Hai, semua!
Kalian keren sekali. Sudah dari kemarin seharusnya yah cerita ini sampai di 105K view. Maaf banget kemarin masih nggak enak badan karena ngejar deadline. Jadinya belum bisa share. Hari ini saya coba sempatkan waktu untuk share update-an cerita ini.
Terima kasih ya yang sudah menunggu.
Setelah ini saya akan update cerita baru saya yang lagi naik daun. hahaha...
Filhty Shade of Drey. Kalian sudah baca curhatan Savanna ini?
Kalau belum, yuk kenalan dengan Savanna. Siap-siap untuk sakit perut dan ngakak, yah. hehehe...
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih pada teman-teman yang sudah terus mendukung Lee Bexter sampai saat ini. semoga menghibur, ya.
Update selanjutnya kalau sudah 107K viewer, yah.
Salam sayang.
Honey Dee
***
"Kau punya kolam renang, Lee?!" Dean histeris dengan penuh kekaguman melihat kolam renang di Vivid. Aku tersenyum.
"Kau boleh berenang sepuasnya sampai berubah menjadi hiu muda kalau kau bisa menghabiskan makan siangmu. Aku akan menemui Pam, karyawanku untuk membicarakan sesuatu yang penting tentang pekerjaan. Apa aku bisa meninggalkanmu makan sendiri?"
Dean mengangguk patuh.
Kami duduk di sofa yang nyaman. Dean tidak melepaskan pandangan dari kolam renang. Aku memesankannya sebuah steak sapi lezat dan segelas lemonade. Lalu, menghampiri Pam yang menunggu di bar. Pam sudah melihatku sejak masuk ke Vivid tadi. Matanya melotot seperti melihat setan di siang hari.
"Kupikir kau tidak minum di siang hari."
"Memang tidak." Dia mendengus kasar. "Tapi, kupikir aku sudah mabuk sekarang."
Aku tergelak. Pam menatapku seperti melihat orang gila yang berlari bugil di jalanan. Dia menelan ludah dan menggeleng terus.
"Siapa anak itu? Aku tidak tahu kalau kau jadi babysitter sekarang."
"Dia Dean, anak Iris."
"Iris? Perempuan yang membuatmu kacau balau kemarin?" Pam tergelak. Suara tawanya melengking membuat beberapa pengunjung termasuk Dean menoleh. Aku mengambil tempat di sampingnya.
"Death you, Lee! Death you!" jeritnya tanpa peduli seisi ruangan melihatnya dengan kesal. Kalau sudah begini, penjaga neraka juga tahu kalau Pam hanya akan diam kalau dia mau diam. Tidak ada yang bisa menghentikannya. Jadi, daripada aku repot menyuruhnya diam, lebih baik pura-pura tidak kenal saja.
Aku berjalan ke bar tanpa memedulikannya. Sialan memang. Aku saja malu mendengar jeritannya yang seperti banshee itu.
Untungnya jeritan itu tidak lama. Dia menyeringai lebar sambil bertanya, "Bagaimana rasanya, Lee?"
"Apa? Menjaga anak?"
Pam menggeleng dengan keras. Matanya menatapku lekat-lekat. "Rasa seks Iris. Kau tidak melakukan semua ini dengan cuma-cuma kan," ucap Pam dengan berbisik. Wajahnya terlihat penuh ejekan
Aku tahu dia tidak main-main dengan pertanyaannya. Aku hanya mengangkat bahu.
"Sinting!" Pam berdiri tegak sekarang. Bibirnya membuka dengan rasa tidak percaya. "Kau sudah jatuh cinta, Lee!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Redemption (Sudah Terbit)
Romance(FINALIS WATTPADLIT AWARDS 2017 KATEGORI ROMANCE DEWASA) Aku Lee Bexter, perjaka, tiga puluh tahun, tampan, dan sukses. Kira-kira itu yang sesuai untukku, walaupun banyak orang yang sepakat kalau tampan saja tidak cukup untuk menggambarkanku. Kata...