Seminggu setelah pernikahan mbak Fania, kupikir suasana rumah bakal lebih sepi, karena salah satu penghuninya pergi. Tapi, yang terjadi justru kebalikan nya. Demi apa mbak Fania yang baru pulang honeymoon, langsung membuatku kerja rodi jadi model dadakan. Pose ini, pose itu, ganti baju ini, ganti baju itu. Haduh, rasanya nano-nano. Capek iya, bete iya, seneng juga iya. Ya, pokoknya begitu deh.
"Bagus nih sayang design kamu. Pantas banyak yang suka, kapan-kapan jahitin buat aku ya. Biar setiap hari tambah modis. Mungkin kita bisa jadi model bermasa dan ga ngrepotin Flora lagi, "
"Pasti, buat suami sendiri. Aku bakal bikin baju yang bagus buat kamu. Dek, maafin mbak ya. Malah ganggu waktu kamu,"
"Ga apa-apa kok mbak, bang. Aku sebenarnya seneng aja, kalau kalian butuh bantuan. Tapi, jangan mendadak kayak gini. Adek ini, sekarang udah kerja. Ya, meskipun masih usaha kecil-kecilan, jadi waktu adek juga terbatas, " Keluhku.
"Eh, iya gimana usaha kamu bikin kue... Maksud abang progress nya. Lumayan apa gak dek?"
"Lumayan bang, dalam sebulan ini, alhamdulillah ada peningkatan. Ya, meskipun baru sedikit. Tapi, seenggaknya aku dah ngerasain hasilnya. Mungkin abang bisa promosi sama teman-teman polisi abang, ada pengiriman online nya. Siapa tau ada yang tertarik," kataku yang membuat abang ipar tertawa.
"Kelihatannya daripada kue kamu, mereka malah lebih tertarik sama kamu, tapi Abang bilang aja kamu sudah punya pacar tentara. Ya, mereka agak mundur. Tapi, nanti abang usahain sama Ibu-ibu, biasanya mereka tertarik. "
Kutinggalkan pasangan pengantin baru, di dalam kamar, aku kembali browsing resep kue, sebenarnya aku tidak hanya ingin hanya menjual kue, tapi beraneka ragam makanan. Tapi, untuk sekarang aku harus fokus di kue dulu. Saat sedang fokus, terdengar suara cempreng di luar kamar. Sudah bisa di tebak, itu suara Guruh. Karena cuman dia yang paling berisik di antara kami. Tapi, cempreng kayak gitu, dia yang paling bersedia jadi cake tester. Bahkan kue gosong ku dulu, dia yang habiskan. Aku keluar kamar, dan ternyata Guruh sedang membuka hadiah dari abang ipar.
"Suka ga dek, " bang Andre bertanya pada Guruh.
"Kaos 3 ama jaket 1, semuanya anime. Yang jelas suka lah bang. Tapi, apa ga kebanyakan. Aku lihat di olshop harga ni jaket hampir 400rb ama 3 kaos ini kan kisaran 200k, jadi ga enak nih. Di kasih hadiah banyak-banyak,"
"Jangan ngerasa kayak gitu lah dek. Ini, khusus hadiah buat kamu. Lagian, ini gak seberapa lagi. Bukan cuma kamu kok, Guntur ama Flora juga dapat hadiah yang sama banyaknya. Jadi, di terima ya,"
"Oke deh, makasih mbak ama abang ipar. Eh, mbak Flora! Ada resep baru lagi gak, adek siap nih, mumpung lagi laper, "Katanya sambil cengengesan.
"Belum dek, ni mbak juga lagi nyari resepnya. Pengen sih bikin resep original, tapi nanti takutnya hasilnya kayak yang kemarin,"
"Ga usah takut lah Flora. Mbak dulu, juga pernah gagal. Tapi, coba lagi dan lagi, nyatanya berhasil. Mending kamu coba lagi deh, siapa takut sukses, "Mbak Fania memberiku semangat.
"Iya mbak, coba yang banyak. Nanti adek yang makan, kalau rasanya masuk akal ya,"
Kulempar Guruh dengan sendal, yang sukses mengenainya, membuat dia mengusap jidatnya sambil menggerutu. Sementara kami bertiga dengan kompak tertawa. Tiba-tiba hp ku berdering tanda Chat masuk, dan ternyata itu adalah Bima.
"Assalamualaikum, Flora calon ibu anak-anakku. Gimana kabarnya? Kangen sama aku gak? "
"Waalaikumsalam, Om😬😬😬 saya bukan ibu anak-anak situ!!! Kangen?? Jangan mimpi😠😠😠 kangen sama om-om kayak situ😛😛😛,"
"Loh, kok gitu. Masa sih ga kangen, padahal saya kangen sekali😢😢😢 sedih ga ada yang ngangenin saya, "
"Ga usah drama deh Om, Om di situ pasti banyak di taksir cewek. Ngapain ngejar saya, yang jelas-jelas ga mau sama Om,"
"Bener ga mau sama saya. Pasti bohong, ga ada yang pernah berani nolak saya. Apalagi kamu itu sudah berani kurang ajar sama saya, saya akan buat kamu jadi punya saya. Dan kamu akan ketergantungan sama saya"
"Ketergantungan?? emang situ narkoba 😒😒😒. Kalau ngomong yang jelas Om, jangan ambigu. Dasar om-om sok ganteng,"
" Kok narkoba??? Maksud saya, ketergantungan cinta saya😘😘😘. Ganteng😁😁😁 memang saya ganteng, terima kasih atas pujiannya. Akhirnya kamu mengakui saya ganteng. Besok besok kamu pasti mau duduk di pelaminan berbanding sama saya, "
" MIMPI ANDA KETINGGIAN!!! "
" Memang saya tinggi, saya kan bukan kamu yang pendek😛😛😛, adik kapten Juna kok pendek, makanya kita nikah, biar bisa memperbaiki keturunan😂😂😂, ""KURANG AJAR...JAGA ITU JEMPOL YA. SAYA MEMANG PENDEK, GA USAH DI PERJELAS SEPERTI ITU!!! ANDA CARI PERKARA, KALAU KETEMU LAGI SAYA TINJU ANDA😬😬😬,"
"Mau dong di tinju. Tinju pake cinta 😍😍😍 Humm enak, apalagi kalau kita saling tinju - tinjauan di kasur, saya siap banget. Kapan kita tinjunya, kalau bisa segera. Saya udah ga sabar nih. "
Kulempar hp ke kursi, sambil bergindik. Dasar om-om stres, pake bahas ke situ-situ lagi. Gila, gila jangan sampe dia beneran jadi pendamping aku. Kulirik ke samping, ternyata Guruh dan Abang ipar beserta sang istri, sedang membaca isi Chat ku, bahkan Guruh langsung tertawa lepas, sambil guling - guling.
"Maniac ini, gila tu Om. Langsung to the point. Wah, ternyata di balik seragam dan ssremnya tentara. Ada yang kocak kayak gini. Mbak, udah terima aja. Biar keturunan kalian seru. Ibunya serius, bapaknya konyol pasti unik.
"Dek, kenapa malah dukung sih. Gila, mbak ga mau nikah sama dia, kayak ga ada cowok lain aja, "
"Mbak, jangan gitu, pamali. Siapa tau dia memang bener jodohnya mbak, udah tanggepin aja dulu. Singkirin dikit aja rasa ga suka mbak. Toh, ga ada salahnya mencoba. Bikin seseorang mengharap itu dosa loh mbak,"
"Tapi, mbak kan udah kelihatan ga suka sama dia. Masa, dia ga paham, "
" Kelihatan kan! Mbak kan ga pernah ngomong secara langsung ga suka sama dia. Tuh mbak Fania ama bang Andre juga sama. Nyatanya mereka jadi suami istri, di coba dulu mbak, ga ada salahnya kan, "
"Iya, iya mbak coba. Biasanya feeling mu itu banyak bagusnya. Tapi, mbak ga janji ya dek." kataku yang membuat Guruh tersenyum.