02

1.6K 198 8
                                    

"Disini, Tuan."

Pria itu menatap keluar sana. Pada sebuah sekolah taman kanak-kanak yang menjadi tujuannya.

"Bisakah kau menunggu sebentar."

"Ne, Tuan."

Sang pria tersenyum tipis. Pun dengan dirinya yang kini memilih untuk keluar dari taksi yang ia tumpangi sebelumnya. Langkahnya membawanya untuk masuk ke sekolah itu. Tersenyum ketika mendengar riuhan suara para murid-murid kecil yang ada di taman sana.

Lalu memorinya mengingat saat dirinya masih kecil. Saat dirinya juga bersekolah di sana. Sama seperti anak-anak di sana. Tawa dan senyum itu bisa ia keluarkan dulu saat kecil. Tanpa adanya beban dan pikiran yang begitu rumit.

Pria itu terkejut ketika seorang perempuan kecil yang sedang berlari saat itu baru saja tersandung dan terjatuh di sana. Membuat dirinya kini dengan cepat mendekat dan menolong gadis kecil itu.

"Hey, kau tak apa-apa?" Ucapnya sembari meneliti tubuh gadis kecil itu. Menenangkannya yang kini mulai terisak.

"Hey, tidak apa. Jangan menangis." Ucapnya. Kini memilih menggendong gadis kecil itu sembari masih terus menenangkannya.

"Tuhan, Jieun. Kau tak apa?"

Seorang wanita, yang bisa pria itu simpulkan sebagai salah satu pengajar di sana kini mendekat padanya. Pun dengan dirinya yang memilih memindahkan gadis kecil itu pada sang wanita.

"Dia baru saja terjatuh tadi."

"Benarkah? Apa ada yang sakit?"

"Ssaem, aku ingin ice cream."

"Kalau begitu bilang saja pada ssaem? Kenapa kau harus pergi sendiri? Lihat, Jieun jadi terluka sekarang." Ucapnya menunjuk pada sebuah luka lecet pada lutut gadis kecil itu.

Sementara wanita itu kini mulai menyadari kehadiran pria yang menolong gadis kecil itu.

"Ah, maaf. Terima kasih karena sudah menolongnya."

"Tidak masalah."

"Oh ya, apa Tuan sedang ingin menjemput salah satu murid kami? Kurasa, ini masih belum jam pulang."

Pria itu hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku kesini ingin menanyakan sesuatu."

"Sesuatu?"

"Apa di sini ada seorang pengajar bernama Hong Joo Yi?"

Wanita itu mengerutkan keningnya. Membuat sang pria kini menghela napasnya setelahnya sebelum akhirnya mengulurkan tangannya.

"Aku Jung Hoseok."

Wanita itu menerima uluran tangan pria itu. "Oh, ya. Aku Seo Jiwon."

"Jadi, bagaimana?"

Nama itu serasa tak asing bagi Jiwon. Hingga akhirnya, wajahnya nampak berseri ketika nama itu terpikirkan olehnya.

"Ah, Hong Sunbae. Ya, dia pernah mengajar disini."

"Benarkah? Apa aku bisa bertemu dengannya sekarang?"

Terdengar jika Jiwon kini menghela napasnya. "Ah, maafkan aku, Tuan Jung. Tapi Hong Sunbae sudah tidak mengajar di sini sejak lima tahun yang lalu. Bahkan seluruh guru di sekolah ini tak tahu mengapa beliau memilih untuk keluar dari sini."

Hoseok tanpa sadar kini menghela napasnya kecewa. Tak bisa bertemu dengan seseorang yang sangat ia ingin temui sampai ia harus rela untuk kembali ke Korea.

"Tapi jika kau mau, aku bisa memberikannya alamat dimana dia tinggal."

Wajah pria Jung kembali berbinar ketika mendengar kalimat itu. "Oh, itu bukan masalah."

rose ❌ hoperoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang