Hai, Little bees!
Senang sekali akhirnya saya bisa update lagi. Update kali ini saya lakukan sambil sarapan. Hahaha...
Mumpung ada sedikit waktu, saya update ini aja, ya. Buat yang nungguin Glacie, sabar yaaa... kita duduk manis nunggu Kakaknya sejuta umat dulu. Wkwkwkwk...
With lots of love,
Honey Dee♡♡♡
Kau lihat laki-laki idiot itu?
Laki-laki itu sibuk memilih warna pakaian di lemarinya yang sebenarnya semua hampir sama; hitam, putih, kelabu, atau biru keparat. Laki-laki itu sibuk memilah celana jin yang tidak jauh berbeda satu dan yang lain.
Laki-laki itu rela tidak tidur semalaman hanya untuk memilih pakaian mana yang akan dibawanya menginap di pantai. Dia membuang banyak pakaian ke tong sampah hanya karena berpikir gadisnya mungkin tidak akan menyukainya. Dia menghabiskan waktu hanya untuk kegiatan yang tidak ada gunanya, lalu minum kopi banyak-banyak agar tidak tidur. Baginya tidur hanya mengurangi waktu, sedang dia butuh banyak persiapan untuk tampil memikat di depan gadisnya.
Ketika dini hari dan Si Bodoh itu mulai lelah, ia membaringkan diri di tempat tidur. Namun, tetap saja kepala otak udangnya memikirkan soal isi koper yang jauh lebih penuh daripada isi kepalanya. Diam-diam dia tersenyum membayangkan akan berjalan bergandengan tangan atau mungkin berjemur bersama gadisnya di pantai. Kau lihat tangannya yang sibuk mengusap isi celananya yang tiba-tiba gatal itu? Memalukan!
Sungguh, aku lebih malu untuk mengakui lelaki itu adalah aku.
Ya, aku panik. Aku begitu bersemangat. Aku akan pergi berlibur dan bermalam bersama Iris. Tidak ada yang membuatku lebih senang dari ini. Aku berjingkrak di atas tempat tidur dengan sepatuku, lalu melompat indah dan mendarat di lantai sebelum kemudian mengulanginya lagi.
Apa ada cara lain untuk mengungkapkan kebahagiaan?
Ini seperti sebuah hadiah yang luar biasa. Apa mungkin ini yang mereka sebut dengan emas di seberang pelangi?
Di Youtube, aku melihat banyak sekali film yang memulai romansa di taman bermain. Lalu mereka bercinta di tempat yang tidak terduga. Bahkan Wade Wilson Si Deadpool pun mengawali kencannya di taman bermain, lalu pulang untuk bercinta habis-habisan.
Ya, ampun, membayangkannya saja sudah membuat lelaki kecil ini gelisah.
Ha, Benar sekali! Aku sampai menyempatkan diri mencari film-film romantis yang feminin untuk kutonton. Film bertemakan pantai dan taman hiburan. Aku menonton film Dear John sambil memiringkan kepalaku saat melihat bagaimana mereka berciuman. Tanpa sadar, aku juga meremas bantal ketika melihat Leonardo DiCaprio bercinta di lautan. Semua film yang dulu kumasukan dalam daftar film yang menjijikan, sekarang malah kutonton dengan perasaan campur aduk.
Astaga, aku menjijikkan!
Apa aku tertular sintingnya Allie? Apa setelah ini mereka akan mengikatku di tempat tidur?
Entah sudah berapa kali aku bolak-balik mengelilingi rumah karena pagi tidak juga datang. Seluruh tubuhku seperti ingin bergerak. Tidak ada dari diriku yang ingin diam dan tidur. Mana mungkin aku bisa tidur kalau seluruh sarafku terjaga? Aku merasa seperti Jim Carrey yang berubah menjadi The Mask.
"Hei, jam! Ini antara kita saja. Aku tahu kau mempermainkanku. Kalau aku sedang dengan Iris kau berputar ceoat sekali. Sekarang, kau bergerak lebih lambat dari siput hamil. Apa maumu, hah?!"
Oke. Ya, kuakui si Idiot itu sedang membentak jam dinding besar di ruang tengah rumahnya.
Pukul enam pagi, mobil sudah kupacu dengan kecepatan penuh menuju tempat Iris. Aku tidak peduli dengan perempuan di resepsionis yang memandangiku dengan heran. Kalau perlu, akan kudobrak tempat ini jika tidak mengizinkanku menjemput gadisku.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Redemption (Sudah Terbit)
Romance(FINALIS WATTPADLIT AWARDS 2017 KATEGORI ROMANCE DEWASA) Aku Lee Bexter, perjaka, tiga puluh tahun, tampan, dan sukses. Kira-kira itu yang sesuai untukku, walaupun banyak orang yang sepakat kalau tampan saja tidak cukup untuk menggambarkanku. Kata...