"A-Apa, kau tak mengetahuinya? M-Maksudku, apa ayahku tak bercerita padamu tentang kematian orangtuamu?"
Hoseok menghentikan dirinya, disaat ia ingin membuka pintu kamar dimana Rose ada di dalam sana. Tentu saja. Hoseok begitu mengenali suara itu
"Maksudku, Hoseok Oppa hanya bercerita jika semua keluargaku telah tiada. Tapi dia tak bercerita tentang bagaimana mereka tiada."
Tanpa sadar, pria itu mengeratkan genggamannya pada gagang pintu kamar. Masih mencoba untuk bersikap tenang dan tak berpikir buruk apapun untuk saat ini.
Tidak. Tidak mungkin jika Jisoo akan sejahat itu. Maksudnya, dirinya bahkan masih belum mengetahui secara banyak tentang kematian seluruh keluarga Rose. Apalagi dengan Jisoo yang ia yakini belum mengetahui keseluruhan ceritanya.
"Eonni tahu sesuatu?"
"Rose, aku benar-benar minta maaf. Kukira kau sudah mengetahuinya."
"Eonni, apa maksudmu?"
"Kematian seluruh keluargamu, itu semua karena ulah dari ayahku."
Hoseok semakin terdiam di sana. Dalam hati begitu tak percaya dengan Jisoo yang berani mengatakan semua itu.
"Ayahku adalah penyebab dari kematian ayah, ibu, dan juga kakakmu. Itulah mengapa dia mencarimu, berusaha untuk menebus kesalahannya karena telah menghancurkan seluruh keluargamu."
Ah, ya. Pria itu mulai mencerna semuanya saat ini. Mungkin saja ini semua rencana Ny. Jung melalui perantara Jisoo. Gadis itu pasti merasakan sakit hatinya ketika dirinya menolak gadis itu. Dan Ibunya kini memanfaatkan Jisoo untuk menghancurkan apapun yang menghalanginya untuk saat ini.
"Eonni, tolong jelaskan padaku. Semuanya."
Pria itu terlihat panik. Tidak. Rose tak boleh mengetahuinya untuk sekarang. Memang terdengar jahat. Tapi akan menjadi semakin berantakan jika Jisoo yang menceritakan semuanya. Maka dengan cepat, Hoseok membuka pintu kamar di hadapannya saat itu. Membuat kedua gadis yang berada di sana kini mengalihkan pandangan mereka padanya.
Ia berdehem, berusaha untuk menenangkan dirinya pula. Sebelum akhirnya memilih untuk mendekat pada Rose di sana dan memasang senyumnya.
"Aku akan antarkan kau pulang untuk mengambil semua barangmu."
Tanpa menunggu jawaban dari Rose, Hoseok sudah menarik gadis itu begitu saja. Sedikit membuat gadis itu terkejut, namun tetap memilih untuk mengikutinya.
Pandangan Rose menatap pada Jisoo di sana sejenak, membalas senyum gadis itu sebelum akhirnya dirinya benar-benar ditarik pergi bersama dengan Hoseok.
Hoseok begitu takut. Ya, ia takut jika Rose akan membencinya jika ia mengetahui semua kebenarannya. Jika Rose harus mengetahui semuanya, maka harus dirinyalah yang menceritakan semuanya pada Rose. Bukan orang lain yang akan membuat keduanya salah paham nantinya.
Ia akan bercerita. Tapi dirinya bahkan tak tahu kapan ia akan menceritakan semuanya. Terlalu takut jika gadis itu akan pergi darinya jika Rose tahu kebenarannya.
Atau, ia tak akan pernah bercerita pada Rose seluruh kebenarannya.
"Oppa.."
Dan panggilan itu menghentikan dirinya saat itu.
"Kau terlalu menggenggam tanganku dengan erat."
Perlahan pula, genggamannya pada Rose terlepas. Membuat gadis itu kini melirik pada Hoseok di sana yang sudah merunduk. Mengetahui jika ada yang tak beres dengan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
rose ❌ hoperose
Fanfiction[18+] ✔ Cintaku seperti mawar merah Mungkin indah sekarang Tapi duri yang tajam akan menyakitimu Cintaku seperti mawar merah Ya, aku mungkin harum Tapi semakin kamu mendekat, semakin aku akan menyakitimu. ----- ©iamdhilaaa, 2018