Kalian ngerasa nggak sih kalo cerita aku makin ngebosenin?
Kok aku ngerasa gitu ya? :"
...
Jennie hanya mampu menunduk dan memainkan jari-jarinya yang berada di pangkuannya. Di sisi kanan dan kirinya duduk Baekhyun dengan wajah masamnya dan juga Taehyung dengan wajah pongahnya. Jika dilihat sekilas, kedua orang ini tampak sedikit mirip.
"Pria tadi siapa?" tanya Baekhyun pada Jennie. Taehyung memandang Baekhyun bingung, dirinya tidak mengetahui apapun yang sebelumnya terjadi.
"Siapa?" tanya Taehyung yang kini ikut memandang Jennie.
Jennie menghela nafasnya berat. "Wonwoo," jawabnya singkat.
"Dia di sini?" tanya Taehyung kaget. "Apa dia menyakitimu lagi? Tidak ada yang terjadi kan? Apa dia melukaimu?" tanya Taehyung lagi secara beruntun. Jennie hanya menggeleng pelan dengan senyuman tipis di wajahnya.
Baekhyun melirik Taehyung sinis. "Jangan sok peduli pada calon istriku!" serunya sebal. Taehyung ikut menatapnya sinis sebelum akhirnya memilih bungkam. "Jadi dia yang ibumu maksud? Benalu kehidupanmu?" tanya Baekhyun pada Jennie.
"Dia bukan benalu," sahut Jennie pelan. "Tapi mungkin dia memang yang ibuku maksud," sambungnya dengan senyum tipis.
Baekhyun menatap Jennie cukup lama sebelum beralih menatap pria di depannya. "Lalu ini siapa?" tanya Baekhyun.
"Ya! Kau tidak ingat aku sudah memperkenalkan diri padamu?" ujar Taehyung tak senang.
"Aku tidak bicara padamu," ujar Baekhyun tanpa menatapnya. "Jadi benar dia kekasihmu?" tanya pria itu lagi kepada Jennie.
Jennie dan Taehyung saling bertatapan untuk beberapa saat. Taehyung terlihat pasrah pada jawaban Jennie nantinya. Dia tidak mungkin memaksakan rencananya ini agar berhasil. Tentu saja dirinya harus memikirkan mengenai Jennie, terlebih lagi pria di depannya ini adalah calon suami dari Jennie sendiri.
Jennie beralih menatap Baekhyun yang tampak menunggu jawaban darinya. "Dia memang kekasihku." Kontan saja ucapannya membuat Taehyung mematung di tempat.
Detik itu juga sebuah senyum miring terpatri jelas di wajah Baekhyun. "Lalu bagaimana denganku, nona?" tanyanya Baekhyun.
"Apa kau berpikir untuk benar-benar menikahiku? Baekhyun-ssi, kita bahkan tidak saling mengenal. Aku mencintainya, apa kau tega merusak hubungan kami begitu saja?" Jennie menatap Baekhyun tak habis pikir.
Taehyung cukup kaget karena kalimat Jennie yang terakhir. Baiklah, wanita ini ternyata cukup pandai berakting.
"Bayangkan jika kau ada di posisiku. Apa kau-"
Baekhyun berdecak sebal. "Baiklah!" serunya kesal. "Aku akan mengatakan pada ibuku soal ini. Lagipula aku tidak suka menjadi perusak hubungan orang."
Jennie dan Taehyung saling berpandangan dan tanpa sadar Jennie menggenggam tangan Taehyung dengan erat. Akhirnya dia terbebas dari perjodohan itu. Binar matanya terpancar jelas saat menatap Taehyung, mengalirkan perasaan hangat yang menjalar pada hati pria itu. Dia ikut senang melihat betapa bahagianya wanita itu.
"Tapi aku punya satu syarat," ujar Baekhyun membuat Jennie dan Taehyung kembali menatapnya.
"Apa?" tanya Taehyung ketika Baekhyun menatapnya dengan senyum miring.
"Aku mengajukan beberapa hal pada Jungkook di China, tapi dia mengatakan bahwa aku harus menanyakan padamu untuk lebih jelasnya. Kebetulan sekali kita bertemu di sini. Aku ingin kau menyetujui poyek kerja sama itu."
"Aku harus melihat proposalmu. Apa kau pikir aku akan mau begitu saja?" tanya Taehyung.
Baekyun masih senantiasa tersenyum miring. "Aku akan segera mengirimkannya. Tapi aku ingin sedikit perubahan. Aku ingin keuntungannya sedikit lebih besar untukku. Deal?" Baekhyun mengulurkan tangannya di hadapan pria itu.
"Jangan gila!" seru Jennie mendorong tangan pria itu. "Hei, apa kau pikir kau bisa memanfaatkan kekasihku? Pikir pakai otakmu, dasar mata duitan!" seru wanita itu kesal. Nyatanya pria ini lebih menyebalkan dibanding Taehyung.
"Mau atau tidak?" ujar Baekhyun mengabaikan wanita itu.
Taehyung menatap uluran tangan Baekhyun di depannya lalu beralih pada wajah pria itu yang sangat ingin dia hantamkan ke jalanan beraspal.
"Tidak mau ya? Baiklah," ujar Baekhyun hendak menarik tangannya. Namun belum sempat dia meletakkan kembali tangannya di meja, Taehyung buru-buru menyambarnya.
"Deal," ucapnya mantap dan penuh kepastian. "Jennie bahkan jauh lebih berharga daripada itu. Apa kau berpikir bahwa aku lebih mementingkan uang daripada dirinya?" Taehyung bertanya skeptis dengan wajah datarnya.
"Ya!" seru Jennie menatapnya kaget. "Jangan gila!"
"Segeralah menyusun proposal barunya dan kirim ke kantorku. Aku akan segera mendandatanganinya lalu semua beres. Berhentilah mengusik kehidupan gadisku atau proyek ini batal dan ditambah kau harus menganti rugi padaku," ucapnya tanpa menggubris wanita di sebelahnya.
Kini gantian Taehyung yang tersenyum miring ke arah Baekhyun. Bagaimanapun, Taheyung memang dilahirkan untuk selalu lebih unggul dari siapapun.
Kecuali Jungkook.
---
Sebuah dering datang dari benda pipih yang sedari tadi tersimpan apik di balik jas pria itu. Dia menatap nama si penelepon lalu tersenyum miring.
"Yeoboseyo?" seseorang membuka pembicaraan setelah dirinya menekan ikon hijau pada layar ponsel itu.
"Bagaimana?" tanya pria itu menatap kerumunan orang di depannya. Sesekali dirinya menyunggingkan senyum pada orang-orang yang secara tidak sengaja berjumpa tatap dengannya.
"Dia sudah kembali kepada tuan Taehyung," ujar sang penelepon.
"Apa yang terjadi sebelumnya?"
"Dia dibawa oleh tuan Taehyung dan satu pria lainnya tuan," jelas sang penelepon. "Saya tidak bisa mengetahui kemana dia dibawa karena saya tidak sengaja bertemu dengan Wonwoo yang mengajak saya untuk pergi."
"Wonwoo? Pegawai baru itu?" tanya pria itu.
"Benar, tuan."
"Bagaimana bisa pria itu ada di sana?" tanya pria itu seraya membasahi bibir bawahnya sekilas.
"Berdasarkan rekaman CCTV, saya melihat bahwa sebelumnya Wonwoo lah yang bertemu dengan wanita itu, tuan. Dan wanita itu terlihat menangis."
Alis pria itu lantas menyatu. "Menangis?" ulangnya.
"Benar, tuan. Lalu saat Wonwoo menarik wanita itu, seseorang menahannya hingga berakhir dirinya pergi meninggalkan wanita itu dengan si pria tadi. Lalu Taehyung sajjangnim datang dan memukul pria tadi."
Pria itu tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Baiklah. Awasi terus pegawai baru itu dan cari tahu apa hubungannya dengan wanita yang bersama Taehyung, arraseo?"
"Ne, arraseo Namjoon sajjangnim."
Namjoon memutuskan panggilan telepon itu dan segera menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku jasnya. "Jadi dia serius dengan wanita itu?" ujarnya pelan.
Dirinya tersenyum miring begitu melihat keberadaan Taehyung baru saja memasuki ballroom itu bersama Jennie dan Baekhyun.
'Perlukah aku mengulangi kejadian lalu padamu?' batin pria itu dengan senyum liciknya.
--tbc
Readers be like : KONFLIK MULU DAH PERASAANN
Jangan lupa tekan bintangnya ya↙️💓
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold | Complete (✔)
Фанфикшн[Trailer Tersedia | Baku] -TaeJenKook- Dalam semilir suasana yang menghangat, tidak ada seorang pun di antara mereka yang tahu bahwa isi hati Taehyung dan Jungkook sebenarnya sama. Mereka sama-sama menyukai wanita yang berada di hadapan mereka itu. ...
