Ga terasa udah 10 chapter aja yowww.
Thanks for 2k+ reader sebelum sebulan❤❤
Jangan lupa tekan bintangnya kawand
💓
Jennie melangkah pelan menyusuri lorong yang membawanya menuju pintu flatnya. Namun langkahnya segera terhenti ketika matanya menemukan keberadaan Wonwoo yang berdiri bersandar pada tembok. Tak lama setelah itu, pria itu ternyata juga menyadari eksistensinya. Mereka berdua saling tatap untuk beberapa saat sampai kemudian pria itu lebih dulu buka suara."Kau sudah pulang? Aku menunggumu sejak pukul lima tadi," ujar Wonwoo menunjukkan senyumannya.
"Wonwoo-ya, apa yang-"
"Kau tidak mengajakku masuk?" tanya Wonwoo memotong ucapan Jennie. Pada akhirnya Jennie memilih menghela nafasnya dan membukakan pintu flatnya untuk mereka berdua masuki.
Wonwoo melepas sepatu yang sedari tadi ia gunakan dan meletakkannya pada rak yang ada di belakang pintu.
Pria itu kemudian melangkah masuk dan langsung berjalan menuju dapur untuk mengambil air tanpa rasa canggung sedikit pun.
Jennie hanya mampu menatapnya tak habis pikir. Baiklah, dia mulai berpikir bahwa Wonwoo melupakan pertengkaran mereka yang terakhir karena saat itu pria itu sedang mabuk.
"Wonwoo-ya," panggil Jennie.
Wonwoo membalikkan badannya dan menatap Jennie dengan senyuman. "Ne?" jawabnya. Melihat ekspresi yang sangat jarang ditunjukkan lagi oleh Wonwoo itu, Jennie merasa tidak tega sama sekali jika harus melukai perasaan pria yang tampak tengah bahagia itu.
"Ani. Apa kau lapar?" tanya Jennie menampilkan senyumannya. Wonwoo lantas mengangguk dengan cepat. "Baiklah, duduk lah di sana dan aku akan memasak untuk makan malam kita," ujar Jennie dengan senyumannya.
Perlahan Jennie menghela nafasnya lalu menatap punggung Wonwoo yang baru saja menjauh dan menuruti keinginannya. "Bagaimana aku bisa melepasmu jika saat aku mencobanya kau membuatku berpikir dua kali?" gumamnya pelan.
---
"Eomma ingin bertemu dengan kekasihmu," ujar ibu Taehyung saat mereka tengah menyantap makan malam mereka.
"Eomma, bisa kita bicarakan ini selesai makan? Kau membuatku kehilangan selera makanku," ujar Taehyung pelan.
Ibu Taehyung memandangnya kaget. "Bagaimana mungkin kau kehilangan selera makanmu jika kita membicarakan kekasihmu?"
Taehyung menghela nafasnya. "Dia bukan kekasihku, eomma." Nyonya Kim yang tengah meminum minumannya lantas tersedak, membuat Taehyung panik dan dengan segera menepuk-nepuk punggungnya pelan.
"Apa maksudmu?!" tanya ibunya dengan nada marah. "Apa kalian bertengkar? Ya! Jika kalian bertengkar seharusnya kalian selesaikan masalahnya, bukan malah hubungannya! Ibu sudah terlanjur menyukainya, kau tidak punya alasan apapun untuk melepasnya Taehyung-ah."
"Eomma, bukan begitu. Lagipula kan eomma sudah menyiapkan pasangan untukku yang pasti sudah lebih baik darinya." Taehyung menatap makanan di depannya cukup lama sebelum akhirnya kembali bersuara, "Dokter itu-"
"Dokter?" ulang ibu Taehyung. "Kau memutuskan hubunganmu dengan kekasihmu yang ternyata seorang dokter? Ya! Lupakan soal perjodohanmu dengan Irene. Kau tahu betapa kau harusnya bersyukur memiliki kekasih dokter? Kau bahkan tidak perlu ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan jika kau memiliki istri seorang dokter nantinya. Kau akan diurus dengan baik," omel ibunya tanpa berniat mendengar kebenaran dari Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold | Complete (✔)
Fiksi Penggemar[Trailer Tersedia | Baku] -TaeJenKook- Dalam semilir suasana yang menghangat, tidak ada seorang pun di antara mereka yang tahu bahwa isi hati Taehyung dan Jungkook sebenarnya sama. Mereka sama-sama menyukai wanita yang berada di hadapan mereka itu. ...