomma," sambung Taehyung sebelum ia berlalu begitu saja dari ruangan itu.
"Ya! Taehyung!" seru Nyonya Kim meneriaki namanya.
---
Jennie menghela nafasnya, hari ini dia benar-benar kehilangan mood-nya.
Puk! Puk!
Jennie menoleh pada orang yang baru saja menepuk pundaknya.
"Kau menjatuhkan ini, nona," ujar orang itu seraya menyodorkan sebuah kertas.
Jennie menerima kertas tersebut dan membukanya. "Sepertinya ini bukan milikku," ujar Jennie setelah membaca sekilas isi kertas tersebut kemudian menatap orang itu.
"Memangnya isinya apa?" tanya pria itu padanya.
"Ini semacam resi resmi dari perusahaan pengiriman bar-ah! Ini memang milikku. Ck, bagaimana bisa aku menjatuhkan ini!" ujar Jennie. Pria itu tertawa pelan. "Wae useo?" (Kenapa kamu tertawa?) tanya Jennie dengan bingung.
"Dangsineun neomu kiyowoyo," (Kamu sangat imut) jawab pria itu membuat Jennie sedikit tersipu.
"Terima kasih karna sudah memberikan ini padaku," ujar Jennie dengan senyum di wajahnya.
Pria itu tersenyum lalu mengangguk. "Bukan masalah."
"Aku harus segera pergi. Sekali lagi terima kasih," Jennie membungkuk singkat lalu pergi.
Pria itu masih tersenyum memandangi punggung Jennie yang semakin menjauh. Tiba-tiba ia menepuk dahinya. "Aish, aku lupa menanyakan namanya."
Tiba-tiba ponsel di sakunya berbunyi.
Taehyung hyung is calling...
Dia lantas menekan ikon berwarna hijau untuk menjawab panggilan itu. "Yeoboseyo hyung?" ujar Jungkook.
"Jungkook-ah, eodiseyo?" (kau dimana?) suara berat Taehyung memasuki indra pendengarannya.
"Di jalan. Wae?" (Kenapa?)
"Datanglah ke apartemen Jimin. Aku dan Jimin ada di sini," ujar Taehyung lagi.
"Eoh, aku akan ke sana." Lalu panggilan diputuskan oleh Jungkook.
Jungkook menatap jalanan dimana dia terakhir melihat Jennie sebelum menghela nafasnya lalu meninggalkan tempat itu.
"Kuharap aku bertemu lagi dengannya," gumamnya.
--tbc
Hehe, mulai mencium adanya kemungkinan tikungan tajam?(͡° ͜ʖ ͡°)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold | Complete (✔)
Fanfiction[Trailer Tersedia | Baku] -TaeJenKook- Dalam semilir suasana yang menghangat, tidak ada seorang pun di antara mereka yang tahu bahwa isi hati Taehyung dan Jungkook sebenarnya sama. Mereka sama-sama menyukai wanita yang berada di hadapan mereka itu. ...
