34

355 50 5
                                    

Ting Tong

Bunyi bel rumah yang terdengar olehnya saat itu membuatnya mengernyit bingung. Rose bahkan menghentikan langkahnya, menatap pada Bibi Gong yang ia lihat baru saja keluar dari area dapur.

"Biar aku saja, bibi."

Bibi Gong hanya menurut saat itu, membiarkan Rose untuk membukakan pintu bagi sang tamu di luar sana yang berkunjung bahkan sepagi ini.

Namun wajah ramah gadis itu seketika berubah, mendapati sosok yang sebenarnya tak pernah ia sangka akan datang ke kediamannya. Memilih untuk diam, membiarkan gadis yang berada usia di atasnya itu berbicara.

Jisoo tahu, jika kehadirannya tak pernah Rose sangka dan bayangkan. Tapi ia memilih untuk mengabaikan itu semua. Bahkan tak menghilangkan sedikitpun wajah panik serta khawatirnya.

Namun sebelum dirinya bisa berbicara, Rose sudah beranjak akan menutup pintu di hadapannya. Membuatnya dengan cepat menahannya, menatap pada Rose setelahnya.

"T-Tolong, jangan tutup pintunya dan dengarkan aku lebih dulu. Ini--"

"Tidak ada lagi yang ingin kami dengar. Bukankah ibuku sudah menjelaskan semuanya? Aku bahkan sudah memberi peringatan untuk kalian semua agar tak mengusik keluarga kami lagi."

"Tapi kau harus mendengarkanku saat ini."

"Pergi sekarang juga. Kami tidak ingin lagi mendengar apapun."

"Kumohon, ini tentang Hoseok Oppa."

Dan Rose tertegun begitu saja, dan kesempatan itu diambil oleh Jisoo. Membuka pintu yang menjadi pembatas bagi keduanya. Rose bahkan tak menolak, menatap pada Jisoo di sana setelahnya.

Rose tentu saja khawatir begitu saja. Apalagi, kemarin dia mendapati sikap Hoseok yang begitu aneh baginya. Dan mendengar ucapan Jisoo, membuat Rose dilanda rasa takut entah untuk apa.

"A-Apa maksudmu?"

Jisoo nampak menghela napasnya, berusaha untuk menguatkan dirinya pula ketika mengatakan hal ini. Karena jika tidak, ia bisa saja mengeluarkan airmatanya kembali seperti sebelumnya.

"Hoseok Oppa berada di rumah sakit sekarang."

Rose benar-benar terkejut. Bahkan jika ia tak menguatkan dirinya sendiri, tubuhnya bisa saja jatuh limbung ketika mendengar ucapan Jisoo sebelumnya.

"Siapa yang datang, Rose?"

Suara Ny. Park saat itu membuat kedua gadis itu mengalihkan pandangan mereka. Terlihat jika wanita itu juga memberikan reaksi yang sama seperti Rose sebelumnya ketika menatap pada Jisoo. Namun gadis itu sama sekali tak mempermasalahkannya. Membungkuk di hadapan Ny. Park sebagai sapaannya, walaupun tahu jika tak mungkin sapaannya akan diterima dengan baik.

"Untuk apa kau kemari?"

Begitu datar dan dingin. Itu yang bisa Jisoo tangkap dari nada suara yang Ny. Park keluarkan padanya. Namun lagi, gadis itu tak peduli dan tetap menguatkan dirinya sendiri. Melirik ke arah Rose yang masih diam, tentu saja terkejut dengan ucapannya tadi sebelum kembali menatap pada Ny. Park.

"Hoseok Oppa sedang berada di rumah sakit saat ini. Dia baru saja mengalami kecelakaan pagi ini."

Ny. Park tentu saja ikut terkejut, menatap pada Rose dengan cepat. Mendapati putrinya itu kini sudah mengeluarkan airmatanya dan menangis dalam diam.

"A-Apa maksudmu? B-Bukankah kemarin dia masih baik-baik saja?"

Jisoo kembali menghela napasnya, kembali melirik pada Rose sebelum kembali menatap pada Ny. Park.

rose ❌ hoperoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang