17. Orbit

16 7 0
                                        

Budayakan vote sebelum membaca yaa guys
.
.
.
.
Happy reading

"Hara, loh.. Ko.. Kok lu bisa di sini" ucap rizky yang sedikit gugup hara yang mendernyanya pun menatap rizky

"Bawa gw ke arena yang lu maksud" ucap hara yang membuat rizky terkejut.

#####

Ini sungguh di luar dugaan, hara pikir tak ada jalan lain yang dia lalui selama ini selain jalan raya dimana tempat kakaknya tadi memesan makanan. Ternyata terdapat jalan raya tersebunyi yang kerap di pakai untuk arena balap motor. Seperti yang sekarang hara liat banyak sekali orang orang yang ada disini entah mereka hanya sekedar menonton pertandingan atau melakukan pertandingan tersebut. Mata hara sedari tadi mencari seseorang, semenjak dirinya di suruh menunggu hara memang terus mencari seseorang entah yang sedang berada didalam kerumbunan atau yang sedang berjalan menuju kerumbunan.

"Ra, ada yang mau lu sampein sama arul ?" tanya rizky yang entah dari mana tiba - tiba mengejutkannya.

"Kalo gw mau ngomong sama arulnya bisa?" tanya hara mungkin terdengar seperti suara memohon

"Aduh.. Gimana ya.. Dia baru aja ikut pertandingan lagi, jadi menurut gw bakal lama, lo kesini pasti gak sendiri kan kesian yang lagi nunggu lu di tukang sate, gini deh kalo ada yang mau lu sampein ke arul bilang aja ke gw nanti gw kasih tau" ucap rizky yang membuat hara tersadar bahwa kakaknya mungkin sedang menunggunya dengan kesal karna pergi secara tiba - tiba. Hara pun nampak berfikir apa benar dia ingin menyampaikan sesuatu kepada arul. Bahkan dia bingung ingin bilang apa.

"Gak ada yang mau gw sampein ke dia ky, cuman jangan kasih tau dia ya kalo gw kesini, yaudah gw balik ya" ucap hara sambil berdiri

"Lo mau gw anter sampe tukang sate ?" tawar rizky

"Engga usah ky makasih" ucap hara sambil berusaha membuat sebuah lengkungan diwajahnya lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kerumunan tersebut.

Jujur saja hara merasa dirinya payah tidak mengetahui secara baik buruk sikap arul, hara bahkan baru mengetahui hari ini bahwa arul adalah seorang pembalap motor, apa hara terlalu asik pada dirinya sendiri? Atau hara yang tidak pernah memberikan ruang untuk arul bercerita sedikit pun tentang dirinya?

Kenapa gw egois banget

Hara merutuki dirinya sendiri sambil terus berjalan menghampiri kakaknya yang sepertinya sedang menunggunya dengan kesal. Hara berbicara langsung memasuki mobil kakak yang melihatnya hanya dapat memandangi sang adik dengan bingung. Dia pasti tidak ingin di ganggu, mereka pun meninggalkan tempat itu dan segera kembali kerumah.

#####

Hari ini cukup melelahkan bagi hara karna dia mendapat hukuman karna tidak membawa buku tugasnya oleh sebab itu dia harus nenulis banyak rumus yang pasti akan memakan waktu istirahatnya.

"Ra, nih gw bawain kesukaan lu, gw tau lu pasti anak yang rajin makanya nulis rumus sampe sebanyak itu" ucap aulia yang datang dari kantin sambil membawakan hara es cream, benar mood hara akan kembali jika dia mengonsumsi es cream tentu saja tidak dengan jumlah yang berlebihan.

"Dia dihukum ul, bukan kerajinan" jelas aure yang mendudukan dirinya di samping hara

"Yaudah - yaudah gak usah sedih nihh makan dulu, re tulisin rumusnya" ucap aulia sambil membukakan es cream

"Loh kok gw" ucap aure dengan wajah yang heran

"Kan teman yang baik" ucap mutiara dan aulia berbarengan

Hara hanya menertawakan tingkah mereka sambil mengambil es cream yang di berikan aulia padanya.

"Ra, gimana cape gak latihan buat pemantapan upacara sekolah?" tanya aulia

"Hmm, cape si pasti cuman yaa jalanin aja" ucap hara sambil memperhatikan aure yang sedang menulis rumus di buku hara. Hara dan aure memiliki banyak kemiripan dari mulai sifat dan fisik dan sering kali guru atau pun kakak kelas mereka salah panggil. Oleh sebab itu hara mempersilahkan aure yang membantunya menyelesaikan tugasnya.

"Yaudah dari pada cape mending mundur aja dari perwakilan kelas, masih ada tuhh yang mau gantiin" ucap seseorang yang membuat teman - teman hara menengok kearah suara kecuali hara sendiri. Karna jelas hara tau pemilik suara tersebut.

"Gak usah di tanggepin" ucap mutiara sambil memainkan handphonenya kembali dan kami pun kembali ke aktifitas semula.

Hara pun melihat aure yang tengah menutup buku tulisnya,

"Udah re?" tanya hara

Aure yang di tanya hanya menjawab dengan anggukan

"Anak rajin" ucap aulia sambil menepuk nepuk punggung aure

"Yaudah gw mau ke ruang guru dulu yaa ngasih tugasnya ke bu dyah" ucap hara sambil mengacungkan buku tulisnya dan hanya dijawab dengan anggukan dari teman - temannya. Seperti itulah teman-temannya yang bisa di bilang malas dalam berbicara yang hanya menanggapi dengan anggukan atau gelengan kepala hal itu juga menular kepada hara.

Langkah kaki ringan hara tak sadar jika sudah sampai di pintu ruang guru dengan sopan hara pun memasuki ruang tersebut dan langsung mencari bu dyah. Namun nihil bu dyah tidak ada di ruangannya, guru yang lain hanya menyampaikan kalau bu dyah lagi pergi ke kamar mandi sebentar sambil menunggu hara pun duduk di kursi yang di sediakan. Ruang guru di sekolah ini bersebelahan dengan ruang kepala sekolah namun jika salah satu ruang terdengar berisik akan terdengar pula ruang sebelahnya.

"Haduh kalian lagi, ibu sudah dengar loh tentang masalah kalian. Kalian ini masih anak kelas 10, masa kalian mau ikutin jejak kakak kelas kalian yang buruk, emangnya kalian mau?" terdengar suara kepala sekolah yang sedikit menggema di ruangan tersebut.

Bertepatan dengan kedatangan bu dyah hara pun langsung memberikan bukunya kepada bu dyah dan hendak meninggalkan ruang guru namun suara kepala sekolah terdengar kembali.

"Apa lagi ini, arul syaiqi poin kamu itu udah berkurang 30 loh, kamu mau saya buat surat untuk pemanggilan orang tua" hara yang mendengar itu pun langsung terdiam di tempat dan langsung menetralkan pikirannya dan berjalan meninggalkan ruang guru dan hendak kembali lagi ke kelas.

Tepat sekali saat hara kembali ke kelas hara melihat rizky yang sedang memegangi handphonenya.

"Ky, arul.." ucap hara menggantung

"Pasti lu ngedenger dia di panggil kepala sekolah" ucap rizky memotong ucapan hara dan memasukan handphonenya kedalam kantong seragamnya.

"Dia di jebak" ucap rizky yang membuat hara menautkan alisnya bingung

"Maksudnya ?" ucap hara karna di buat bingung oleh jawaban rizky

"Nanti aja gw jelasin setelah pulang sekolah, sekarang gw mau anter tas dia dulu" ucapnya yang hendak memasuki kelas

"Loh kenapa" tanya hara heran

"Dia di skors 1 hari" ucapnya yang membuat hara khawatir.

Karna semenjak kejadian kemarin hara mengetahui arul yang berada di arena balap motor dari pagi ini hingga sekarang arul belum berbicara apapun kepadanya bahkan hara pun sebaliknya. Apa dia bakalan baik - baik aja.

####

Hai hai
Maaf ya untuk up kali ini gak terlalu panjang
.
.
.
.
Terimakasih buat kalian yang masih setia untuk membaca cerita ini
.
.

Don't forget to vote yaa
.
.
Terima kasih

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang