(FINALIS WATTPADLIT AWARDS 2017 KATEGORI ROMANCE DEWASA)
Aku Lee Bexter, perjaka, tiga puluh tahun, tampan, dan sukses. Kira-kira itu yang sesuai untukku, walaupun banyak orang yang sepakat kalau tampan saja tidak cukup untuk menggambarkanku. Kata...
Maaf, ya malam ini saya update segini dulu. Saya lelah sekali karena seharian ini banyak yang dikerjakan, termasuk membuat beberapa artikel kepenulisan. Saya usahakan besok akan update lagi. Don't miss it, ya!
Terima kasih banyak karena telah mengikuti The Ultimate Bachelor; A Redemption sampai pada bab ini. Semoga Bisa memberi kebaikan dalam hidup Readers semua. ^^
Salam sayang,
Honey Dee
***
Tanganku terasa ditarik terentang di atas kepalaku. Aku bisa merasakan hentakannya. Siapapun yang menarik tanganku pasti punya tangan yang berbeda ukuran. Satu tangannya sangat kecil sampai hanya bisa menarik jari-jariku saja. Astaga! Sakit sekali rasanya diseret begini. Aku ingin melihat siapa yang melakukan ini. Beraninya dia memperlakukanku seperti ini. Tetapi, mataku tidak bisa dibuka.
Apa ini penculikan?
Apa salah satu tetangga Iris seorang psikopat? Aku ditarik ke kamarnya untuk dijadikan percobaan? Apa aku akan dipotong-potong untuk menggantikan tangannya yang kecil sebelah itu?
Punggungku menggesek lantai dingin. Gesekannya membuat kulitku perih. Kucoba membuka mata dengan susah payah. Gagal. Tubuhku terlalu lemas untuk digerakkan. Seperti ada magnet besar yang menahan tubuhku dengan lantai. Damn it! Tubuh besar yang tidak berguna.
Sebenarnya berapa banyak minuma yang sudah kuhabiskan tadi? Kenapa aku sampai begini payah? Rasanya tidak banyak. Hanya beberapa gelas tequilla setelah bourbon dan gin dari Pam. Biasanya aku tidak pernah begini. Apa ini karena salah satu rusukku sudah hilang?
Ada suara-suara, suara pelan anak kecil dan suara tegas seorang perempuan. Suara itu seperti bersahutan, lalu hening. Beberapa suara terdengar lagi. Aku ingin membuka mata untuk melihat. Aku ingin mendengar apa yang mereka katakan. Lagi-lagi gagal.
Aku ditarik dan didorong dari dua arah yang berbeda. Bagaimana caranya melawan? Bagaimana caranya menghajar mereka dengan tubuh selemas ini?
Kain lembut dan empuk, derak besi yang beraturan terasa seperti hipnotis yang membawaku ke alam lain. Aroma lavender masuk ke kepalaku dengan sangat cepat. Rasanya semua bebanku menguap, lalu menghilang. Kepalaku terasa ringan.
Sinar terang itu menembus kepalaku dan segalanya terlupakan lagi.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
