22. 정국 과 함께 보낸 시간 [Menghabiskan waktu bersama Jungkook]

3.6K 653 49
                                    

Telat sehari gapapa yaa? Hehe

Jangan lupa tekan bintang yang di sebelah kiri ya😊

Play Mulmed
(Euphoria - Jungkook)

Chapter ini buat yang kemaren bilang mau Jenkook moment😂😜

Happy reading❤

....

Keesokan harinya...

"Ingin mengajakku kemana, eoh?" tanya Jennie. Ia itu begitu kaget ketika dirinya membuka pintu flat, seperti biasa Jungkook berdiri dengan santainya di depan sana. Yang lebih mengagetkannya lagi, Jungkook malah langsung menariknya dan mengajak wanita itu untuk pergi. Jungkook tampak begitu bersemangat. Tentu saja itu karena akhirnya dia bisa melihat Jennie setelah hampir seminggu tak berjumpa, seolah rasa rindu yang berhari-hari dia alami akhirnya terobati.

"Kita akan ke kursus membuat gerabah, noona-ya," ujar Jungkook dengan senyum kelincinya. "Aku sudah memikirkan ini sejak aku di Cina, belajar bersama noona sebelum kita kembali sibuk dengan pekerjaan," tambahnya tak kalah bersemangat.

Mendengar itu tentu saja Jennie merasa terhibur, wanita itu tertawa seraya mengusap-usap kepala Jungkook lembut. "Aigoo, Kookie-ku tampak begitu gembira," ujarnya gemas.

Kembali lagi desiran yang tak biasa langsung menyambangi perasaan Jungkook. Rasa nyaman dan hangat yang menjalar dalam dirinya yang dia sendiri tak dapat mengerti. Yang dia tahu, dia menikmati itu.

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 25 menit, mereka akhirnya sampai ke sebuah kursus membuat gerabah bernama "Sparkling Light".

Begitu keduanya memasuki bangunan berwarna krem itu, mereka langsung disambut oleh seorang wanita muda yang menyapa mereka dengan hangat. "Selama siang tuan dan nona. Ada yang bisa saya bantu?"

"Kami ingin belajar membuat gerabah," ujar Jungkook sebagai jawaban.

"Ah-silahkan ikut ke sebelah sini," ajak wanita itu seraya membawa mereka menyusuri sebuah lorong yang berujung ruangan persegi yang di dalamnya dipenuhi dengan berbagai macam gerabah yang sudah jadi namun belum dihias, serta sebuah alat pemutar dengan tanah liat di atasnya. "Silahkan tunggu sebentar, saya akan panggilkan gurunya," ujar wanita tadi sebelum meninggalkan keduanya di dalam sana.

"Kenapa tiba-tiba terpikir mengenai gerabah?" tanya Jennie menatap Jungkook dengan raut bingung.

"Entahlah. Aku tertarik membuatnya setelah mengunjungi sebuah museum barang antik di Cina," jawab Jungkook, Jennie pun lantas mengangguk paham.

Seorang wanita cantik memasuki ruangan itu, membuat atensi keduanya menatap wanita berwajah barat itu. "Good afternoon!" sapa wanita itu ramah. Jungkook dan Jennie lantas saling berpandangan. Sepertinya mereka salah memilih tempat kursus. "Aku cukup fasih berbahasa Korea, kalian tenang saja," ujar wanita tadi dengan pengucapan bahasa Korea yang memang belum begitu sempurna. Ia seolah mengerti bahwa pasangan di depannya pasti kaget ketika dia menggunakan bahasa Inggris. Jungkook dan Jennie lantas tertawa mendengar penuturannya.

"Siapa yang ingin mencoba lebih dulu?" tanya wanita tadi menatap Jennie dan Jungkook bergantian.

"Tentu saja ladies first," jawab Jungkook seraya menyenggol noona-nya itu.

Jennie membulatkan matanya, sangat kaget mendengar jawaban pria itu. "Aku?" tanyanya kaget. Jungkook mengangguk lalu menjulurkan lidahnya mengejek wanita itu. "Awas kau ya!" ujar Jennie menatap Jungkook sinis yang dibalas tawa oleh pria itu.

"Baiklah, pertama yang harus dilakukan adalah menggulung lengan bajumu, nona" ujar wanita tadi dengan tawa. Jennie pun segera menggulung lengan bajunya dengan kekehan canggung. "Selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengambil tanah liat dan memberinya sedikit air. Tidak usah banyak karena kita akan menambah sedikit demi sedikit lagi nantinya," jelas wanita tadi.

Jungkook senantiasa mengintip dari balik punggung Jennie dan sesekali tertawa jika Jennie melakukan kesalahan kecil.

Jungkook senantiasa mengintip dari balik punggung Jennie dan sesekali tertawa jika Jennie melakukan kesalahan kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(anggep aja lagi main tanah liat :v)


---

"Aku suka padang rumput," ujar Jennie. Jungkook menatap wajah teduh Jennie yang kini tengah memejam di sebelahnya. Mereka sedang singgah di salah satu taman berumput hijau yang menyegarkan setelah menghabiskan waktu berjam-jam membuat gerabah.

"Aku juga suka," sahut Jungkook menatap hamparan rumput di depannya. "Tapi lebih menyukai noona," sambungnya sambil kembali menatap wanita di sebelahnya.

Jennie tampak terkekeh mendengar penuturannya. "Noona juga menyukaimu Jungkook." Jennie membuka kelopak matanya dan membalas tatapan Jungkook dengan seulas senyum. "Tetaplah jadi anak yang baik, Kookie. Maka semua orang akan menyukaimu," ujarnya sebagai tambahan. Jennie mengacak rambut Jungkook lembut sebelum kembali mengalihkan pandangannya ke arah depan.

Hati Jungkook mendadak mencelos setelah sempat merasa senang bukan main mendengar kalimat pertama Jennie tadi. Pria itu mengukir senyum miris dengan kepala tertunduk. "Begitu ya?" tanyanya pelan.

"Tentu saja," jawab Jennie. "Semua orang menyukai seseorang yang memiliki sifat yang baik."

"Termasuk untuk menjadi pendamping hidup mereka?" tanya Jungkook.

Jennie terkekeh pelan dan menatap pria di sebelahnya itu. "Tentu saja, Jungkook. Memangnya siapa yang ingin menjadi pasangan hidup orang jahat?"

'Lalu apa aku tak cukup baik untuk menjadi pendampingmu, noona?'

Hening meliputi mereka untuk beberapa saat. Keduanya asik dengan kegiatan masing-masing, Jennie dengan kegiatannya menikmati pemanandangan dan Jungkook asik dengan pikirannya sendiri.

"Noona-ya," panggil Jungkook yang membuat Jennie lantas menoleh. "Tadi aku melihat ada mobil es krim di sana. Aku beli dulu ya? Aku akan segera kembali," ujarnya lalu buru-buru bangkit berdiri.

Jennie menatap punggung Jungkook yang semakin menjauh. "Kau sangat baik, Jungkook. Dan aku berharap bahwa kebaikanmu tidak akan luntur seperti yang aku rasakan terhadap Wonwoo."

Sekitar tujuh menit menunggu, Jungkook akhirnya kembali dengan dua cone es krim di tangannya. "Maaf, aku harus mengantri dulu tadi," ujarnya merasa bersalah lantaran membuat Jennie menunggu.

"Gwenchana, kau bahkan tidak perlu memaksakannya," jawab Jennie dengan senyumannya. Tangan kanannya segera menyambut uluran tangan Jungkook yang menyerahkan salah satu dari cone es krim tadi. "Gomawo," ujarnya dengan senyum hangatnya.

Setelahnya, mereka kembali duduk bersebelahan sambil sibuk menikmati es krim masing-masing dengan diselingi percakapan random serta gurauan-gurauan.

Hari ini, keduanya benar-benar merasa bahagia bisa menghabiskan waktu bersama berdua.





--tbc

Silahkan tulis harapan kalian buat bab selanjutnya wkwk

Btw aku mau tanya, ada yang merhatiin ga kalo aku selalu ganti sampul cerita ini tiap update? Ada yang bisa nebak alasannya?🌚🌚

Siapa yang setuju tanggal 1 september nanti aku publish FF Jungkook? Pas-pasan di ultahnya Kookie👀

The Truth Untold | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang