20. Caramel Truffles

9.4K 1K 280
                                    

⚠Warn!⚠

🍑🍑🍑

      

      

     

__________


  

"Woah! Beach house!"

Sorak Jimin antusias begitu mobil yang ditumpanginya memasuki sebuah halaman yang cukup luas. Mata lebarnya tampak memandang hamparan laut lepas yang terlihat dari kaca mobil dengan tatapan berbinar. Dari mana Yoongi tahu jika dirinya suka sekali dengan laut?

"Hyung, apa rumah ini milikmu sendiri?"

"Uhum. Aku sengaja membangun beach house di sini untuk keperluan relaksasi." Jelasnya seraya memarkir mobil di garasi.

Pria berpipi tembam tampak mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Pantai memang tempat yang paling cocok untuk relaksasi. Semilir angin, deburan ombak, serta udara dengan bau yang khas selalu bisa membuat pikirannya tenang. Apalagi jika dinikmati di tempat yang memiliki privasi tinggi seperti ini.

"Kita tidak perlu takut terganggu dengan pers atau orang tidak penting lainnya."

Jimin menoleh.

"Di sini, hanya ada kau dan aku."

BLUSH!

Entah kenapa kata-kata itu membuat Jimin merasa seperti tengah melakukan honeymoon bersama dengan Yoongi. Pernyataan sang kekasih memang ada benarnya. Berhektar-hektar tanah ini adalah properti milik Yoongi yang dijaga ketat oleh beberapa orang di gerbang masuk yang terletak jauh dari rumah utama. Jadi sudah dapat dipastikan jika tidak akan ada yang bisa mengganggu aktivitas mereka selama berada di sini.

"Jiminie?"

Teguran itu membuat Jimin tersadar dari lamunan singkatnya. "Hㅡhuh?"

"Apa yang kau lamunkan hmm?" Tanyanya seraya mengusak surai golden blonde milik sang kekasih. "Ayo turun."

"Aㅡah ya hyung."

Jimin memakai ransel miliknya kemudian bergegas turun dari mobil. Matanya reflek menyipit ketika bias cahaya matahari mengenai wajahnya.

PLUK!

"Pakai itu agar wajahmu tidak terbakar." Jelas Yoongi ketika melihat reaksi bingung yang ditampakkan oleh Jimin setelah ia memakaikan bucket hatnya di kepala pria mochi itu.

"Tㅡterima kasih hyungie." Ujarnya lirih.

Untung saja bucket hat itu menutupi hampir sebagian wajahnya. Kalau tidak Yoongi pasti bisa melihat rona kemerahan yang kembali menghiasi pipinya.

Apa yang dilakukan Yoongi barusan memang sepele, tapi tetap saja Jimin melihatnya sebagai sesuatu yang manis.

"Selamat datang."

Bohong jika Jimin tidak terpana dengan interior rumah yang didominasi oleh kaca ini. Matanya langsung tertuju pada bagian tengah rumah yang memiliki dinding hitam trasparan di sisi depan deretan sofa ruang tengah. Meskipun hanya samar-samar, ia bisa melihat sebuah kolam serta pemandangan laut yang luas dari tempatnya berdiri saat ini.

"Hyung, apa dinding ini bisa dibuka?"

"Uhum. Apa kau ingin aku membukanya?"

Anggukan semangat dari si pria mochi membuat Yoongi mengeluarkan kekehan kecil dari bibirnya. Sungguh, Jimin semakin terlihat menggemaskan jika sedang dalam mode antusias seperti ini.

Sugar Boy | YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang