23. Tiramisu

7.4K 1K 205
                                    

Sebuah erangan kesal terdengar meluncur dari bibir Yoongi akibat omelan sang asisten yang tak kunjung berhenti sejak tadi. Padahal mereka sudah berpindah tempat dari studio ke ruang kerja, tapi pria bersurai merah muda itu sama sekali tak berhenti bicara. Terkadang ia tak habis pikir kenapa bisa dirinya dikelilingi oleh orang-orang bermulut tajam dan cerewet seperti ibunya, Seokjin, Hoseok, Jackson, serta asisten pribadinya yang bernama Yoo Kihyun.

Dia paham jika hal itu merupakan cara mereka untuk menyampaikan perhatian, tapi jika terlalu sering rasanya memuakkan juga.

"Harusnya kauㅡ"

"Belum selesai juga? Mau sampai kapan kau bicara?" Potong Yoongi seraya meletakkan tumpukan map yang baru saja dia tanda tangani di atas meja.

Kihyun mendengus. "Aku hanya menyuruhmu untuk berhati-hati saat melakukan sesuatu. Lain kali jangan lakukan hal yang tidak senonoh di tempat umum."

"Aku tidak melakukannya di tempat umum. Itu studio pribadiku."

"Tapi semua orang bisa masuk ke sana, apalagi kau tidak mengunci pintunya." Timpal sang asisten. "Setidaknya kau bisa pindah ke kantormu jika sudah tidak tahan ingin melakukannya. Ruangan ini kedap suara dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk kemari."

Sebuah seringai tipis seketika terbit di wajah Yoongi. "Ide yang bagus."

"Dasar mesum. Kau benar-benar tak ada bedanya dengan Namjoon."

Kihyun meraih tumpukan berkas di atas meja kemudian memeriksa isinya. Memastikan jika semua berkas itu sudah mendapat tanda tangan dari sang atasan.

"Jangan lupa besok kau harus menghadiri meeting bulanan jam sepuluh pagi dan malamnya ada makan malam dengan beberapa pemilik entertainment lain yang bekerja sama dengan kita. Bawa pasanganmu."

"Dengan siapa saja?" Yoongi menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

"Team Wang, 3Racha, Blue Wave, dan W Label."

"W Label? Tumben sekali dia mau datang ke acara makan malam." Komentar Yoongi.

Kihyun memutar matanya malas. "Jangan kasar, dia sepupumu sendiri astaga."

"Kau tahu sendiri aku memang tidak hobi beramah tamah."

"Tapi tetap sajaㅡ"

TOK! TOK!

Suara ketukan pada pintu kayu itu seketika menghentikan pembicaraan mereka berdua. Yoongi tampak berdiri dari kursinya, tak lupa ia turut meraih jaket hitam yang tersampir di sandaran kursi sebelum akhirnya berjalan menghampiri pintu.

"Aku pulang dulu."

"Ah ya, hampir lupa. Namamu kembali ramai di pemberitaan." Ujar Kihyun.

Langkah Yoongi seketika terhenti. Ia menolehkan kepalanya pada Kihyun dengan alis terangkat.

"Ada apa lagi?"

"Umji memposting fotomu di akun Instagramnya dan semua orang sedang ramai membahas hal itu."

"Fotoku?" Tanyanya heran.

Anggukan mantap dari sang asisten membuat Yoongi kembali mengingat-ingat apa saja yang ia lakukan saat bersama wanita itu tadi. Seingatnya Umji sama sekali tak mengeluarkan ponselnya saat berada di studio. Apa jangan-jangan dia mengambil fotonya secara diam-diam? Tapi, kapan?

"Periksalah akunmu. Kujamin kau akan menemukan berita itu dimana-mana." Kihyun menepuk pundak Yoongi kemudian melangkah keluar dari ruangan terlebih dulu.

"Ah halo Kihyun-ssi. Um, apa Yoongi-hyung belum selesai?" Tanya Jimin di depan pintu.

"Dia sudah selesai." Pria itu tersenyum kecil. "Kalau begitu aku duluan. Kalian hati-hati di jalan."

Sugar Boy | YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang