Ini cerita Ayudia Gadis Senja, gadis sosiopat akibat masa lalunya yang kelam, dengan Aditya Pratama murid pindahan asal Inggris. Keduanya dipertemukan di SMA Conquer Galaxie. Memang Aditya jatuh cinta pada gadis itu pada detik pertama, tetapi gadis...
Mana yang terlihat aneh, aku yang sensitif ketika kamu memarahiku atau aku yang super khawatir terhadapmu?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meski kesadaran belum sepenuhnya terkumpul, kaki Ayu dengan yakin melangkah keluar dari mobilnya. Bau alkohol dan rokok memang tak tercium sama sekali, tetapi kesadaran Ayu benar-benar belum ada. Dengan mata berat karena kurang tidur dan kaki yang berjalan gontai, Ayu memaksa diri untuk pergi ke kelas agar ia bisa tidur di kelas lebih cepat. Ia berpikir bahwa sekarang kelasnya pasti masih kosong dan ia memiliki kesempatan untuk tidur.
Saat beberapa langkah lagi sampai di kelas, seseorang memanggil namanya. Ayu tak tahu itu suara siapa. Namun karena ia yakin sosok itu bukanlah anggota Gladiatre, Ayu pun tetap melangkahkan kakinya agar sampai di kelas. Namun lagi-lagi suara itu kembali memenuhi indra pendengarannya
Penasaran, gadis itu menoleh ke belakang sembari mengusap tengkuknya. "Ngomongnya nanti aja," ujarnya dengan malas. Matanya terlihat sangat sayu.
"Kurang tidur, ya?" tanya sosok itu lagi.
Mendengar sosok itu kembali berbicara membuat Ayu tersadar. Perasaannya sudah tak enak. Ia pun memaksa mata sayunya untuk melihat siapa orang itu. Dan apa yang ia lihat benar-benar membuatnya menyesal seumur hidup.
"Udah tau siapa gue?" tanya cowok itu dengan girang. Ia nampak memegang kameranya. Entah se-spesial apa kamera itu hingga harus ia bawa setiap hari.
Ayu membalikkan badannya. Perasaannya benar. Melihat Aditya, mood Ayu berubah drastis menjadi buruk. Matanya yang sudah sangat berat membuat gadis itu melangkah maju meninggalkan laki-laki itu. Namun sialnya ia gagal. Tangannya sudah digenggam dahulu oleh cowok itu. Mau tak mau, ia menatap cowok itu.
Ayu ingin melepasnya, tetapi gagal. Genggaman itu terlalu kuat untuknya yang sedang setengah sadar. "Lepas," ucapnya dingin.
"Gue mau minta maaf soal kemaren," ujar Aditya tiba-tiba.
Mata Ayu seketika melotot. Namun tak bertahan lama karena rasa kantuk sudah menguasainya sepenuhnya. "Ya udah terserah lo." Jujur, badmood-nya sudah hilang. Ayu kembali membalikkan badan.
"Ini." Tanpa basa-basi Aditya menaruh kameranya di tangan Ayu. "Foto lo masih ada di sana. Lo berhak menghapusnya."
"Oh."
Ayu pun mulai mencari fotonya dan menghapusnya. Lalu mengembalikan kamera itu pada Aditya.
"Kalau gue lagi nggak ngantuk, gue tuntut lo ke polisi atas dasar pemotretan tanpa izin. Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, lo bisa didenda pidana paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp150 juta."