04. 또 만나다 [Bertemu Lagi]

5.6K 819 38
                                        

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar^^

---

"Menyebalkan sekali! Dimana dia sekarang?" gumam Jennie menatap sebal layar ponselnya yang menunjukkan panggilan keluar pada nomor kekasihnya. Ini sudah kelima kalinya dia mencoba menghubungi pria itu.

Sekarang pukul sembilan malam, sedangkan pria itu berjanji akan datang pukul tujuh tadi.

"Yeoboseyo? Mianhae Jennie-ah, ponselku sedari tadi aku kantongi. Aku sudah di depan flatmu."

Jennie pun segera memutuskan sambungan telepon dan melangkahkan kakinya untuk membuka pintu flatnya untuk kekasihnya itu.

"Annyeong?" sapa pria itu dengan senyum bodohnya. "Maaf aku telat, aku seharian tadi sibuk sekali mencari pekerjaan."

"Wonwoo, kau tidak bisa menipuku. Kau baru dari club kan?" ujar Jennie menatap Wonwoo dengan guratan sedih. Tangannya dengan sigap melepas jaket yang digunakan oleh Wonwoo. Terdengar kekehan sinting dari Wonwoo sana membuat Jennie menghela nafasnya pelan. Pria itu sama sekali tidak berubah.

Wonwoo mendekat padanya lalu mencium surai Jennie. "Aku hanya bermain sebentar," ujar Wonwoo dengan suara sedikit menggemaskan. Bisa Jennie tebak, dia pasti sedang mabuk sekarang. Wonwoo sudah lama sekali tidak berbicara dengan nada manja dan lembut kepada Jennie.

Wonwoo duduk di salah satu sofa dan menyandarkan kepalanya dengan mata tertutup. Menikmati fantasinya bermain indah dalam suasana mabuk yang tengah ia rasakan. "Kau tampak cantik, Jen," ujarnya dengan senyuman.

"Berhenti memikirkan hal mesum tentang diriku," ujar Jennie mendengus kesal. "Wonwoo-ya, apa kau masih menyisakan uangku yang kau ambil kemarin?" tanya Jennie tidak ingin berbasa-basi lagi.

"Ah-itu... Bagaimana aku mengatakannya ya? Uangmu sudah habis, Jennie-ah. Mianhae," suara Wonwoo terdengar sama sekali tidak merasa bersalah.

"Aku susah payah mengumpulkan uang dan kau malah menghabiskannya begitu saja?" ujar Jennie kesal.

"Ya! Sejak kapan kau berani meninggikan suaramu padaku?!" terdengar seruan tak senang dari lawan bicaranya. Wonwoo menatap Jennie dengan guratan marah dan mata sayu karena mabuk di wajahnya yang membuat Jennie ciut seketika.

"Tapi aku membutuhkan uang Wonwoo... Aku harus membeli beberapa peralatan untuk klinik-"

"Nanti aku pasti ganti. Sekarang kau diam dan biarkan aku untuk tidur sebentar." Lalu pria itu kembali memejamkan matanya membiarkan Jennie dengan segala kegundahan yang melanda.

Satu tahun menjalin hubungan dengan Wonwoo ternyata bukanlah hal yang tepat Jennie lakukan. Wonwoo hanya bersikap manis selama enam bulan, lalu setelahnya berubah menjadi monster yang menyebabkan ketakutan bagi Jennie. Pria itu bahkan tidak segan memukul Jennie jika gadis itu mencoba untuk tidak menurut padanya. Ia juga selalu meminta uang pada Jennie dengan berbagai alasan dan janji akan mengembalikan. Namun hingga sekarang, tak satupun ia kembalikan seperti janjinya. Yang Jennie tahu, uang itu digunakan oleh Wonwoo sebagai taruhan di meja perjudian.

Jennie sebenarnya sudah tidak tahan lagi. Berkali-kali ia mencoba untuk memutuskan hubungannya dengan Wonwoo namun selalu gagal karena Jennie tidak sanggup. Jujur saja, Jennie menyayangi pria keparat yang sebenarnya terlalu sering menyiksa baik fisik maupun batinnya itu. Namun selain itu, dia juga takut Wonwoo akan mengamuk padanya.

"Kau tidak harus mengganti uang itu," ujar Jennie pelan.

Mata Wonwoo menatapnya dengan sayu. "Wae?" tanya Wonwoo pelan.

The Truth Untold | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang