15. Latihan

27 7 0
                                    

Hara adalah naga kecil yang sedang tertidur dan dapat menyemburkan apinya kapan pun, tapi ingat setiap hewan buas pasti ada pawangnya bukan? Dan sekarang rasanya hara dilindungi oleh berbagai pawang.

"Ra hari ini gak bareng ya, aku biasa ada latihan" ucap mutiara yang sedang siap-siap untuk mengganti bajunya dengan baju taekwondo. Hara hanya menganggukkan kepalanya.

Dari ketiga teman - temannya hanya haralah yang memiliki ekskul yang tidak terlalu sibuk. Mutiara yang mengambil Taekwondo, aulia yang mengambil basket dan aure yang mengambil tari saman.

"Yaudah mutiara, aku duluan ya" ucap hara pamit dan pergi keluar kelas.

Sepertinya ada hal yang harus hara kerjakan hari ini tapi apa ya, hara pun terus berfikir dan ketika dia melihat ruang UKS hara pun ingat apa yang harus dia kerjakan. Dengan segera hara melangkahkan kakinya menuju UKS. Melihat pintu UKS yang terbuka membuat hara terpikir mungkin ada anggota PMR yang sedang bertugas, hal tersebut tidak menghalangi hara untuk berkunjung kesana.

Namun saat dia melihat nampak ruang UKS yang sepi namun tirai ranjangnya tertutup. Hara pun meletakan tasnya dimeja yang terletak di ruang UKS dan berjalan menghampiri tirai tersebut. Terlihat dari bayanganya terdapat seseorang yang sedang berbaring di ranjang itu, hara yang penasaran pun mengibaskan tirai tersebut dan nampaklah wajahnya.

"Heh, bangun ini bukan tempat tidur rumah lu yang bisa di tidurin kapan aja" ucap hara dengan kesal. Namun tak ada respon dari sang empu, akhirnya hara menyebit lengannya tak ada perubahan hanya sedikit gerakan.

"Hardika Surya" panggil hara dengan volume suara yang di tinggikan, akhirnya sang pemilik nama pun membuka matanya.

"Gak usah teriak, gw juga denger kali" ucapnya lalu mengambil posisi duduk di atas ranjang UKS

"jam berapa emang sekarang?" tanya sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Udah waktunya pulang sekolah" ucap hara yang tidak mau terlalu memperdulikan dika yang sedang terduduk disana, hara lebih memilih mengecek barang - barang yang ada di UKS.

"Paling gw di tinggal sama Arul lagi" keluhnya, hara hanya mendengarkan

"Lu sayang gak sama dia ?" ucap dika yang sontak tiba - tiba membuat pergerakan hara yang sedang merapihkan obat terhenti.

"Lu nanya siapa?" balik tanya hara padanya tanpa harus menengok kearahnya.

"Disini cuman ada lu sama gw, berarti jelas dong gw nanyain kesiapa, yaudah gw pulang, oh iya jangan lupa ACnya tolong matiin ya" ucapnya sambil meraih tas yang ada di meja dan segera pergi meninggalkan UKS pintu pun terbuka menandakan dika benar pergi dan pintu pun kembali tertutup.

Krekk

"Oh iya satu lagi, jangan lupa tali sepatu lu" ucapnya yang kembali datang walau hanya memperingati.

Hara tau dia adalah salah satu teman dekat arul, oh tidak ralat lebih tepatnya sahabat arul. Tapi entah kenapa hara tidak terlalu akrab denganmu, mungkin karna sikapnya yang begitu frontal kepada hara seperti yang tadi terjadi.

Pertanyaan dika terus berputar di kepalanya, kenapa dia mempertanyakan hal yang sudah jelas jawabannya. Hara tidak ingin berlalu - lama dengan memikirkan pertanyaan dika. Yang sekarang hara pikirkan dia ingin segera pulang kerumah.

#####

Malam ini hara harus berkutat bersama dengan rumus - rumusnya. Hara lupa akan satu hal kali ini dia dikamar sendiri sang kakak sedang menginap di rumah paman oleh sebab itu dia merasa agak sedikit sepi di rumah kali ini.

Rasanya otaknya sedikit berasap karna terlalu lama berfikir. Walau hara dapat di kategorikan sebagai anak yang cukup pintar tetep saja perjuangan dia dalam meraih kepintaran seperti halnya saat ini entah kenapa hara ingin meminta sesuatu yang manis. Hara pun keluar dari kamar dan menuju kedapur mencari makanan yang bisa dimakan olehnya, hara melihat buah apel yang tersisa satu di dalam kulkas dia pun mengambilnya saat menutup pintu kulkas hara melihat amplop coklat cukup besar yang berada di atas kulkas saat ingin meraihnya sang ayah pun datang mengambilnya

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang