13. Pensi Sekolah 1

30 8 0
                                    

Rasanya baru kemarin merasakan libur sekolah kenapa sekarang sudah hari senin lagi aja. Terpaksa hara harus bangun pagi supaya tidak telat,
Terlihat di meja makan anggota keluarganya yang sedang menyantap sarapan sambil berbincang - bincang.
Hara pun langsung bergabung dengan beberapa anggota keluarganya.

"Mah hari ini jangan siapin aku bekal ya" ucap hara sambil melihat mamanya yang masih menyiapkan makan untuk hara

" kenapa emangnya? " tanya mama bingung

" hari ini ada acara pensi sekolah jadi gak usah bawa bekel deh" ucap hara

" yaudah, kmu mau berangkat sama siapa? "

" mau berangkat sendiri aja"

" emangnya gak papa? " tanya mama sambil menyuguhkan sepiring nasi goreng ke arah hara

" engga papa mah" ucap hara meyakinkan

hara pun akhirnya sedang menikmati sarapan yang sudah disiapkan oleh mamanya, dengan santai hara tampak tidak ingin terburu - buru. setelah merasa kenyang hara pun pamit kepada kedua orang tuanya, benar entah kenapa rasanya hari ini hara hanya ingin berangkat sekolah sendiri.

#####

waktu yang di tempuh saat perjalanan dari rumah menuju sekolah jika dengan angkutan umum memang lebih lama, sekarang hara sedang bersempit - sempitan dengan beberapa para penumpang lainnya, sebentar lagi hara sampai kesekolahannya. hanya saja saat pandangan matanya melihat kearah jalan raya nampak gerombolan yang tentu saja familiar di matanya, siapa lagi kalo bukan gerombolan arul yang sedang mengendarai motor mereka masing - masing.

merasa ada yang aneh dengan arah motor mereka, hara belum lepas pandangannya dari arah itu melihat lebih jelas kearah mana mereka pergi, sepertinya dugaan hara terpatri pada satu kata NONGKRONG.

Hara hanya bisa menghela nafas yang ada di dalam pikiran hara sekarang pasti nanti dia akan telat dan dapet bonus lagi masuk ruang BK. Angkutan umum yang hara tumpangi pun sudah sampai di halte sekolahnya.

Dengan cepat hara turun dari angkutan umum tersebut dan berpapasan dengan raka yang ada diparkiran depan.

"Tumben ra, naik angkot? " tanya raka yang baru turun dari motornya

"Iya lagi pengen naik angkot aja" ucap hara

"Emang cowonya gak nganterin? " ucap raka lagi, hara yang tengah berjalan pun sedikit terkejut dengan pertanyaan raka, lalu hara pun tersenyum.

"Pacar bukan bayangan kita sendiri dimana kita disitu ada pacar, tapi pacar itu kaya pohon bisa jadi tempat untuk kita merasa nyaman" ucap hara sambil tersenyum

Hara pun melihat raka yang tersenyum menakutkan,
"Bukannya lu awalnya suka sama gw ya, kok bisa si suka sama orang yang 180° jauh sama gw, padahal lukan bisa di bilang anak yang pinter terus aktif dalam organisasi lagi, mau namanya jelek gara gara pacaran sama cowo kaya gitu" ucap raka yang panjang lebar sambil berjalan ke hadapan hara.

Hara pun hanya tersenyum "emangnya anda siapa? Dan sejak kapan ngatur hidup saya, maaf aja anda bukan tuhan yang menciptakan jalan hidup saya" ucap hara sambil membalas dengan tatapan khasnya dan pergi meninggalkan raka yang nampaknya terdiam tak dapat membalas perkataan hara.

Tiba - tiba ada beberapa tangan yang meraih tangan hara.
" makanya pagi pagi jangan ngebagunin singa macam hara" ucap aulia yang berada di sisi kiri hara

"Biarin aja deh, kayanya juga aku tau kenapa dia kaya gitu, dia di tolak rahma berkali kali kan? " tebak muti yang di sebelah kanan hara

Hara hanya mendengarkan sahabatnya Yang sedang membahas peristiwa tadi, memang terlihat aneh sikap raka tadi, jika yang dikatakan muti benar itu alasannya bukannya itu terlalu kekanakan.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang