Prolog

142 25 0
                                    

Selamat datang di bagian dari cerita revisi remember you.
.
.
.
Happy reading

######

Seorang gadis terlihat begitu mencolok dalam sebuah ruangan berukuran 4x4 meter persegi ini. Terlihat tangannya yang terus menerus mengerjakan hal - hal kecil seperti halnya merapihkan barang.
Terlihat pula surai indahnya yang dia biarkan terjatuh bersamaan dengan bulir keringat di wajahnya.

Pintu ruangan itu terbuka, gadis itu dengan spontan melihat siapa yang datang di ruangan barunya. Seorang wanita berusia kepala empat tengah memandanginya dengan senyum yang begitu mereka dari biasanya.

"Hara, makan dulu yuk nanti beres - beres lagi barang - barangnya" ucap wanita tersebut yang kerap di panggil mama oleh gadis itu.

"Iya aku nanti nyusul" ucap gadis itu yang ingin menyelesaikan satu kardus yang berisikan buku miliknya memang hanya tertinggal beberapa lagi. Hingga sebuah buku terakhir dia rapihkan sebuah buku tidak terlalu terbal dan juga tidak terlalu tipis, buku dengan cover berwarna hitam tanpa hiasan, seketika sebuah bulir air mata mengalir dari matanya.

"Ini sudah berakhir ra, tidak bisa di perbaiki lagi dan tidak bisa memberi penjelasan lagi ini sudah berakhir"

Gadis itu hanya bisa berujar hingga tangan itu dengan rasa penasarannya membuka lembaran diary tersebut secara acak, dia menyesal membukanya kembali karna halaman itu hanya menampilkan sebuah lukisan abstrak namun lebih menonjol akan satu nama dia Arul Fahrezy.

######
Uwuuuu, yuk langsung vote and komen yaaa

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang