Play Mulmed
(Seulgi - Always)....
"Aku baik-baik saja, sungguh." Taehyung menatap yakin pada Jimin yang hanya mampu menghela napas melihatnya.
"Jangan keras kepala! Lihat kulitmu yang semakin menguning, bagaimana bisa kau meyakinkanku kau baik-baik saja?" Jimin berdecak dan membuang pandangannya, tak ingin menatap wajah Taehyung lebih lama atau dia akan luluh pada ucapan sahabatnya itu. Ia memang bukan orang yang mampu menahan keputusannya saat melihat orang terdekatnya berusaha membujuk.
Taehyung menatap kulit tangannya dan mendesah kecewa. "Apa semakin parah?" tanyanya dengan pelan. Ia kembali memandang pada Jimin dengan raut yang tidak bisa Jimin baca sama sekali.
Mendudukkan dirinya dengan napas berat, Jimin hanya mengulum bibirnya tanpa mampu mengatakan apapun. Ia sangat iba melihat Taehyung yang sudah seminggu dirawat di rumah sakit dengan kabar pendonor yang belum terdengar sedikit pun.
"Bagaimana kabar Jungkook?" Taehyung kembali bertanya. Ia mencoba mencari topik yang lain karena tidak ingin berlarut-larut pada situasi hening di antara mereka berdua.
Memandang Taehyung lamat, Jimin menjawab, "Dia sudah lebih baik. Kesadarannya sudah kembali, tapi beberapa bagian tubuhnya tidak bisa digerakkan karena begitu ngilu," jelas Jimin. "Apa kau mau buah? Aku akan mengupasnya untukmu." Pria itu bangkit dari duduknya dan mengambil buah dari nakas di sebelah brangkar Taehyung.
"Syukurlah dia baik-baik saja," ujar Taehyung lega. Taehyung terdiam cukup lama hingga Jimin selesai menguliti dan menyerahkan buah yang sudah dipotong di dalam sebuah mangkuk ke hadapannya. "Aku bosan dengan apel," komentarnya namun tetap memasukkan sepotong ke dalam mulutnya.
"Apel membantu detoksifikasi hati. Jadi makan saja karena ini bagus untukmu." Jimin menjawab dengan nada sedikit sebal. Bisa-bisanya pria itu mengomel saat sudah diberi buah yang baik untuknya.
Mereka kembali larut dalam hening. Jimin sibuk bersama ponselnya dan Taehyung dengan buahnya.
"Jim..." panggil Taehyung pelan.
"Hm?"
Taehyung mengunyah apel dalam mulutnya dengan perlahan. "Apa menurutmu... Aku biarkan saja Jennie dengan Jungkook?"
Jimin mengalami stagnasi selama beberapa saat, mencoba mencerna kembali ucapan Taehyung yang ia dengar.
Taehyung kembali melanjutkan. "Aku tidak tahu kapan umurku berakhir, tapi aku merasa sangat egois jika melanjutkan sisa hidupku dengan Jennie tanpa memikirkan perasaan orang lain yang terluka karena itu. Dan ditambah lagi, orang itu adalah sahabatku sendiri."
"Apa menurutmu itu terbaik?" tanya Jimin.
"Kurasa, iya."
------
"Pernikahan Jisoo eonnie akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Kita akan datang bersama kan?" Rose bertanya pada kedua sahabatnya.
Ketiga wanita itu tengah berkumpul di klinik Jennie seperti biasanya. Kebetulan sekali Lisa sedang berada di Korea untuk menunggu perayaan besar sahabat mereka yang akan menikah beberapa hari lagi.
"Entahlah... Aku sibuk mengurus Taehyung yang masih dalam masa pengobatan dan menunggu pendonornya." Jennie menjawab dengan lemah. Mendengar itu, Rose dan Lisa hanya mampu menatapnya iba.
Akhir-akhir ini, ia memang disibukkan untuk mengurus Taehyung, dan ia juga berusaha mencari pendonor hati untuk pria itu. Kedua sahabatnya juga sudah tahu mengenai hal ini karena Jennie memang bercerita kepada mereka agar mereka juga bisa membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold | Complete (✔)
Fanfiction[Trailer Tersedia | Baku] -TaeJenKook- Dalam semilir suasana yang menghangat, tidak ada seorang pun di antara mereka yang tahu bahwa isi hati Taehyung dan Jungkook sebenarnya sama. Mereka sama-sama menyukai wanita yang berada di hadapan mereka itu. ...