12.Tentang kita

64 8 0
                                    

Hari ini bertepatan hari minggu yang membosankan dimana dipagi hari ini hara hanya dapat bermalas - malasan diatas ranjangnya sambil sesekali melihat kakaknya yang sibuk memilih - milih pakaian

"Mau kemana si ka?ribet amat" tanya hara

"Gw mau jalan ama pacar gw dan gw lagi bingung mau pake baju apa" ucapnya yang masih asik mencari cari pakaian yang pas menurutnya.

Hara pun memilih memainkan handphonenya, tiba - tiba muncul sebuah notifikasi dari Arul

Arul : lagi sibuk gak hari ini?

Hara : engga tuh kenapa emangnya

Arul : mau ngajak kamu jalan

Hara yang awalnya hanya memilih untuk tidur tiduran ria seketika terbangun dari posisinya

Hara : kemana?

Arul : ke taman aja

Arul : aku jemput kamu jam 10 ya

Hara segera melihat ke arah jam dinding kamarnya sekarang jam setengah 9 masih ada waktu 1 jam setengah.

Hara : oke

Hara pun langsung masuk ke kamar mandi karna pagi ini dirinya belum menyempatkan waktu mandi. Entah berapa lama hara mandi hara tidak tau yang pasti saat dirinya harus segera siap dalam waktu cepat, dia tidak ingin arul menunggunya terlalu lama.

Merasa sudah siap hara pun segera pamit dengan orang tuanya dan menghampiri arul yang ada di depan rumahnya. Dengan menggunakan kaus merah dan jaket hitam kesukaan hara dipadukan dengan celana jins.
Sedangkan hara menggunakan baju berwarna pink baby dan celana jina hitam.

"Udah siap?" tanya arul yang memberikan helm ke hara, hara hanya menjawab dengan anggukan ringan dan segera naik ke atas motor

"Mau kemana?" tanya hara

"Ketaman, aku tau kamu anak rumahan jadi aku ajak kamu ke taman yang sering aku datengin" jelasnya

"Bagus gak?"

"Dasar bawel, liat aja nanti yaa"

Hara hanya mengulum senyumnya, semoga saja hari ini gak cepat berakhir.

Hara menikmati perjalanan nereka dengan melihat beberapa toko yang ada di bagian kanan kiri jalan raya, walau pun kota ini cukup padat maysarakatnya, membuat jalan raya hari inu sedikit lebih macet dari biasanya.

Hampir sertiap harinya jalan raya yang sekarang hara lewatin cukup padat tetapi kali ini bahkan lebih padat, mungkin orang - orang ingin menikmati weekand mereka di luar ruangan.

"Ra, setelah dari taman mau temenin aku ke suatu tempat gak?" ucap arul, yang membuat hara mengalihkan padangannya ke arah kaca spion motor

"Kemana?" tanya hara

"Ikut aja, intinya kamu mau engga?" tanya arul sekali lagi.

"Yaudah deh aku ikut".

Tak terasa di depan mata hara sudah terlihat sebuah tulisan taman mawar.

"Udah sampe ayo turun" ajak arul hara pun turun dan melepas helmnya, terlihat banyak orang yang berdatangan ke taman ini, entah sekedar melihat - lihat atau sendang menghirup udara segar sebentar.

Hara pun berjalan di belakang arul, mata hara memperhatikan 2 orang anak kecil seorang gadis kecil dan teman nya yang lelaki sedang berusaha menangkap kupu - kupu, sekelebat memori terlintas di fikirannya, tentang hara yang dulu berlari - lari menangkap kupu-kupu dan terjatuh karna terdorong oleh naufal.

"Suka sama anal kecil ya?" Tanya arul

Hara pun tersenyum dance mengangguk.

" mau aku Kasih tau sesuatu gak?" Ucap ariel sambil mengenggam tangan hara dance mengajaknya duduk di salah saturday kuwait yang ada do taman tersebut

"Apa?" Tanya hara penasaran

"Aku punya saudara anal kecil namanya syahira di panggilnya hira, nihh fotonya" ucap arul menunjukan foto anak kecil yang terlihat berumur 4 tahun menggunakan baju berwarna pink, menggunakan bandana berwarna merah dan sedang tersenyum sambil menunjukan giginya.

"Loh kok" ucap hara yang baru menyadari sebuah keganjalan

" kenapa ?" tanya arul yang melihat hara heran

"Kok mirip aku pas kecil" ucap hara sambil merogoh handphonenya dan mencari sebuah foto

"Nih liat" ucap hara sambil menunjukan foto anak kecil menggunakan baju berwarna biru langit dengan rambut pendeknya dan menggunakan jepitan rambut berwarna biru laut.

"Bener kalian mirip, jadi nanti kalo aku kangen liat aja hira gak usah jauh - jauh liatnya, apa lagi kalo suatu saat nanti kamu mulai sibuk" ucap arul sambil menatap ke arah bawah sepatunya

"Ngomong apa si rul" ucap hara yang tidak ingin membicarakan hal tersebut.

"Aku ada benernya kan, kamu pernah bilang orang tua kamu mau kalo kamu aktif di akademik dan non akademik, pasti nanti kamu bakal jadi sibuk ikut les sana sini, ikut banyak kegiatan, dan aku ngerasa waktu buat aku jadi sedikit, tapi gak papa karna kamu udah nunjukin kemiripan kamu sama hira jadi aku gak perlu risau sama masalah itu" jelas arul sambil menatap hara

"Aku emang suka dunia kaya gitu, tapi bukan berarti waktu aku ke kamu berkurang lebih banyak, aku bakal berusaha buat gak kaya gitu kok, aku janji" ucap hara berusaha meyakinkan arul, dalan dirinya ada sebuah ketakutan yang mendalam.

"Jangan berjanji jika kamu gak sanggup, sekiranya kamu begitu, harusnya aku lebih bersikap dewasa, harus bisa ngertiin kondisi kamu, hahh, jangan lama - lama yuk didinya, aku mau ngajak kamu ke suatu tempat soalnya" ucap arul berusaha mengalihkan pembicaraan

"Mau kemana emangnya?"

"Masih rahasia nanti juga kamu tau, tapi kalo jalan gak papakan, gak terlalu jauh dari sini kok" ucap arul yang berdiri dari posisi duduknya sambil menggenggam tangan hara, hara hanya dapat mengangguk dan mengikuti arul.

Langkah arul berjalan keluar area taman berjalan terus dan tidak terasa kita sampai di pemakaman umum, sebuah kejanggalan terlintas di fikiran hara, siapa yang ingin arul tunjukan ke hara?

Langkah arul memasuki pemakaman tersebut, jujur sebenarnya hara sangat takut berada disini hanya saja hara harus terbiasa.

"Disini" ucap arul berhenti di sebuah makam

"Rul, ini makam siapa" tanya hara heran

"Ini makam ayah ra, yah, arul datang tapi engga sama mama, arul kesini bawa seorang yang mau arul kenalin ke ayah, namanya hara, kalo ayah liat lebih dekat dia cantik yah, ayah hara ini pacar arul. Mungkin kalo ayah masih ada pasti ayah nanya banyak hal tentang hara, dia punya hal spesial bagi arul. Arul kebanyakan ngomong ya yah, yaudah sekarang biar hara sendiri yang ngenalin diri" ucap arul samabil melihat kearah hara.

Sebenarnya dari arul berbicara saat awal terpancar kebahagiaan dan kesedihan, tapi hara tidak ingin menanyakan hal itu sekarang.

"Hai om aku hara, kalo bisa di bilang pacarnya arul yaa gitu om, arul bohong soal aku yang spesial, aku cuman perempuan yang banyak kekurangan. Salam kenal ya om" ucap hara

"Ayah aku meninggal 1 tahun yang lalu gara - gara sakit jantung, dan yang buat aku merasa bersalah sampai saat ini, aku gak ada di dekatnya pas terakhir kali ayah membuka matanya" ucap arul sambil memandangi gundukan tanah yang ada di bawah

"Yang penting sekarang kamu jadi anak yang baik pasti ayah kamu juga bangga rul" ucap hara berusaha menyemangati.

"Rul makasih udah mau terbuka soal keluarga kamu" ucap hara memandang arul

" tapi rul aku gak kuat ada di tempat kaya gini," ucap hara sedikit berjalan mundur

"Kenapa emangnya?" tanya arul heran

"Om hara pamit yaa, rul jujur karna aku bisa liat mereka aku duluan" ucap hara langsung lari, ini untuk terakhir kalinya hara dateng ke tempat ini.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang