30. 그루브의 일부 [Bagian Dari Alur]

3.5K 554 51
                                        

Maaf ya, kemaren-kemaren itu aku males banget up :"

---

Wonwoo menatap dengan cermat setiap kali ada orang yang baru saja keluar dari pintu lobi flat di depan sana dari dalam mobilnya. Ia bisa melihat jelas bahwa pria yang begitu ia ingat baru saja keluar dari bangunan berlantai 9 itu.

Wonwoo menatap kepergian pria itu dengan mobil tanpa melakukan apapun. Otaknya terus memikirkan kemungkinan apa yang membawa pria itu menemui Jennie.

"Apa dia baru saja mengunjungi Jennie-ku?" gumamnya sembari matanya bergerak mengikuti arah langkah pria itu. "Semua rusak sejak dia muncul saat itu," gumamnya mengingat hari dimana ia bertemu pria itu.

Di malam yang begitu dingin ketika dirinya mabuk dan hampir saja kehilangan kendali saat Jennie ingin memutuskannya, pria itu datang dan membuatnya akhirnya pergi.

Setelah cukup lama berkelana dalam ingatannya, Wonwoo kembali memfokuskan pandangannya pada pintu lobi. Keningnya berkerut bingung ketika melihat Jennie keluar dari sana bersama pria lain.

"Bukankah itu pria yang di klinik waktu itu?"

"Jadi kau berbahagia dengannya sementara aku sendiri di sini hanya bisa menatapmu?" Wonwoo mengawasi dengan cermat setiap pergerakan kedua pasangan itu. Mereka terlihat tertawa bahagia entah untuk apa, dan itu membuat Wonwoo tanpa sadar mengeratkan pegangannya pada stir mobil.

Senyum miring terukir jelas di wajahnya ketika mobil yang dimasuki oleh Jennie dan Taehyung bergerak meninggalkan parkiran.

"Kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja, Jennie-ah?"




---



Langkahnya gontai, wajahnya terlihat begitu murung, dan tatapannya begitu kosong, benar-benar kosong hingga ia terlihat begitu menyedihkan.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Yoongi yang yakin betul bahwa jawaban dari pertanyaannya itu adalah tidak.

Jungkook tak menjawab, dirinya hanya menjatuhkan bokongnya di atas sofa milik sahabatnya yang kini menatapnya begitu serius. Pria bertubuh atletis itu memejamkan matanya dengan kepala yang menengadah ke atas langit-langit ruangan itu.

"Ya! Setidaknya kau masih bisa cari yang lain, Jungkook. Jangan buta! Masih banyak wanita cantik di luar sana yang bisa kau jadikan kekas-"

"Tapi aku hanya menginginkannya, hyung."

Ucapan putus asa itu membuat Yoongi mendadak kelu. Benar, sebanyak apapun wanita di dunia ini, setiap orang pasti hanya memiliki satu yang begitu ia inginkan.

Pria muda yang baru saja mengalami patah hati itu tersenyum miris ketika memori otaknya kembali membawanya mengingat bagaimana kedua pasangan itu berciuman mesra.

"Sejak dulu, aku sangat jarang jatuh cinta pada seseorang. Kau bahkan sangat tahu bagaimana kakunya diriku. Dan ketika hatiku tertambat pada gadis yang begitu baik, aku malah menghancurkan semuanya karena keegoisanku," ujar Jungkook dengan lemah.

Memorinya kembali berputar, namun kali ini memutar kejadian bertahun-tahun yang lalu ketika dirinya masih bersama gadisnya, Kim Yerim.

"Kook, sudahlah!" ujar Yoongi yang mulai tahu arah pembicaraan lawan bicaranya itu.

Pada akhirnya, Jungkook hanya akan menyalahkan dirinya dan menangis meratapi kebodohannya dan Yoongi tidak suka pria kuat seperti Jungkook berubah menjadi begitu lemah dan tak berdaya. Cukup sudah pria itu menghabiskan lebih dari setengah tahun untuk membantu memulihkan mental Jungkook yang down hingga begitu parah.

Yoongi mendesah frustrasi. "Jika kau merasa kau hanya menginginkannya, lalu apa yang akan kau lakukan, eoh? Menghancurkan hubungan mereka? Kalau kau melakukannya, maka itu saja seperti kau mengulang masa lalumu yang bahkan selama ini masih kau sesali."

"Selama ini aku selalu mengalah pada Taehyung hyung. Apa kali ini aku tidak bisa bersikap egois bahkan untuk sekali?" tanya Jungkook.

---


"Taehyung-ah, jika begini terus nanti aku bisa-bisa gemuk dan menjadi sebesar babi," gurau wanita itu. Meski mengatakan hal demikian, Jennie malah meneruskan kegiatannya memakan camilan di pangkuannya.

Taehyung tertawa ke arah Jennie yang tampak begitu bersemangat. "Tidak masalah. Kalau kau sebesar babi, maka yang menyukaimu hanya aku. Bukankah itu menguntungkan?" tanya pria itu.

Mendengar jawaban Taehyung yang terlalu cringe, Jennie mendengus pelan. "Dasar bucin!" ujarnya yang direspon tawa oleh Taehyung.

Jennie menatap langit melalui kaca jendelanya. "Malam ini cuacanya cukup bagus ya," ujarnya dengan senyuman di wajahnya.

Seulas senyum di wajah Taehyung terukir dengan sempurna. Ia mengusap pelan puncak kepala Jennie dengan gemas. "Maka dari itu kita harus memanfaatkan malam ini menjadi lebih indah."

Jennie menoleh dan menatap Taehyung bingung. "Memangnya kita akan kemana?" tanyanya dengan raut penasaran.

"Rahasia, nona cantik."

Dengan memasang tampang jahil, Taehyung mencubit pelan hidung Jennie dengan pelan. Bibir Jennie lantas mengerucut, ekspresinya yang cemberut membuat Taehyung tambah gemas.

Chup!

Satu kecupan mendarat mulus di bibir Jennie yang mengerucut itu membuat dokter cantik itu mendadak melotot kaget.

"Y-ya! Kenapa kau tiba-tiba-"

"Heum?" Taehyung menatap Jennie dengan wajah yang diimut-imutkan, menunggu kelanjutan ucapan kekasihnya itu.

"P-pokoknya t-tidak boleh asal-asal!" seru Jennie dengan semburat merah di kedua belah pipinya.

Taehyung terkekeh dan menatap Jennie sekilas sebelum akhirnya kembali pada jalanan. "Asal-asal apa, eoh?" tanyanya berusaha menggoda gadis di sebelahnya.

"Woah jinjja?! Kau benar-benar minta kupukul ya? Menyebalkan!" sungut Jennie dengan sebal. Tentu saja ia merasa canggung meski Taehyung adalah kekasihnya.

Taehyung tertawa lepas ketika dirinya berhasil membuat Jennie kesal sekaligus malu. Tangan kanannya bergerak mengacak rambut Jennie dengan gemas.

"Semakin dilarang, aku akan semakin sering melakukannya. Lagipula saat kita sudah menikah nanti, kau akan mendapat yang lebih. Siap-siap saja, okey?" ujar Taehyung dengan senyuman mesum.

Jennie membulatkan matanya sempurna dan menatap Taehyung tak percaya. "Ya, byuntae namja! Aish, aku pasti sudah gila karena menerimamu menjadi kekasihku!" (Hei pria mesum!)






---tbc

Fyi gengs, kapal apapun yang nanti tetep berlayar sampe end, aku mungkin bakal buat cerita lain buat kapal yang karam (entah itu bakal Jenkook atau Taennie)

Well, sejujurnya sih aku pengen bikin akhirnya Jenkook. CUMA AKU GA RELA GITU MASAAN :(

 CUMA AKU GA RELA GITU MASAAN :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kookie's hair is back guys!❤

The Truth Untold | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang