34. Fairy Floss

6.5K 839 428
                                    

TOK! TOK! TOK!

CKLEK!

"Permisi tuan."

Seorang pria tinggi berpakaian rapi tampak berjalan memasuki ruangan dengan sebuah paperbag di tangan. Sang tuan muda tampak tak menggubris panggilan itu, terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Mohon maaf mengganggu tuan. Saya datang membawa pesanan anda."

"Hmm."

Tanpa banyak berkomentar Johnny segera meletakkan paperbag yang ia bawa ke atas meja. Raut frustasi di wajah sang tuan sudah cukup memberinya petunjuk tentang masalah apa yang saat ini tengah dia pikirkan.

Satu-satunya orang yang bisa membuat seorang Min Yoongi putus asa hanyalah kekasihnya sendiri, Park Jimin.

Entah hal apa lagi yang sudah terjadi pada mereka berdua kali ini. Ia tak berani bertanya kecuali sang tuan sendiri yang bercerita padanya.

"Semua keamanan sudah selesai saya atur tuan. Mulai dari bodyguard hingga pengamanan di tempat acara. Anda bisa berangkat sekarang jika memang berkenan."

Ucapan itu kembali mengundang sebuah desahan frustasi dari bibir Yoongi. Sejak tadi hatinya memang sedang dikuasai oleh rasa bimbang akibat percakapannya dengan Jimin semalam.

Ya, kejadian malam itu berakhir buruk hingga membuat Jimin benar-benar murka padanya.

Damn it.


🍑🍑🍑


Tubuh Jimin langsung merosot ke lantai saat Yoongi melepas pegangan pada pinggangnya dengan sedikit panik. Dengan tangan bergetar dan wajah merah padam, Jimin segera memperbaiki posisi celananya yang sudah turun sampai lutut akibat ditarik oleh sang kekasih.

Sungguh perasaan Jimin benar-benar campur aduk sekarang. Malu karena sudah ketahuan berbuat hal tidak senonoh oleh sang ibu dan marah karena Yoongi tidak mau mendengarkan omongannya.

"MㅡMaaf jika ibu sudah mengganggu kalian berdua. Ibu sama sekali tidak bermaksud seperti itu." Ujar wanita bersurai cokelat seraya memunguti kantong belanjaannya yang terjatuh. "Ibu bawakan beberapa bahan makanan untukmu Jiminie."

Jimin yang sudah kembali berdiri pun menerima kantong belanjaan itu dengan kepala tertunduk dalam. Sama sekali tak sanggup menatap langsung ke mata sang ibu.

"TㅡTerima kasih eomma."

Wanita itu tersenyum kecil seraya membawa Jimin ke dalam pelukannya. Tak lupa ia memberikan kecupan kecupan kecil di puncak kepala sang anak semata wayang.

"Karena niatan eomma sudah terlaksana, eomma akan pulang sekarang."

Kalimat yang diucapkan oleh Nyonya Park seketika membuat Yoongi merasa bersalah. Secara tidak langsung ia sudah menghilangkan kesempatan yang dimiliki oleh sang calon mertua untuk bertemu dengan anak kesayangannya.

"Kenapa terburu-buru sekali Nyonya Park? Anda bisa duduk dulu dengan kami berdua, mungkin sedikit mengobrol sambil melepas rindu dengan Jimin." Yoongi tersenyum kecil.

Meski perasaan si pria pucat sedang campur aduk, wajahnya sama sekali tak menampakkan segala bentuk emosi itu. Hanya ada ketenangan serta sebuah senyuman yang tergambar di sana.

"Tak apa Yoongi-ssi. Lain kali aku bisa mampir lagi kemari. Aku tidak ingin mengganggu kalian berdua."

Merasa tertohok sampai ke sumsum tulang? Sudah pasti. Namun Yoongi berusaha untuk menyembunyikan semuanya. Ia harus tetap terlihat berwibawa di depan sang calon mertua.

Sugar Boy | YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang