21. Jellies

8K 985 296
                                    

Jimin tampak merenggangkan tubuhnya di atas ranjang. Semalam tidurnya benar-benar nyenyak, entah karena kelelahan atau karena kehadiran sosok pucat yang akhir-akhir ini memang selalu menemani tidurnya. Asal kalian tahu, pelukan Yoongi itu benar-benar nyaman hingga terkadang membuatnya malas bangun.

"Selamat paㅡung? Yoongi-hyung?" Ia langsung mendudukkan tubuhnya begitu menyadari jika sang kekasih tak ada di sebelahnya.

Sekarang baru jam setengah enam, ke mana dia pergi?

"Mencariku?"

Kepala Jimin seketika menoleh pada sosok pria yang baru saja keluar dari pintu kamar mandi. Surai hitam yang basah serta titik-titik air di tubuh setengah telanjangnya menandakan jika pria pucat itu baru saja selesai mandi.

"Kenapa bangun pagi sekali? Apa hyung ada jadwal pagi ini?" Tanyanya heran.

Yoongi melemparkan handuk basahnya ke dalam hamper di sudut ruangan kemudian berjalan menghampiri Jimin yang masih terduduk di atas ranjang. Kekasih mochinya itu benar-benar terlihat menggemaskan saat baru bangun tidur. Bed hair yang mencuat kemana-mana, pipi tembam, serta bibir tebal yang semakin terlihat seksi karena membengkak.

Bukan Yoongi namanya jika dia tidak memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.

"Hyungieㅡyah!"

Sebuah pekikan meluncur bebas dari bibir Jimin ketika tubuhnya didudukkan di atas pangkuan sang kekasih secara tiba-tiba. Kedua lengannya tampak berpegangan ke pundak Yoongi guna mencegah tubuhnya agar tidak oleng dan jatuh.

"Aish! Jangan mendaㅡhmpt!"

Kalimat Jimin seketika terputus karena lumatan mendadak yang diterimanya. Permainan lidah Yoongi pada mulutnya benar-benar membuat Jimin kewalahan. Ciuman ini berbeda dari yang sebelum-sebelumnya, terasa sedikit lebih menuntut danㅡpanas?

"Nggㅡ"

Sebuah dorongan pelan yang dilakukan oleh sang kekasih membuat Yoongi melepaskan tautan bibir mereka dengan sedikit tidak rela. Ia kemudian memberikan kecupan singkat pada bibir setengah terbuka yang tengah sibuk mengais udara itu.

"Good morning baby."

"Mㅡmorning."

Jimin tidak tahu sudah semerah apa wajahnya sekarang. Pertama, karena serangan tiba-tiba yang dilancarkan oleh Yoongi, kedua, tubuh seksi setengah telanjang yang terekspose di depannya, dan ketiga, sesuatu yang terasa mengganjal di antara belahan pantatnya.

Jelas ia tahu benar benda apa itu.

"Wajahmu merah sekali Jiminie." Yoongi mengusap pipi tembam sang kekasih.

"Aㅡaish itu karena hyung!" Ia buru-buru menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

"Maaf, kau terlihat menggemaskan tadi. Aku tidak bisa menahan diri untuk menciummu." Kekehnya.

"Tapi jangan tiba-tiba begitu hyung." Protesnya masih dengan menutup wajah. "Dㅡdan lagi uh, kauㅡ"

Jimin tampak meneguk ludah seraya mengintip dari sela-sela jarinya.

"Akuㅡkenapa?"

"Kㅡkeras."

Kalimat yang terdengar lirih itu seketika membuat Yoongi tersadar jika ereksi yang tadinya sudah menghilang kini telah kembali. Terlebih lagi saat ini Jimin duduk tepat di atas gundukan keras miliknya.

Sugar Boy | YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang