19. Macarons

8.8K 1K 191
                                    

TING!

Seorang pria berpakaian serba hitam terlihat keluar dari lift yang baru saja terbuka. Langkahnya yang sedikit diseret seolah menampakkan jika dia sedang dilanda rasa lelah setelah seharian beraktivitas. Sebuah sport bag tersampir di pundak kirinya, sementara tangan kanannya memegang sebuah kantong plastik berwarna merah muda yang sangat kontras dengan penampilan serba hitamnya.

Sosok itu keudian berhenti di depan salah satu pintu yang merupakan unit apartemen milik kekasihnya.

"Sial. Aku lupa tidak menanyakan password apartemennya tadi." Dengusnya seraya menekan bel yang ada di sebelah pintu. "Stupid Yoongi."

Yoongi berharap kekasih mochinya itu segera membukakan pintu karena sungguh ia lelah sekali dan ingin bermanja-manja dengan sang kekasih.

CKLEK!

"Kenapa lama sekali." Ujarnya seraya memeluk sosok yang baru saja membuka pintu.

Dahi Yoongi tampak mengernyit ketika tak mendapatkan respon apapun dari sang kekasih. Aneh sekali, biasanya pria mochi itu akan bereaksi ketika ia memeluknya, entah tertawa, memukul, atau menceramahinya karena sudah membuat dirinya kaget.

"Jiㅡ"

Tunggu dulu.

Yoongi sedikit mengendus kaos putih itu dan semakin dibuat heran karena ia mencium wangi parfum yang berbeda dengan yang biasa dipakai oleh sang kekasih. Detik itu juga ia baru menyadari jika saat ini tengah bersandar pada permukaan yang terasa keras dan kokoh. Hell, dia tahu jika kekasihnya itu memiliki tubuh yang bagus, tapi saat dia memeluk Jimin tadi pagi rasanya tidak sekeras ini.

Dan satu lagi, sejak kapan Jimin berubah menjadi begitu tinggi?

"Mohon maaf mengecewakanmu Tuan Min, tapi aku bukan Jimin, dan tolong segera lepaskan pelukanmu karena itu membuatku risih."

Shit!

Pemilik surai gelap segera menjauhkan tubuhnya dari sosok asing yang sempat ia sangka Jimin. Tatapan tajam tampak ia layangkan ke arah pria itu ketika menyadari siapa orang yang baru saja dipeluknya dengan tidak sengaja.

"Apa yang kau lakukan di apartemen kekasihku, Bungkook-ssi?"

Jungkook tampak menghela napas kesal. Sedikit tidak suka dengan nada kelewat posesif yang diucapkan oleh pria pucat itu.

"Jimin temanku, sudah pasti aku akan menjenguknya jika dia sedang sakit." Ujarnya. "Dan satu lagi, namaku Jungkook bukan Bungkook."

"Terserah. Aku mau masuk."

Tak ingin semakin terpancing, Jungkook segera meminggirkan tubuhnya untuk memberi jalan pada Yoongi. Pria yang lebih tua tampak melengang masuk begitu saja tanpa mengucapkan kata-kata apapun.

"Dasar orang tua." Gerutu Jungkook seraya menutup pintu kayu itu dengan kesal.

    
***

      
"Ah, selamat sore Yoongi-ssi!" Sapa Taehyung ketika melihat Yoongi melintasi ruang tengah.

"Sore, dimana Jimin?"

"Dapur. Sedang mengambil kotak jus yang tertinggal."

Yoongi segera melangkah menuju dapur. Tak sabar untuk segera menemui sang kekasih yang sempat membuatnya gila saat masih di kantor tadi. Entah apa motivasi Jimin mengirimkan foto close up dengan bibir plump merona dan kaos abu-abu berpotongan leher rendah.

Sugar Boy | YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang