"Baiklah, cukup untuk hari ini. Kita bertemu lagi Selasa depan. Terima kasih semuanya."
Jimin mengakhiri kelas hari itu dengan senyuman puas di wajahnya. Ia senang karena peserta kelas dancenya sudah bisa menguasai koreografi yang dia ajarkan minggu kemarin.
Kemampuan anak-anak didiknya memang luar biasa.
"Jimin-ah?"
Pemilik pipi gembul itu menoleh ke arah pintu.
"Ah, Taemin-hyung." Jimin membungkukkan tubuhnya.
"Apa kelasmu sudah selesai?" Tanyanya sambil tersenyum ramah.
"Baru saja hehe. Ada yang bisa kubantu hyung?"
"Jadi begini, aku ingin minta tolong padamu untuk menyerahkan daftar registrasi siswa dance yang baru kepada Jungkook." Taemin menyerahkan map coklat berukuran besar kepada Jimin. "Tolong ya, hari ini aku ada kencan dengan Minho-hyung hehe."
Jimin tertawa kecil.
"Baik baik, akan kuberikan pada Jungkook. Kau bisa menikmati kencanmu dengan tenang."
"Terima kasih Jiminie. Ah iya, jangan lupa berikan amplopnya pada Jaehyun jika Jungkook sudah memeriksanya. Aku pergi dulu!"
Jimin balas melambaikan tangan pada Taemin.
"Aku benar-benar menunggu undangan pernikahan mereka." Ujarnya seraya membereskan barang-barangnya.
Taemin merupakan salah satu tutor dance yang mengajar di JJ Academy. Dia sudah mengajar sejak pertama kali Jungkook membuka akademi ini pada tiga tahun silam. Awalnya hanya empat orang saja yang terdaftar sebagai tutor, yaitu Jungkook, Taemin, Jongin, dan Jimin, namun karena jumlah pendaftar setiap tahunnya bertambah, Jungkook-sebagai pemilik akademi-memutuskan untuk menambah tutor menjadi tujuh orang.
Jimin tentu senang dengan keputusan itu karena ia jadi lebih mudah untuk mengatur jadwal pekerjaannya yang lain, yaitu sebagai seorang foodblogger.
"Apa yang harus kubeli untuk kudapan sore nanti ya?" Jimin melangkahkan kakinya keluar ruang latihan. "Cupcake? Kemarin sudah. Croissant? Tidak tidak, itu kesukaan Taehyung. Dia akan menjarah semuanya jika tahu aku membeli croissant."
Pemilik surai golden brown itu menaiki tangga besar yang terletak di sebelah meja resepsionis dengan menggerutu.
Gedung ini terdiri atas dua lantai. Lantai satu terdiri dari lima dance room, lounge, dan resepsionis, sedangkan lantai dua merupakan kawasan pribadi milik Jungkook yang terdiri atas lounge dan sebuah ruangan terpisah. Orang-orang yang ingin ke ruangannya diharuskan untuk meminta konfirmasi terlebih dulu pada resepsionis atau Jungkook langsung. Hanya orang-orang tertentu saja yang boleh naik tanpa seijin Jungkook dan Jimin termasuk dalam daftar orang-orang itu.
"Ku harap Jungkook ada di ruangannya jadi aku tidak perlu lama-lama menunggu." Gumamnya seraya berjalan melintasi lounge menuju pintu kayu yang berada di seberang ruangan.
KLEKㅡ
"Jeon, aku bawaㅡ"
"Ahㅡ nnghㅡ Kookieh."
Jimin benar-benar menahan diri untuk tidak mengumpat ketika kedatangannya disambut oleh pemandangan dua manusia hormonal yang tengah sibuk make out di atas meja. Entah sudah berapa kali dirinya memergoki pasangan ini beradegan mesum di ruangan yang sama.
Dasar manusia-manusia tidak beradab.
"Apa kalian tidak punya tempat lain yang lebih pantas untuk dipakai berbuat mesum selain di kantor?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Boy | YoonMin
FanfictionNiat Yoongi untuk membongkar rahasia Hoseok seketika lenyap saat ia menemukan pria manis di live instagram milik akun bernama SugarBoy. Siapa sangka satu kejadian memalukan malah mengantarkan Yoongi semakin dekat dengan si pemilik akun. "Aku memang...