21. Tournamen

16 7 0
                                        

Jangan lupa vote yaaa

#####

Hara tengah memepersiapkan dirinya untuk berangkat kesekolah, kali ini hara harus pergi kesekolah dengan menggunakan ojek online dikarenakan sang kakak dan abangnya yang berangkat pagi jadi hara terpaksa berangkat dengan ojek online.

Hara pun hendak berpamitan dengan kedua orang tuanya yang sedang berbicara di meja makan.

"Jadi sekarang lagi ngurusin berkas dari kantor ke gedung barunya?" tanya mama yang sedikit terdengar di telinga

"Iya, untuk hara lebih baik dia ikut" jawab papa yang menatap mama dengan serius.

Hara yang tak sengaja mendengar hanya dapat bertanya pada dirinya sendiri apa maksud dari obrolan tersebut.

"Mah, pah aku berangkat ya" ucap hara bersalaman dengan kedua orang tuanya.

"Hara maaf ya papa gak bisa anter kamu hati - hati ya di jalan" ucap papa sambil tersenyum hara pun menjawab dengan anggukan.

Semoga aja semuanya baik - baik aja.

#####

"Jadi gimana udah lu jelasin ke hara?" tanya rizky yang ada di sebelahnya

Sekarang arul baru saja sampai di sekolah namun dia belum ingin ke kelas dan disinilah dia bersama beberapa temannya sedang duduk santai di warung dekat masjid

"Gw udah jelasin, kita cuman salah faham makanya udah baikan lagi" balas arul sambil melihat beberapa murid yang mulai berdatangan ke sekolah.

Rizky yang merasa arul yang diajak berbicara tidak memandangnya rizky pun ikut kearah pandangan mata arul.

"Oh iya, gw denger - denger ya si apri ngincer banget lu, keliatan juga si ama tingkahnya, kaya ngebet banget pengen jadi pacar lu" ucap rizky yang membuat arah mata arul memandang ke arahnya

"Ngaco aja lu" jawab arul sambil tersenyum, tentu saja tidak masuk akal, kenapa orang menyukai dirinya dan bahkan ada saja yang terobsesi akan dirinya untuk dijadikan pacar, lalu hara mau di ke mana kan. Tentu saja dia lebih memilih hara.

"Lu gak sadar apa kalo lu tuh cowo inceran di sekolah, apa coba yang kurang dari lu?" ucap rizky seperti seorang wanita

"Lu lagi nyindir gw nih" ucap arul sambil menunjuk kepala arul.

"Eh iya gw lupa lu cuman kurang pinter aja" ucap rizky lalu langsung tertawa.

Ya begitu lah arul. Handal di beberapa bidang olahraga namun sangat tidak memumpuni di pelajaran akademik.

"Eh liat tuh, ngapain tuh bocah kesini" ucap ican yang membuat semua orang yang ada di warung tersebut melihat apa yang di maksud ican.

Arul yang melihat itu hanya memandangnya sekilas dan langsung menampilkan smirknya.

"Gak tau malu banget, dateng kesini, dia udah minta maaf ama lu rul?" tanya ican melihat kearah arul.

"Dia gak perlu minta maaf ke gw, seharusnya dia minta maaf ke cewe gw karna dah buat dia khawatir sama gw" ucap arul lalu bangkit dari posisi duduknya.

"Gw cabut ke kelas duluan" ucap arul kepada penghuni warung.

"Jangan emosi bro" ucap kak adnan yang melihat pertikaian mereka.

"Santuy bang, gw duluan" ucap arul lalu meninggalkan warung walau sempat berpapasan dengan fahri arul hanya berusaha tidak peduli sama sekali.

Dia tidak Ingin ambil ribet masalah ini, dia hanya menunggu kata maaf yang di lontarkan dari mulut fahri namun sampai sekarang belum juga.
Masa bodo dengan hal itu. Sekarang entah kenapa yang ada di dalam fikiran nya adalah hara.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang