Get Away From You [REVISI]

29 • Ziarah

Menjauh darimu bukanlah pilihan yang kumau. Bertahan juga bukanlah jawaban yang tepat. Jadi, apa yang harus aku lakukan jika sudah jatuh terlalu dalam?

Hari ini Ayu sengaja tidak masuk sekolah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ayu tak masuk sekolah untuk berziarah ke makam almarhumah ibunya, meski luka-lukanya tadi malam masih terasa perih.

Tadi malam, Grazio menginap di rumahnya. Mereka sampai di rumah pukul sebelas malam. Sesampainya di rumah Ayu, Grazio membersihkan lukanya dan luka Ayu. Jika dilihat-lihat, luka Ayu lebih banyak dibandingkan luka Grazio. Namun luka Grazio lebih serius dibanding luka Ayu. Kedua remaja itu mengobati lukanya di kamar Ayu dibantu oleh Bi Sulis, pembantu rumah tangga di yang mengurus kesehatan atau bisa dibilang dokter dadakan di rumahnya. Dan hal itu selesai tepat jam dua belas. Lukanya yang sangat banyak membuat keduanya membutuhkan waktu sejam untuk diobati.

Karena sudah larut malam, Grazio pun memutuskan untuk tidur semalam di rumah Ayu sekalian menemani Ayu yang sempat merengek tidak mau sendirian. Ayu memang begitu. Dia harus ditemani jika sedang terluka.

Ayu melirik jam digitalnya yang berada di nakasnya.

Thursday, 14th March.
09.09 PM.

Ayu mendesah pelan. Luka-lukanya ini benar-benar membuatnya menderita. Tadi malam, ia tidak jadi datang ke pesta ulang tahun temannya lalu hari ini ia terpaksa tidak masuk sekolah.

"Bajingan." Ayu mendesis. Dia jadi uring-uringan karena absen dari acara tersebut. Bukan karena teman dekatnya yang sedang berulang tahun, melainkan dirinya tak bisa merasakan anggur Krug 1928 yang sengaja dipesan dari luar negeri seharga 295 juta. Selain itu, ia merasa tak enak hati tak membantu Grazio dalam pertarungan kemarin malam karena sibuk mencari cara untuk menyelamatkan nasi goreng Mas Gondrong.

Pikiran Ayu segera beralih. Sekarang ia sibuk merapikan dirinya dan bersiap pergi. Karena tujuannya adalah berziarah, Ayu pun mengenakan pakaian nuansa hitam. Tak lupa juga ia mencepol rambut pirangnya meski membuat luka-luka di wajahnya terlihat makin jelas.

"Non sudah mau berangkat?" tanya Bi Asih. Kebiasaan Ayu berziarah hadir setelah Edmund menceritakan beberapa bagian dari masa lalunya atau lebih tepatnya saat ia mulai menetap di rumah besar ini. Alhasil Bi Asih sudah hapal betul sebab ini adalah tahun keempat.