13. 계획 [Rencana]

4.2K 847 63
                                    

Banyak sider ya :)

Yang sider ntar aku hukum loh, gamau up sebulan :(

...

"Kenapa terus tersenyum seperti itu? Kau membuatku merinding, Jungkook-ah."

Jungkook tersadar dari lamunannya lalu menggeleng pelan. "Aku tidak tersenyum," bantahnya sambil memasang wajah sok polosnya.

Jimin mengerutkan dahinya. "Kau menyembunyikan sesuatu ya?" tanyanya curiga. Jungkook hanya diam dengan menggelengkan kepalanya kaku membuat Jimin lantas tersenyum miring.

"Kenapa malah tersenyum?" tanya Jungkook balik.

Jimin tertawa. "Ya, kau tidak bisa membohongiku, Jungkook. Ayo, beritahu aku apa yang baru saja kau pikirkan?"

Jungkook lantas mendengus kemudian matanya menerawang mengingat bagaimana dia menghabiskan siangnya di flat Jennie dan makan bersama wanita itu. Bahkan dia sempat menyaksikan bagaimana Jennie dengan telatennya memasak.

Jennie benar-benar calon istri idaman.

"Kau tersenyum lagi," komentar Jimin membuat Jungkook segera menatapnya.

Jungkook menatap Jimin cukup kaget. "Benarkah?" Dia sama sekali tidak sadar bahwa dirinya tersenyum. Apa ini karena pengaruh dia memikirkan Jennie?

"Jadi apa yang mambuatmu tersenyum seperti itu?" tanya Jimin mengulang pertanyaannya.

"Ah-aku hanya sedang teringat dengan wanita yang aku ceritakan waktu itu, hyung," ujarnya kemudian menumpukan wajahnya pada tangan kanannya. "Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padanya."

"Jatuh cinta?" ulang Jimin.

Jungkook menatap hyung-nya itu lalu mengangguk. "Aku merasa aku semakin jatuh pada pesonanya," ucapnya lalu kembali tersenyum mengingat setiap momen yang sudah ia lalui bersama Jennie.

Jimin lantas tersenyum seraya mengusap puncak kepala Jungkook. "Aigoo, Jungkook-ie sudah besar," ujarnya gemas.

"Menurutmu apa yang harus aku lakukan, hyung?" tanya Jungkook. "Kami masih baru mengenal, aku takut jika aku mengutarakan perasaanku dia malah menjauh." Jungkook menghela nafasnya membayangkan hal itu terjadi.

Jimin mendudukkan dirinya di depan Jungkook lalu ikut menumpukan wajahnya pada tangan kanannya. "Kalau begitu, kau harus siap hanya dianggap teman olehnya."

---

Empat hari setelahnya...

Jennie menggeliat pelan sebagai bentuk pergerakan awal paginya. Ini baru pukul enam pagi dan dia harus segera bangun untuk membersihkan flatnya terlebih dahulu karena akan ada tamu yang datang. Jennie memang tidak sempat membereskan flatnya lantaran beberapa hari ini dia sibuk mengurus pasien-pasiennya.

Jungkook sudah tidak pernah datang ke flatnya, namun pria itu rutin mengirimnya pesan entah hanya berupa pertanyaan sederhana seperti sudah makan atau belum dan juga mengingatkannya untuk istirahat yang cukup.

Perlakukan Jungkook sangat manis. Mengingatkannya pada pria Jeon lain yang entah sudah dimana keberadaannya—Jeon Wonwoo.

Jennie menghela nafasnya begitu pikirannya kembali dipenuhi oleh sosok Wonwoo. Menyebalkan memang, Jennie sendiri mengakui bahwa dia juga kesal tiap kali harus mengingat pria itu tanpa bisa ia kendalikan sama sekali.

Memilih untuk segera bangun dan berberes, Jennie memulai dengan bangun dari posisi tidurnya dan membersihkan wajah serta giginya di kamar mandi. Setelahnya dia keluar dengan keadaan lebih segar dan siap untuk membersihkan flatnya.

The Truth Untold | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang