Ini cerita Ayudia Gadis Senja, gadis sosiopat akibat masa lalunya yang kelam, dengan Aditya Pratama murid pindahan asal Inggris. Keduanya dipertemukan di SMA Conquer Galaxie. Memang Aditya jatuh cinta pada gadis itu pada detik pertama, tetapi gadis...
Aku selalu bersyukur dalam setiap hal barang ketidaksengajaan sekali pun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aroma dari berbagai bunga menyambut Gladiatre kala menginjak toko bunga bernama Fleurette. Delapan belas anak tersebut berdecak kagum kala melihat berbagai jenis bunga yang disediakan di toko tersebut. Katakan saja mereka terlalu norak karena tercengang melihat banyaknya bunga di sana.
Toko itu terletak di salah satu ruko dekat pusat perbelanjaan ternama di kawasan Jakarta. Dengan jumlah orang yang banyak, mereka iring-iringan dengan motor untuk mencapai tujuan. Semua anak membawa motornya sendiri. Terkecuali Ayu yang harus dibonceng oleh Grazio karena tidak membawa motor hari ini—dan mobil Ayu terpaksa dibawa pulang oleh supirnya.
Miguel mengelilingi seluruh bagian toko tersebut. Meskipun toko tersebut tidak berukuran besar, penataan bunga yang tepat membuat toko tersebut indah dari sisi mana pun. Cowok itu menghampiri pegawai di toko tersebut lalu menanyakan tentang bunga yang indah.
"Mas, cariin saya bunga paling cakep dong. Soalnya saya mau nembak cewek," ucap Miguel pada pegawai laki-laki yang memiliki name tag bertuliskan Grey.
Grey hanya tertawa kecil. Tak pernah disangkanya seorang anak SMA datang ke tempatnya bekerja dan jujur tentang alasannya membeli bunga. Sudah hampir tiga tahun lelaki berkulit sawo matang itu bekerja di toko bunga tersebut. Selama ia bekerja di sana, tak pernah ia mendengar alasan pembeli mengunjungi toko tempatnya bekerja seperti Miguel.
"Lewat sini, Dek," ajak Grey. Diantarkannya Miguel ke bagian dalam ruangan toko tersebut yang diikuti oleh ke tujuh belas teman Miguel. Di sana terdapat tangkai-tangkai berbagai jenis bunga yang sudah disusun secara rapih di dalam boks yang sudah dilabeli namanya.
Semua anggota Gladiatre berdecak kagum melihat kerapihan toko itu. Tak terkecuali Moralen. Laki-laki bermata keabu-abuan tersebut mengabadikan pemandangan luar biasa ini dengan gaya khasnya.
Jauh di belakang Moralen, Ayu masih takjub melihat bagian dalam toko tersebut. Di sampingnya sudah ada Grazio yang berdiri tegap.
Sejujurnya, Grazio tidak suka berada di tempat seperti ini. Namun, karena Ayu berada disisinya saat ini, semua kejenuhannya hilang begitu saja. Seperti saat ini misalnya. Kekaguman Ayu yang tak habis-habisnya membuat Grazio ingin mengabadikan senyum takjub Ayu.