23. Sakit

18 5 0
                                        

Hara baru saja pulang dari sekolahnya langsung diajak kakaknya makan disebuha mall dan menemani kakaknya berbelanja tidak terasa sudah malam mereka baru pulang kerumah setelahnya hara langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur kepalanya sedari tadi masih terasa pusing di tambah lagi cuaca hari ini benar - benar seperti cuaca pancaroba, memang sekarang sudah memasuki bulan september tepat di pertengahan. Hara pun membuka handphonenya ada sebuah notif dari arul hara pun langsung terduduk di atas kasurnya

Arul : kamu gak papa?
Arul : aku baru denger dari rizky ceritanya
Arul : kabarin yaa kalo ada yang berulah kaya gitu lagi.

Hara pun memandang pesan tersebut dengan tersenyum, hara adalah orang yang memiliki perasaan tidak enak, dan selalu berfikir takut merepotkan orang lain.

Hara : aku gak papa kok
Hara : selagi aku bisa, aku usahain sendiri.

Arul : yaudah sekarang istirahat ya
Arul : selamat malam

Hara : iya jangan lupa ngejadwal
Hara : selamat malam juga.

Hara pun mematikan handphonenya dan memilih mengganti pakaiannya dan langsung menuju mimpinya karna hari ini benar - benar hari yang melelahkan baginya. Hara pun langsung menutup matanya, dan menyapa mimpinya.

#####

Hara membuka matanya terlihat selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya di tambah lagi dengan sebuah kain basah di dahinya, pintu kamar pun terbuka menampakan kakaknya sambil membawa mangkuk makanan.

Hara pun melihat kearah jam yang ada di dinding kamarnya jam sudah menunjukan pukul sembilan, hara pun berusaha bangkit dari tidurnya namun tubuhnya kali ini sangatlah lemas.

"Gak usah sekolah dulu lu demam kaya gitu, udah gw kabarin kemama, nanti sore mama baru sampe, gw juga udah telphone kesekolah" ucap kakak hara sambil mendudukan dirinya di pinggir ranjang hara.

"Nih makan dulu" ucap kakak hara sambil memberikan semangkuk bubur kearahnya, hara pun dengan sisa tenaganya bangun untuk memakan bubur nya setidaknya dia mampu untuk memakan beberapa suap agar bertenaga lagi.

Namun baru sesuap aja rasanya bubur ini seperti obat sangat pait, hara hampir sama mengeluarkan kambali bubur yang baru saja masuk kedalam mulutnya. Apa dia benar - benar sakit hara pun mengecek suhu tubuhnya dengan punggung telapak tangannya, tidak terlalu panas.

"Tadi emang panas banget ya?" tanya hara pada kakaknya yang setia menunggu hara selesai makan.

"Tadi subuh panas banget, emangnya sekarang udah turun?" tanya kakaknya sambil meletakan punggung telapak tangannya di kening hara.

"Udah turun ya panasnya, kalo mulutnya pait makannya dikit - dikit aja" ucap kakaknya hara hanya menjawab dengan anggukan.

"Kalo siang ini panas lagi kita kedokter ya, gw mau kerja dulu gw tinggal gak papakan nanti siang gw izin pulang" ucap kakak hara yang memang terlihat sudah bersiap - siap untuk bekerja hara hanya menjawab dengan anggukan lalu kakaknya pun meninggalkan hara di kamar tidurnya.

Hara pun mencari handphonenya yang ternyata terletak di meja samping tempat tidurnya saat di liat handphonenya mati, hara pun memilih mengecas handphonenya dan selanjutnya istirahatnya badannya kali ini benar - benar Lemas.

#####

Kelas kali ini sedikit sepi menurut arul karna tidak ada yang dapat dia pandangi tiap pertama kali masuk kelas, pada hal jam sudah menunjukan pukul 8 entah kenapa arul merasa bingung tumben sekali hara tidak masuk sekolah. Jam pelajaran pertama pun sudah dimulai sedari tadi, arul yang penasaran dengan keadaan hara kali ini akhirnya memilih mencari tau lewat mutiara teman dekat hara.

Arul : mut, lu tau hara kemana?

Tak menunggu lama setelah pesan itu terkirim ada sebuah notif di handphonenya.

Mutiara : dia juga gak bilang apa - apa sama gw

Jawaban mutiara bukan membuat dirinya tenang namun rasa khawatir lah yang terus - terusan ia rasakan.

"Permisi pak, saya mau kasih tau untuk hara aqie dia gak bisa hadir karna sedang sakit, tolong diisi absennya ya" ucap bu dyah yang entah sejak kapan sudah memasuki kelasnya.

"Oh iya terimakasih bu" ucap pak andi yang sedang mengajar.

Arul yang mendengar hara sakit semakin mengkhawatirkannya di tambah lagi pesan - pesan yang arul kirimkan kepadanya beluk juga di baca.

Disaat arul sedang khawatir terdapat 2 pasang mata yang menatapnya dengan cemburu. Namun sayangnya arul sama sekali tidak peduli dengan apa yang ada di sekelilingnya sekarang, yang sekarang ada di fikirannya adalah hara.

Apa dia baik - baik saja.

#####

Hara terbangun dari tidurnya saat melihat sang kakak yang ada di sebelahnya sambil menyibakkan selimut yang hara gunakan.

"Ayo kita kedokter dulu, bisa ganti pakaian sendiri" ucap sang kakak sambil membantu hara bersender pada kepala ranjang.

Hara yang di tanya hanya dapat menjawab dengan anggukann, karena dirinya terlalu lemas untuk bisa berbicara.

Hara lalu berusaha bangkit dari posisi tidurnya dan dengan sisa tenaganya dia harus bisa berganti pakaian dan mencuci wajahnya di kamar mandi.

"Nanti yang anter papa gw harus balik lagi ke tempat kerja, tunggu sebentar lagi ya, kata mama udah mau nyampe" ucap kakaknya yang tengah sibuk mengechek handphonenya.

Hanya kakaknya lah yang sibuk mengurusi dirinya karna pekerjaan abangnya lebih sibuk di bandingkan pekerjaan kakaknya.

Hara pun melangkah mendekati handphonenya yang sedari tadi ia isi daya. Saat di lihat batre handphone sudah penuh 100% hara pun segera mengaktifkan handphonenya langsung tampil beberapa notif di handphonenya termasuk notif dari arul.

Arul : ra, tumben blm dateng?

Arul : ra, udah bel kaya gini beneran blm dateng? Telat?

Arul : hara, kok gak di bales?

Arul : kamu sakit?

Hara hanya mampu menghela nafasnya hara sudah yakin bahwa arul akan khawatir dengan tidak kehadiran dirinya hari ini. Kepala hara tiba - tiba terasa begitu sakit handphone yang ada di genggaman tangannya seketika jatuh dan semuanya gelap, hara tidak sadarkan diri.

#####

Hai pembaca setia REMEMBER YOU terimakasih yang sudah selalu setia membaca cerita aku walau sedikit tidak nyambung namun jika seluruh part sudah selesai aku akan merefisi beberapa bagian yang mungkin membuat kalian bingung.
.
.
.
.
.
Dan aku juga ingin mengucapkan terimakasih banyak bagi kalian yang udah vote cerita aku, dan maaf kalau bagian ini terlalu pendek.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang