03

50 14 0
                                    

Hari ini entah kenapa banyak sekali free class, hingga para kakak kelas OSIS memasuki kelas kami. Diantara mereka ada kak andan, kak fajar, kak aqila, dan kak yuni.

"jangan kaget ya, kita dateng kesini cuman buat ngedata anak - anak yang mau ikut ekstra kulikuler" ucap kak aqila

"mungkin pas demo ekskul di MOS kalian udah liat di SMA ini ada ekskul apa aja, dan buat kalian sekarang cukup isi formulir yang akan di bagikan oleh kak adnan" ucap kak yuni.

Kak adnan pun membagikan formulir yang ada ditanganya. Saat hara menerima formulir tersebut, hara sangat bingung ekskul apa yang akan dia ambil. Hara hanya dapat melihat mutiara yang sedang mengisi formulir yang ada di tangannya.

"kamu mau masuk ekskul apa ra?" Tanya muti

"engga tau mut bingung" ucap hara

"wih, gila rak, lu ngambil silat" ucap kak adnan

Seketika hara terdiam, tentu saja hara sudah mengetahui siapa lelaki bertubuh tinggi yang ketika MOS tatapan hara tidak bisa berpaling darinya, dia adalah Raka Arsya. Raka yang sekarag berstatus sebagai ketua kelas di kelasnya ini sangat di idolakan nomer dua di dalam kelas. Lahi pula siapa yang akan menolak pesonanya, lelaki dengan sifat Friendly yang dia miliki dan di tambah dengan kepintaran yang dia punya serta bonusnya adalah wajahnya serta kemampuannya di bidang olahraga.

"ra, aku ngambil taekondo" ucap muti

"gw gak bisa beladiri" ucap hara melemas

"yaudah ambil aja hal yang ringan kaya PMR" saran muti, memang jika di bilang PMR disekolah ini tidak seperti PMR di sekolah luar yang harus di didik pula fisiknya. Di sini hanya fokus kepada internal mengurus hal – hal medis sederhana.

"yaudah deh gw ambil PMR" ucap hara sambil mengisi formulir.

Hara masih saja memikirkan apa dia bisa masuk kedalam beladiri, sampai pada formulir yang akhirnya di kumpulkan. Para kakak kelas OSIS pun membaca beberapa formulir yang sudah mereka terima, entah kenapa saat di salah satu formulir mereka semua tercengang.

"dari semua kelas yang masuk kePMR cuman ada 2 orang, mungkin dari pandangan kalian ekskul ini terlihat gak terlalu aktif, tapi terimakasih yang udah milih buat masuk ke ekskul ini" ucap kak Fajar, hara yang mendengarkan pun ikut terkejut.

"dan salah satunya ada disini yaitu Hara Aqie" ucap Kak fajar,

"kami harap walau jumlah para anggota PMR yang hanya ada sekitar 5 orang tetep bisa berpartisipasi" ucap kak Yuni, hara pun makin melemas bagaimana bisa jumlahnya sangat dikit.

####

Arul terus saja memantulkan bola basket tanpa bergerak, dari posisi duduknya. Saat ini dia sedang berada dilapangan indoor entah kali ini dia belum mau beranjak untuk pulang padahal bel sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu, hari ini arul tidak di temani oleh sahabatnya karna dika sedang menghantar pacarnya untuk pulang, arul masih memantulkan bola basket,

"Brukkk,," terdengar suara terjatuh arul pun melihat keasal suara ternyata hara yang sedang kerepotan membawa barang - barang, arul pun meletakan bola basketnya lalu menghampiri hara,

"emang lu harus bawa barang P3K sebanyak itu?" Tanya arul sambil mengambil barang - barang yang terjatuh

"siapa lagi yang mau disuruh, kalo sekarang aja yang anak PMR cuman ada 2 orang, sisanya malah milih pulang" keluhnya sambil berdiri membawa barang - barang yang ada di tanganya

"sini biar gw bawain" ucap arul sambil membawa setengah barang yang ada di tangan hara

"gak usah, gw bisa bawa sendiri" ucap hara yang terlihat bete.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang