06

45 11 0
                                    

Istirahat kali ini hara sedang menghabiskan waktu di UKS setelah dia memakan bekal didalam kelas. Hara memilih menghabiskan waktu diUKS karna masih banyak data PMR yang harus di bereskan. Jangan bertanya kemana anggota PMR yang lain, mereka mungkin terlihat terlalu mengandalkan orang lain, atau mungkin tidak ingin disibukan dengan kegiatan yang tidak bermutu ini. Tapi karna hara menyukai dunia medis membuat dia selalu bersemangat dengan semua hal yang berkaitan dengan medis.

"BRUKK,," pintu terbuka dengan kencang, hara yang tengah mencatat pun terkejut bukan main, di tambah lagi orang yang datang tersebut terlihat begitu tergesa – gesa.

"gw butuh alkohol" ucap arul yang terlihat jelas wajah paniknya.

hara hanya dapat mematung melihat kedatangan arul, hara pun melihat darah yang terus keluar dari telapak tangannya, dengan segera hara mengeluarkan alkohol yang awalnya baru saja diletakan diloker. Hara pun membawa arul ke westafel untuk membersihkan telapak tanganya yang terus mengeluarkan darah.

"ini kena pecahan beling?" Tanya hara, karna robekan yang cukup tipis tetapi darah yang keluar cukup banyak.

"aww" pekiki hara, sambil memegangi salah satu jarinya sepertinya ada serpihan beling kecil yang masih menempel di permukaan telapak tangan arul, sehingga serpihan itu mengenai salah satu jari hara.

"lu kenapa" ucap arul seketika menarik tangan hara yang sedikit berdarah pada bagian jari tengahnya, hara dan arul pun hanya dapat terdiam dengan tangan hara yang masih berada digenggaman tangan arul. Kenapa jantung gw deg degan gini. Hara pun langsung menarik tanganya.

"gw gak pa pa, tangan lu dulu aja" ucap hara sambil membersihkan kembali tangan arul. Darah yang keluar tidak terlalu banyak seperti awal kedatangan arul.

"gimana ceritanya kok bisa kaya gini?" Tanya hara sambil mengelap tangan arul dengan handuk yang tersedia di sana.

"tadi gw gak sengaja mecahin mangkok baso, pas gw mau beresin di belakang gw ada otrang yang jalan terus gak pelan – pelan, ngedorong badan gw, gw yang kagen spontan malah genggam pecahan beling itu kena deh tangan gw" jelas arul

"takut infeksi, gw perban ya sekalian, lu duduk aja disini dulu" ucap hara, arul pun terduduk di ranjang UKS. Hara sedang menyiapkan alkohol, kain kassa, dan perekat.

"kalo sakit bilang" ucap hara sambil memegangi tangan arul.

"aww" pekik arul, hara yang melihatnya pun heran.

"gw belom kenain alkoholnya" ucap hara sedikit terkejut,

"abisnya lucu liat muka lu kaya gitu" ucap arul yang tidak disadari sedari tadi memperhatikan hara.

"gw bukan badut" kesal hara sambil mengobatin lukanya

"gw gak bilang lu badut" ucap arul. Hal itu membuat hara merasa kesal, hara pun menekan luka di telapak tangan arul dengan kapas alkohol tersebut.

"AW" ucap Arul yang terlihat menahan rasa sakitnya.

"makanya jangan banyak omong" ucap hara sambil mengikat kain kasa di telapak tangan arul.

"lu tau kan tuhan itu menciptakan mulut itu buat berbica..." ucap arul menasehati hara, namun dengan segera hara memotong omgongannya.

"iya gw tau, udah selesaikan. Noh pintu keluarnya disana" ucap hara sambil menunjuk kearah pintu UKS.

"gw belum selesai ngomong" keluh arul sambil memperhatikan hara yang tengah merapihkan beberapa data yang hampir selesai.

"emangnya lu mau ngomong apa lagi, kalo sekiranya gak penting gw males dengernya" ucap hara sambil meletakan buku berisi data di salah satu loker yang ada di ruang UKS, lalu kembali melihat kearah arul menunggu orang dihadapannya ini berbicara.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang