01

73 22 0
                                    

Happy reading
.
.
.
########

"buat apa berbohong dengan fakta yang ada, kalo bohong itu bisa buat kedua pihak beruntung pasti semua orang milih bohong dari pada jujur"

SMA Taruma Negara, SMA paling populer di kota ini, sekarang banyak sekali aktifitas yang dilakukan oleh murid murid. Ada yang memilih diam di kelas, pergi ke kantin, main di lapangan out door atau in door bahkan ada sekadar membaca buku di pinggir lapangan. Tapi itu bagi mereka para kakak kelas, sedangkan disini didalam kelas banyak para murid baru yang sedang duduk membentuk lingkarang, dan salah satu diantara mereka terdapat seorang wanita yang terlihat menonjol di kelompoknya karan terlihat sedari tadi dia terus berbicara dia adalah Hara Aqie.

Dia wanita yang sedang duduk dengan kelompoknya, dengan penampilan yang berbeda, dengan wajah tidak menggunakan polesan sedikitpun, dengan model rambut yang berbeda dan membuatnya terlihat sangat lucu.

Terlihat dari wajah mereka nampak bingung, dalam lingkaran yang berisikan 2 lelaki dan 4 orang wanita, sedang mendiskusikan ketua kelompok mereka hanya saja mereka nampak membisu selain hara yang sedari tadi menjelaskan dan yang lain larut dalam pemikiran mereka masing - masing.

"Jadinya gimana? Siapa kira - kira yang bakal jadi ketuanya?" Tanya seorang wanita yang hara sudah mengenalinya dia bernama haliza. Kami semua saling mengarahkan pandangan kesetiap orang di kelompok ini.

"Yaudah kalian - kalian aja yang jadi ketua yang pasti gw sama Arul ogah" ucap seorang lelaki bernama Rizky sambil sesekali menyenggol lengan Arul yang asik sedang memainkan handphonenya.

Hara menghembuskan nafasnya menahan sedikit rasa kesalnya melihat mereka yang nampak masa bodo dengan hal ini, sedari tadi ada beberapa kakak kelas OSIS yang bertanya ke kelompok mereka, menanyakan siapa ketua mereka dan sekarang mereka belum memilih sama sekali.

"Coba deh kalian serius, kesian kakak OSIS yang sedari tadi Dateng buat nanyain ketua kelompok kita" ucap hara yang akhirnya angkat bicara, nampak sekali mereka semua terdiam

"Lebih baik ketua adalah cowok, karena cowok disini cuman dua orang ya udah gimana kalo kita voting aja" saran hara sambil menatap mereka.

"Gw gak setuju kalo Rizky jadi ketua" ucap seorang wanita langsung mengacungkan tangan saat hara melihat wajahnya, dia Andini

"Terus siapa lagi yang gak setuju Rizky jadi ketua?" Tanya hara yang langsung mendapat jawaban dari Ketiga wanita mengangkat tangannya jelas sekali mereka memilih Arul untuk menjadi ketua, entah apa yang melandasi mereka memilih Arul. Sedangkan dari pandangan hara sudah jelas mereka memilih arul karna wajahnya.

"Yaudah kita putuskan aja jadi, lu Arul fahrezi jadi ketua kelompok kita" ucap hara sambil menunjuk arul, hanya saja nampak orang di tunjuk hanya mengangkat alisnya,

Wah hebat, bener – bener masa bodo.

Setelah terpilihnya Arul menjadi ketua kelompok mereka semua pun terdiam kembali, hara sangat tidak suka waktunya terbuang sia - sia, hara pun mengambil bukunya dan menuliskan beberapa hal yang sudah di perintahkan oleh kakak kelas mereka.

"Ra, lu ngapain?" Tanya Andini

Hara yang di Tanya tidak menjawab sama sekali, dia sangat fokus dengan apa yang sedang dia kerjakan. Di bandingkan dia juga ikut – ikutan diam seperti yang lainnya.

"Eh Arul, lu gak mau bikin yel - yel atau slogan buat kelompok kita gitu?" Tanya haliza

Orang yang di tanya pun hanya dapat mengalihkan sedikit pandanganya dari benda pipih yang ada di tangannya. Saat itu juga hara memberikan sebuah buku tulis miliknya yang baru saja dia tulis yel – yel dan slogan.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang