05

49 13 0
                                    

Hara tengah memandang ke luar jendela miliknya, jendela kamar miliknya memang langsung mengarah kearah kamar naufal, hara bahkan bisa melihat naufal yang tengah melambaikan tanganya. Hara pun yang melihat hanya heran dengan tingkah sahabatnya itu. Hingga dia kembali terdiam dan sebuah notif muncul di layar hpnya.

Falle : betekan lu dari pulang sekolah.

Hara yang melihatnya hanya mampu mengangkat alisnya.

Hara : sejak kapan jadi cenayang? Wkwk

Falle : sejak kapan gw daftar jadi cenayang ?

Hara yang membaca chat tersebut tidak kuasa menahan tawanya, padahal kepintaran mereka hampir sama hanya saja naufal diatas hara, namun jika dia sedang menghibur dia benar – benar jauh dari kata pintah seperti saat ini yang sedang dia lakukan.

Falle : lu kalo ketawa jangan gede – gede kedengeran ama tetangga.

Hara : tetangga gw kan lu, jadi santuy.

Falle : iya dah sultan bebas udah sono lu tidur.

Sebuah notif lain muncul di handphone miliknya

+628xxxxxxx7995 : ini buku punya lu kan?

+628xxxxxx7995 : pic

Hara pun melihat tulisan dirinya ada disana namun salah satu tulisan itu adalah, jadi orang makanya yang bener jangan sok bisa cuman ngandelin muka. Hara yang membaca itu pun terkejut dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Sudah jelas hara tau siapa yang mengirim pesan ini.

+628xxxxxx77995 :besok gw bawa, kalo gw inget.

Hara pun langsung mematikan hpnya dan segera berjalan kearah tempat tidur, dan segera menyapa mimpinya.

#####

Arul tengah duduk dengan nyaman di kasurnya di temani dika yang duduk di kursi meja belajar miliknya tengah menghisap rokok miliknya.

"tadi lu keUKS ngapain?" Tanya dika penasaran

"Nyebat" ucap arul masih asik pada handphonenya sambil sesekali tersenyum sendiri

"yah begonya makin di piara, gw jamin gak ada cewe yang mau deket sama lu kalo gitu caranya" ucap dika dengan kesal

"sejak kapan bego masuk ke kategori makhluk hidup" ucap arul mengatur posisi duduknya

"Anjir gw di guruin, bukan gitu juga maksud gw" ucap dika kesal sambil melempar pulpen yang ada di meja belajar miliknya

"ya, abisnya selain nyebat di UKS di mana lagi?" Tanya arul santai

"di ruang BK" ucap dika sambil menahan tawanya

"Cari mati itu mah namanya" ucap arul semakin malas menjawab pertanyaan dari sahabatnya ini

"lagi pula nyebat di UKS gw juga gak puas, udah di ganggu sama orang" ucap arul yang meletakan hpnya di samping tempat dia duduk.

"maksud lu?" tanya dika heran.

"gw lagi nyebat enak – enak blm ada setengah rokok gw langsung diambil terus di buang" jelas arul sambil mempraktekan kerokok milik dika.

"ohh gitu ama siapa? Eh anjir rokok punya gw gak usah di buang juga" keluh dika yang baru menyadari rokok yang ada di tangan dika sudah bernasib di tempat sampah.

"lagian lu mau nabun apa di kamar gw, namanya hara, hara aqie" keluh arul dan kembali terduduk di tempat tidurnya.

"bentar, hara aqie yang pertama kali lu cerita itu?" Tanya dika memastikan sedangkan yang di Tanya hanya mengangguk.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang