Ternyata hanya sebatas tatapan saja kamu dapat membuat hati dan bibir sang sosiopat menjawab iya dengan serempak.
"Tumben pulang jam segini."
Suara Edmund seketika memenuhi indra pendengaran Ayu ketika ia baru saja membuka pintu utama. Ayu sedikit tersentak karena kehadiran Edmund yang cukup dibilang mendadak, tapi tak lama kemudian ia melenggang seperti biasanya.
"Rumah temen," balas Ayu singkat sambil membenarkan posisi tasnya.
"I know. Kenapa ke sana?"
Ayu menghela napas. "Aku pingsan—"
"Can't you just do like what I said a few days ago?" Edmund memotong kalimat Ayu dengan bentakan. Setiap kata pada ucapannya penuh amarah.
Ayu yang baru saja sembuh dari penyakitnya kini harus mendapat bentakan dari ayahnya. Lantas ia ikut terbawa emosi. Ia melempar tasnya ke sembarang arah. "Trus Dad biarin aku pingsan gitu aja? He saved me, Dad! Aditya yang bantu aku saat itu!" Ayu tak kalah emosi.
Di sofa terdapat Edmund yang lebih emosi dari Ayu. Ia melonggarkan dasinya lalu mengacak rambutnya dengan frustasi. Tak lama ia mengembuskan napas berat.
"Just do it. Don't let he come to your life, Gadis," ujar Edmund. Ia yang tadinya penuh amarah kini terlihat frustasi.
Ayu menatap Edmund kecewa. Laki-laki berbadan tegap itu tengah menyembunyikan sesuatu darinya. Ayu kecewa. Sosok yang ia anggap malaikat penolongnya itu kini membohonginya. Ayu tak suka dibohongi.
"Kenapa aku harus turutin kata-kata Dad kalau Dad nggak pernah bilang alasannya?" Mata Ayu sudah berkaca-kaca. Air mata sudah siap jatuh. "Dad selalu bilang kalau aku sama persis dengan Mama. Dad harusnya tau reaksi Mama kalau ada di posisi aku, 'kan?"
Edmund lagi-lagi menghela napas. Namun pria paruh baya itu tak melakukan apa-apa. Ia hanya terlihat mengusap wajahnya berkali-kali.
"I'm sorry. I'm so sorry. I ... I'm really sorry. I know it's hurt you."
Air mata Ayu sudah sepenuhnya mengalir. Ia menangis saat itu juga. Kedua ayah dan anak itu sama-sama terdiam di tempat dengan air mata yang membasahi pipi mereka masing-masing. Hampir lima menit mereka saling terdiam, Ayu menyudahinya.
"Oke. Kalo Dad mau aku ngelakuin itu." Ayu mengambil tasnya yang tadi ia lempar sembarangan. "I'll never let him come into my life, tapi biar aku balas budi dulu."
Gadis itu menghapus jejak air matanya lalu beranjak meninggalkan Edmund yang masih larut dalam kesedihan yang sama sekali tak ia mengerti.
🌹🌹🌹
Hari Jumat merupakan hari dimana seluruh murid SMA Conquer Galaxie mengadakan kegiatan di jam pelajaran awal. Kegiatan yang dilakukan pun berbeda-beda setiap minggunya. Karena kebetulan hari ini adalah minggu kelima, maka semua murid sudah bersedia membersihkan ruangan kelasnya masing-masing dengan alat kebersihan yang tersedia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Away From You [REVISI]
Novela JuvenilIni cerita Ayudia Gadis Senja, gadis sosiopat akibat masa lalunya yang kelam, dengan Aditya Pratama murid pindahan asal Inggris. Keduanya dipertemukan di SMA Conquer Galaxie. Memang Aditya jatuh cinta pada gadis itu pada detik pertama, tetapi gadis...