32

13.1K 1.2K 106
                                    

Hi, Little Bees!

Maaf, ya lama banget cerita ini baru saya up. Wkwkwkwk...

Langsung aja deh baca ceritanya. Uhm, jangan lupa tinggalkan voment kalian yaaa...

Lee sudah dapat titik terang, nih, di part ini. Semoga Lee bisa jadian dan hidup bahagia dengan iris. 

Eh, memangnya ada cerita saya yang bisa semudah itu ceritanya?

Wkwkwkwkwkwk...

Maaf, Lee sayang. Kekejian baru akan dimulai.

Salam sayang,

Honey Dee

***

"Dean langsung terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dean langsung terlelap." Iris menghampiriku yang sedang memunguti kartu Uno dari lantai. Aku tersenyum padanya.

"Mau kubantu?" Iris membantu memunguti kartu-kartu lainnya.

Ada lima pack kartu Uno yang berserakan di lantai. Kami tidak sedang bermain Uno seperti manusia normal. Kami menyusun semua kartu menjadi rumah kartu. Dean dengan bahagia menendang rumah kartu yang susah payah kami susun hingga berhamburan ke penjuru ruangan.

Aku memunguti Uno tanpa melihat kartu-kartu itu. Mataku sibuk tertuju pada pemandangan cantik di hadapanku. Rambut hitam yang ikal dan setengah basah terjuntai menutupi wajahnya saat ia memunguti kartu.

"Kau memang perempuan yang menakjubkan."

"Kenapa?" ucap Iris sambil tersenyum padaku. "Kau ingin mempekerjakanku di sini?" Iris tergelak sambil melempariku dengan sebuah kartu.

"Masakanmu nikmat sekali. Kau bisa membuatku gendut dalam beberapa hari."

Iris tergelak. Ia duduk dengan kaki terentang, sedangkan tangannya sibuk memunguti kartu-kartu yang berada di bawah kakinya. 

"Mereka bilang, perempuan yang pintar masak akan mengalahkan perempuan yang hanya pintar dandan." Iris tertawa sinis. "Sekarang, lihat aku! Pelacur ber-make up tebal membawa pergi suami yang susah payah kukenyangkan. Aku tetap jadi pecundang."

Iris tetap menundukan kepala memandangi kartu-kartu yang dipungutnya.

"Kesalahanmu cuma satu, Iris." Iris menengadahkan wajahnya kepadaku. "Kau menikahi bajingan. Dia seharusnya menyesal sekarang. Kau lebih baik dari perempuan mana pun."

Aku tidak berlebihan. Aku mengatakan yang sejujurnya. Lihat dia! Apa yag kurang darinya? Kalau ada lelaki yang berpaling darinya, kurasa dia idiot atau buta.

Iris tertawa lepas. "Kau tidak tahu siapa aku, Lee. Dia sudah tahu benar siapa aku, istrinya. Dia meninggalkanku karena aku tidak cukup baik untuknya." Dia menyibakkan rambut yang menempel di kening. "Dia tidak mungkin pergi kalau aku sudah cukup baik, kan?"

A Redemption (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang