33. Meringue Cookies

6.9K 896 452
                                    

"Hello there little one." Seorang pria bersurai ungu tampak mengecup permukaan perut milik sosok lain yang sedang duduk santai di sofa. "What are you doing inside?"

"Dia belum bisa mendengar suaramu Joon." Komentar pria berwajah manis tanpa sekalipun mengalihkan fokusnya dari majalah yang dia pegang.

"I know." Jawabnya seraya menyandarkan kepalanya ke paha sang kekasih. "I just want to talk with our baby."

Jawaban itu membuat pria bersurai cokelat meletakkan majalahnya ke atas sofa. Tatapannya kini berpindah pada sosok tampan yang sedang duduk bersila di lantai sambil terus mengutarakan berbagai macam kalimat pada perutnya.

"Cute." Ia mengusap lembut surai ungu milik sang kekasih dengan senyum kecil di wajahnya.

Sejak mengetahui jika dirinya sedang hamil, Namjoon memang sering berdialog dengan calon bayi mereka. Bukannya merasa terganggu, Seokjin justru merasa senang tiap Namjoon melakukannya. Hal itu seolah sudah menjadi momen intimate tersendiri bagi mereka berdua.

"Masih beberapa bulan lagi sampai dia bisa mendengar suara kita Joonie."

Namjoon tampak mengecup telapak tangan sang kekasih yang kini tengah bertengger di pipinya.

"I'm excited."

Pria bersurai cokelat terkekeh. "Kenapa sejak tadi kau bicara menggunakan Bahasa Inggris hm?"

"Because I'm too excited to meet our little baby." Jawabnya dengan sudut bibir yang terangkat begitu tinggi.

"Oh Joonie." Seokjin tampak menundukkan tubuhnya, siap menyapa bibir sang kekasih.

Belum sempat bibir mereka berdua bertemu, pintu ruang kerja pribadi Namjoon sudah lebih dulu dibuka dengan sedikit tidak santai dari luar.

"Maaf mengganggu adegan romantis kalian, tapi aku butuh Namjoon saat ini juga." Ujar pria berkulit pucat yang baru saja memasuki ruangan.

Namjoon segera bangkit dari posisinya. "Ada apa hyung? Kelihatannya penting sekali."

"Kita bicara di ruanganku." Jawabnya datar. "Cepat."

Pasangan kekasih itu tampak saling melempar pandang satu sama lain. Yoongi dengan mood jelek di pagi hari memang bukan sesuatu yang asing bagi mereka berdua. Namun ini pertama kalinya ia datang ke kantor dengan mood yang tidak stabil setelah kehadiran Jimin di dalam hidupnya.

Dan jika Yoongi mulai bertindak di luar kebiasan, itu berarti ada hal serius yang saat ini sedang terjadi.

"Cepat susul dia Joonie. Tatapannya terlihat begitu dingin dan entah kenapa aku merasa telah terjadi sesuatu yang buruk tanpa sepengetahuan kita."

Ungkapan pria bersurai cokelat langsung direspon dengan sebuah anggukan oleh Namjoon.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Kalian istirahatlah di sini." Ujarnya seraya mengecup dahi sang kekasih.

"Jika Yoongi mulai emosi, kau jangan sampai ikut terpancing. Selesaikan semuanya dengan baik-baik." Ia menepuk pelan pipi milik pria di depannya. "Pergilah."

Namjoon segera beranjak keluar dari ruang kerjanya. Meninggalkan Seokjin sendirian di sana dengan kepala yang dipenuhi oleh tanda tanya.

   
***

     
Siang itu studio pribadi milik Yoongi tampak dipenuhi oleh tiga orang pria yang semuanya tengah duduk berkumpul di atas sofa hitam. Mereka semua terlihat serius memperhatikan pria berkulit pucat yang saat ini tengah berbicara.

Sugar Boy | YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang