Jimin menatap pantulan dirinya di kaca wastafel. Saat ini dia sedang berada di kamar mandi milik Yoongi dan entah sudah berapa lama ia berdiam diri disana. Ia memang minta ijin pada Yoongi untuk membersihkan wajah sekaligus mengganti pakaiannya dengan piyama.
Jika kalian bertanya darimana ia mendapatkan setelan piyama itu, tentu saja mendapatkannya dari Yoongi. Meskipun tinggi badan mereka tidak jauh, tapi piyama berbahan satin itu tampak kebesaran di tubuhnya. Tapi biarlah, meskipun kebesaran, ia bersyukur tidak tidur dengan celana jeans ketat dan baju turtleneck yang tentu saja akan membuat tubuhnya jadi tidak nyaman.
Oh, dan satu lagi, baju ini menguarkan aroma maskulin seperti yang dimiliki Yoongi.
Sungguh ia merasa seperti sedang dipeluk oleh pria pucat itu.
BLUSH!
"Aish! Apa yang kau pikirkan Park Jimin."
Ia segera menyalakan keran air dan membasuh wajahnya yang mulai memerah. Berharap air dingin itu bisa mengembalikan wajahnya ke warna semula. Tidak mungkin ia keluar dengan keadaan wajah seperti ini, bisa-bisa Yoongi malah berpikiran yang aneh-aneh padanya.
"Tenang Jimin, tenang. Bersikaplah senormal mungkin dan jangan sampai mempermalukan dirimu sendiri." Monolognya seraya menghembuskan napas beberapa kali untuk menenangkan diri.
Setelah merasa tubuh dan pikirannya sudah lebih rileks, Jimin meraih baju dan celananya yang sudah dilipat kemudian berjalan ke arah pintu. Ia tampak menghela napasnya sekali lagi sebelum akhirnya membuka pintu dengan kepala menunduk.
"Sudah selesai?" Tanya pria lain di ruangan itu seraya bangun dari posisi tidurnya.
"Mㅡ maaf aku lama, perutku sedikit sakit tadi."
Jimin memeluk lipatan pakaiannya erat-erat. Untuk saat ini berbohong merupakan pilihan yang tepat daripada harus mengakui jika ia merasa gugup berada satu ruangan dengan pria itu.
"Sakit perut atauㅡ"
Yoongi berjalan mendekati Jimin kemudian berbisik di telinga pria itu.
"ㅡkau melakukan 'urusan lain' di dalam sana?"
BLUSH!
"Aㅡ aku tidak melakukan apa-apa! Perutku memang sakit uh mungkin karena terlalu banyak makan kue." Cicitnya dengan kepala yang ditundukkan sedalam mungkin.
Pemilik gummy smile itu tampak terkekeh seraya mengusak pelan surai golden brown milik Jimin. Ia paham betul jika pria manis di depannya ini tengah malu sekarang. Terbukti dari kedua telinganya yang telah berubah warna menjadi merah pekat.
Andai saja statusnya dan Jimin bukan hanya sekedar teman biasa, Jimin pasti sudah habis sekarang.
"Jika kau mengantuk, tidur saja duluan. Tidak perlu menungguku, mengerti?" Anggukan samar dari Jimin mengundang senyum tipis di wajah Yoongi. "Good. Aku mandi dulu."
Jimin baru berani mengangkat kepalanya setelah mendengar suara pintu kamar mandi yang ditutup. Akhirnya ia bisa melepaskan napas yang sejak tadi ia tahan. Sungguh, wajah Yoongi tadi itu begitu dekat, sampai-sampai ia bisa merasakan napas hangat pria itu tepat di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Boy | YoonMin
FanficNiat Yoongi untuk membongkar rahasia Hoseok seketika lenyap saat ia menemukan pria manis di live instagram milik akun bernama SugarBoy. Siapa sangka satu kejadian memalukan malah mengantarkan Yoongi semakin dekat dengan si pemilik akun. "Aku memang...