Play Mulmed
(BTOB - Only One For Me).....
Suara terbukanya pintu mengalihkan dua pasang mata yang berada di dalam ruangan bernuansa putih itu. Menyadari kedua orang yang ada di sana mendadak diliputi keheningan, Jennie lantas bertanya dengan hati-hati.
"Apa aku mengganggu waktu kalian?"
Taehyung yang melihat kedatangan kekasihnya itu lantas memberi senyum lebarnya dan menggeleng. "Tentu saja tidak. Masuklah, Jen." Ucapan dengan suara beratnya itu menghantarkan Jennie memasuki ruangan itu.
"Hai, Jim!" sapa Jennie dengan ramah di saat ia meletakkan buah-buahan yang dibelinya ke atas nakas Taehyung.
Pria yang disapa hanya mengulas senyuman manisnya tanpa berniat membalas. Hei, Taehyung itu benar-benar pencemburu bahkan untuk hal yang kecil sekali pun. Jadi daripada menimbulkan keributan kecil akibat cekcok antara dirinya dan Taehyung, ia menghindari kedekatan dengan kekasih sahabatnya itu.
"Kenapa bawa banyak sekali?" tanya Taehyung sedikit heran melihat banyaknya buah yang Jennie bawa. "Itu saja masih banyak, aku tidak bisa menghabisikannya sekaligus tahu," cerocos Taehyung dengan bibir mengerucut. Ia benar-benar muak disuguhi buah yang itu-itu saja secara terus-menerus. Andai ada kata yang melebihi kata 'rindu' yang bisa digunakan untuk menggambarkan keinginannya mencicipi kembali makanan favoritnya--burger dengan ekstra keju dan daging.
Jennie melipat tangannya dan menatap pria itu dengan raut sok. "Percaya diri sekali ini semua untukmu," ucap Jennie tak kalah menyebalkan dari raut wajahnya. "Aku bawa ini untukku sendiri selama menjagamu," ia lalu memeletkan lidahnya ke arah pria itu.
Taehyung mendecih dan tersenyum miring. "Jen, kau tidak suka buah. Jangan menipuku," ucap pria itu dengan nada tenang namun tetap terkesan mengejek.
"Aku suka. Lihat, akan aku makan!" Jennie menggigit apel yang dibelinya dengan wajah menantang. Ia lalu menaik-turunkan alisnya sengaja membuat Taehyung merasa diejek.
"Lihat saja, jika sembuh, kau akan kugigit seperti kue mochi."
"Oh ya?" Jennie memberi respon sekenanya. Menambah rasa kesal sekaligus gemas dalam diri Taehyung. Pria itu menarik Jennie hingga wanita itu terjungkal tepat di brangkarnya. "Y-ya!" seruan Jennie seolah tertelan ketika Taehyung menatapnya begitu lekat.
"Baiklah-baiklah, kau menang. Aku terintimidasi dengan tatapanmu," ucap Jennie mengalah. Kakinya rasanya bergetar seperti jelly ketika Taehyung dengan wajahnya yang tetap saja tampan meski sedang sakit itu menatapnya dengan begitu dalam. Taehyung lantas melepas Jennie lalu mengukir senyum kotaknya ketika wanita itu mendesis sinis padanya.
Sebagai nyamuk, Jimin hanya bisa tersenyum kecil melihat interaksi dua manusia di depannya. Ia melihat jelas bahwa Jennie dan Taehyung sebenarnya punya perasaan yang sama. Ia tidak yakin Jungkook mampu menggantikan posisi Taehyung di mata Jennie. Diam-diam, ia menghela napasnya berat.
----
"Hai, Kookie!" sapa Jennie begitu ia memasuki ruang rawat milik Jungkook. Ia meletakkan buah yang dibawanya ke atas nakas lalu tersenyum manis pada pria itu.
Jungkook tersenyum samar kepada Jennie. "Noona cepat sekali kemari. Apa klinik noona sudah tutup?" tanyanya sedikit heran.
Jennie mengangguk mengiyakan. "Aku tutup lebih awal," jawabnya. Wanita itu mengeluarkan buah yang dibawanya dari dalam kantongan dan membawanya ke wastafel kamar mandi ruang rawat Jungkook untuk dicuci. "Ah iya, Jimin bilang dia akan kemari malam nanti," ucapnya dari dalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold | Complete (✔)
Фанфик[Trailer Tersedia | Baku] -TaeJenKook- Dalam semilir suasana yang menghangat, tidak ada seorang pun di antara mereka yang tahu bahwa isi hati Taehyung dan Jungkook sebenarnya sama. Mereka sama-sama menyukai wanita yang berada di hadapan mereka itu. ...