14 • Tamu

215 17 0
                                    

Awalnya aku tak tahu harus menganggap kehadiranmu adalah keberuntungan atau kesialan. Namun setelah menatapmu, aku pilih yang pertama.

 Namun setelah menatapmu, aku pilih yang pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Semua murid SMA Conquer Galaxie sudah bersiap untuk pulang ke rumah lebih cepat. Iya, hari ini hari Kamis. Hari dimana seluruh murid bisa pulang lebih cepat dari biasanya.

Sama seperti kelas lain, siswa kelas XI IPA 1 juga begitu. Mereka tinggal menunggu beberapa menit lagi untuk melangkah bebas dari neraka ini. Namun, kebahagiaan mereka sedikit mereka lupakan karena menunggu hasil pembagian kelompok seni budaya oleh Pak Frans.

Bisa ditebak jika Viana ingin satu kelompok dengan Aditya. Gadis berbibir tebal itu sedari tadi merapalkan doa agar dirinya bisa satu kelompok dengan gebetannya. Ayu, Vanessa, dan Jesslyn hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah konyol Viana yang komat-kamit.

Pak Frans sudah meletakkan pulpennya di atas meja. Itu berarti, mereka akan mendengarkan nasib kelompok mereka. Entah itu baik atau pun tidak.

"Nes, feeling gue nggak enak, sumpah," bisik Ayu sesudah mendengar suara pulpen yang dihentakkan di meja.

Vanessa menoleh. Mengangkat sebelah alisnya dan memandang Ayu dengan tatapan 'apa?'. Tiga detik berselang, gadis itu menjentikkan jarinya.

"Gue feeling salah satu di antara kita berempat bakal ada yang satu kelompok sama Aditya."

Ayu terkesiap. Jantungnya seakan-akan berhenti berdetak. Entah mengapa, rasanya ia tak ingin bertatap muka dengan laki-laki pecinta fotografi tersebut. Dalam hati, Ayu merapalkan doa agar dugaan Vanessa tidak menimpa dirinya.

"Bapak sudah membagi kelompok kalian. Tiap kelompok harus membuat satu lagu," ucap Pak Frans.

"Dan saya harap anggota tiap kelompok yang sudah saya tentukan ini bisa saling melengkapi satu sama lain," lanjutnya dengan senyum lebar.

Murid XI IPA 1 sudah hapal betul bagaimana wajah Pak Frans tersenyum lebar dengan kumis tebal andalannya. Lantas, semuanya tertawa kecil melihat wajah Pak Frans yang lucu. Pak Frans berdeham. Ia ingin anak-anak kembali fokus pada dirinya. Beliau mengangkat bukunya sembari membacakan nama-nama kelompok keras-keras.

"Kelompok satu terdiri dari Ayudia dan Aditya."

Seisi kelas mendadak bergemuruh. Mereka menyoraki kedua remaja itu. Pasalnya, seluruh murid XI IPA 1 belakangan ini menyandingkan Ayu dengan murid baru itu karena keduanya sama-sama ganteng dan cantik. Bukan hanya itu saja, kepintaran yang mereka miliki membuat mereka semakin layak untuk disatukan.

Meskipun harus menahan cemburu, Viana tetap menyoraki Ayu. Gadis berkulit eksotis itu berusaha sekuat tenaga menahan teriakannya. Betapa beruntungnya Ayu satu kelompok dengan Aditya, pikirnya.

"Sumpah, Yu, lo lucky banget!" seru Viana yang masih saja tak menyangka bahwa bukan dirinya yang satu kelompok dengan laki-laki yang ia sukai.

Get Away From You [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang